Patung Jayandaru dibongkar bukan karena akan dianggap berhala, tapi karena orang-orang itu tidak mau melihat figur petani dan rakyat pekerja hadir di ruang publik. Selama berpuluh tahun, Orde Baru berhasil menyensor kesadaran kita untuk meraibkan figur rakyat jelata dari tatapan umum, agar rakyat jelata hanya menjadi figuran di balik layar. Tubuh mereka bekerja membangun negeri, tapi tak boleh ditampakkan.
Mungkin akan berbeda jika yang dibangun patung para jenderal.
Semoga saja Patung Tani di Cikini kelak tak ikut digusur.
(Muhammad Al-Fayyadl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar