Sabtu, 07 November 2015

Lobi

Ada banyak konsultan humas dan makelar lobi di Amerika. Di bawah Foreign Agents Registration Act (FARA), konsultan humas dan makelar lobi berkewajiban melaporkan kegiatannya "mempengaruhi opini publik Amerika" kpd Kementrian Kehakiman. Tulisan Michael Buehler (Waiting in the White House lobby) didasarkan pd laporan resmi itu: Pereira International menyewa pelobi Las Vegas utk mengatur kunjungan Presiden Jokowi di Washington. Makelar lobi memang biasa di Amerika. Tapi tetap aneh jika kunjungan kenegaraan bukan ditangani Kementrian Luar Negeri; apalagi yg membayari adalah perusahaan Singapura. (Farid Gaban)

Maaf dan Janji

Teman-teman yang baik...

Diskon atau Obral?

Sesudah sepuluh tahun, rekor "Tersanjung" sebagai sinetron terpanjang sepertinya akan segera terpecahkan. "Tersanjung", yang tayang sejak 1996 hingga 2005, hadir dalam 6 season, karena pada season ke-7 judulnya diganti.

Pahlawan?

Mereka menyeponsori pembantaian 65, merebut sumberdaya alam kita, dan kalian jadikan mereka pahlawan?

Anti-Bank

Bagi nasabah bank syariah dan mengira akan masuk surga, think again. ‪#‎eh‬

Lucu

Ada banyak hal lucu di facebook. Tapi yang sering menggelikan bahkan memualkan jika orang bicara lucu-lucuan, malah dinasihati seakan orang melucu itu tersesat.

Marah

"Ada banyak hal yang kutakuti di hidup ini. Salah satunya adalah persepsi orang kepadaku. Juga pandanganmu kepadaku." ujarnya sambil menuruni tangga-tangga candi yang agak curam, dengan kaki sedikit terpincang-pincang karena luka di dengkul kirinya.

Mecah Celengan


Mecah celengan..
Posted by Wisnu Prasetya Utomo on 6 November 2015

Jumat, 06 November 2015

Anti-Kapitalis

Di berbagai kota dunia (bukan Jakarta), 5 November kemarin, ratusan ribu orang berdemonstrasi turun ke jalan memakai topeng Guy Fawkes yg terinspirasi film "V for Vendetta". Di London, demo berubah jadi kerusuhan; 44 orang ditahan dan 3 polisi cedera. Ini demonstrasi tahunan memprotes pencabutan subsidi (austerity) dan menyusutnya kebebasan sipil yg dipicu oleh liberalisasi ekonomi. Ini menggaungkan "The Battle of Seattle", demo besar anti perdagangan-bebas WTO pada 1999, yg berubah jadi kerusuhan, di jantung kapitalisme Amerika sendiri. (Farid Gaban)

Pereira

Sejak lama saya sering bertanya-tanya siapa sebenarnya Derwin Pereira: wartawan, agen atau lobbyist politik? Sebagai wartawan The Strait Times (Singapura) dia pernah mangkal di Jakarta dan Washington. Di tengah gencarnya kampanye "war on terror" George Bush beberapa tahun lalu, Pereira adalah wartawan pertama yg menulis kaitan Pesantren Ngruki dg Al Qaeda, sekaligus memberi Indonesia citra meyakinkan sbg "sarang teroris" dan memuluskan jalan "war on terror" di sini. Kini dia CEO Pereira International, perusahaan konsultan politik, antara lain memanfaatkan koneksinya yg "kuat dan mendalam" dg elit2 politik Jakarta selama jadi wartawan. Dia juga menyombongkan diri punya akses eksklusif informasi vital (tentang Indonesia) dr para elit tadi.