Seandainya Tjokroaminoto, Sukarno, Hatta, Sjahrir, Tirto Adhie Surjo, Cut Nyak Dhien, Cipto Mangunkusumo, atau para pejuang nasionalis lainnya dilahirkan di Papua dalam satu atau dua generasi yang lampau, pasti kini mereka berjuang mati-matian demi kemerdekaan bangsanya.
Apakah ruang sosial/publik berarti ruang yang digunakan untuk tujuan-tujuan sosial/publik, atau sekadar ruang yang diisi oleh anggota masyarakat yang disebut khalayak?
Rabu, 02 Desember 2015
Televisi
Kemarin, di kelas Media Penyiaran, ada mahasiswa yang bertanya tentang siapa yang patut disalahkan kalau ada tayangan televisi bermasalah. Bukankah tayangan yang bermasalah tersebut sering ditonton banyak orang dan bikin ratingnya tinggi jadi terus diputar stasiun televisi? Jadi masyarakat yang menonton ikut bersalah dong? Kalau diringkas inti pertanyaannya kira-kira tayangan televisi yang bermasalah terjadi karena selera masyarakat yang buruk.
Hantu?
Perempuan itu bernama Cass. Pada suatu waktu, dia terbangun di suatu tempat dan waktu yang dia tidak ketahui. Dia bahkan tidak tahu siapa dirinya, dari mana berasal, dan apa yang dilakukannya. Dia hanya mendapati dirinya sedang mencoba menolong seorang anak-anak laki-laki yang tersangkut di pohon dan berteriak-teriak “goat.” Anak itu jelas ketakutan dan sesudahnya, segera berlari ke arah orang tuanya tapi tak satu pun dari mereka yang melihat Cass.
Represi
Banyak orang menilai represi aparat terhadap pelajar Papua hari ini di Jakarta adalah sesuatu yang wajar. Iya, wajar. Karena penindasan Papua itu penting untuk menggeruk kekayaan alam mereka. Sebuah kutukan sumber daya. (Andre Barahamin)
Selasa, 01 Desember 2015
Komentar Terakhir Wijaya Herlambang
Laporan yang layak untuk dibaca dari kamerad Andre Barahamin. Saya jadi membayangken. Kelak intelektual kita di Indonesia tak hanya fasih dengan teori politik dan menjadi guru di sekolah tapi juga berani melibatkan diri dengan politik kelas pekerja dan menjadi garda depan perlawanan. Tapi sayang di Indonesia ini orang gemar bicara Sartre, Foucault, Zizek dll tapi tak ada yang menjadi bagian dari gerakan rakyat atau menjadi anggota partai kelas pekerja. Padahal Sarte, Foucault, Zizek atau lain-lainya orang-orang yang terlibat aktif dalam politik kelas pekerja.
Kutukan Papua
"Semuanya bertaut erat dengan kutukan sumber daya yang menimpa Papua. Sebagai tanah yang kaya dan subur, orang-orang asli Papua mesti menghadapi gempuran investasi yang dikawal kekuatan senjata dan regulasi hukum."
Perjalanan
Menutup hari terakhir November di Tanjung Balai Karimun, sebelum melanjutkan pelayaran terakhir dari pelabuhan Parit Rempak menuju pelabuhan Buton di pesisir timur Riau.
Diskriminasi
Pemerintah di sejumlah daerah melarang orang (miskin) membangun rumah di pantai. Alasannya: pantai bukan milik perorangan, tapi milik publik, milik semua orang. Alasan lain kedengaran mulia: melindungi warga dari ancaman badai dan gelombang laut. Namun, ada trend besar bahwa pemerintah2 kota pesisir tak hanya merestui, justru mendorong, real-estate mewah dan privat dibangun di pantai, kalau perlu lewat pengurugan (reklamasi). Tidakkah itu cuma dalih terselubung utk menggusur orang miskin? (Farid Gaban)
Tentang Maaf UKSW
Hari ini secara beruntun saya menerima tautan berita yang sama lewat tag di Dinding FB. Yakni berita tentang permintaan maaf dan penghargaan dari YPTKSW “kepada Arief Budiman dan seluruh pihak yang turut serta di peristiwa tersebut”. Tidak jelas apa dan siapa yang dimaksud dengan “seluruh pihak yang turut serta“. Juga tidak jelas diakui apa yang salah, sehingga permintaan maaf diajukan.
Langganan:
Postingan (Atom)