Apakah ruang sosial/publik berarti ruang yang digunakan untuk tujuan-tujuan sosial/publik, atau sekadar ruang yang diisi oleh anggota masyarakat yang disebut khalayak?
Kamis, 27 Agustus 2015
Kampung Pulo - Jatigede
Jokowi-Ahok naik ke panggung politik Jakarta dg slogan hebat: "membangun tanpa menggusur". Itu bagus dan layak dipujikan, sebab bagi orang yg tergusur, uang atau ganti rugi bukanlah yg utama. [Lihat wawancara di bawah]. Tapi, kini tak hanya Kampung Pulo yg tergusur. Dalam skala lebih dahsyat: 16.000 keluarga tergusur ketika Waduk Jatigede, Jawa Barat, digenangi akhir bulan ini. (Farid Gaban)
Egois
Ketika mencabut subsidi BBM argumen yg dipakai adalah harga pasar. Ketika harga minyak dunia turun, ini yg dikatakan. Perilaku egois. Ironisnya, egois di hadapan rakyatnya sendiri. Di sisi lain, memperlihatkan betapa kalang-kabutnya kebijakan pemerintah dlm bidang energi. (Farid Gaban)
Menjual Negara
Persaingan Jepang dan Tiongkok memanas dlm proyek kereta supercepat Jakarta-Bandung (Lihat berita di bawah). Jepang mengajukan tawaran lebih menarik: waktu pengerjaan lebih cepat, tapi tanpa didahului kajian ekologi-sosial (amdal). Waktu pengerjaan Tiongkok juga tanpa kajian amdal. Seperti sudah saya duga, Pemerintah Indonesia memang nekad membangun proyek itu tanpa melalui kajian komprehensif, baik tentang prioritas maupun dampaknya. Obsesi kepada modal asing tidak jauh dari praktek "menjual negara dan bangsa". (Farid Gaban)
Langganan:
Postingan (Atom)