"Kita hidoep dalam zaman krisis. Begitoe hebat doenia dan pergaoelan hidoep ditimpanja, sehingga hampir tiap-tiap orang memperkatakannja. Kata 'krisis' tidak lagi tinggal tertoetoep dalam kamoes ahli-ahli ekonomi, akan tetapi sampai kepada boeroeh ketjil dan tani boeta hoeroef tahoe menjeboetnja, sekalipoen mereka tidak mengerti seloek-beloeknja."
Begitulah kata pembuka Hatta untuk kitabnya, "Krisis Ekonomi dan Kapitalisme" (1934), yang ditulis ketika dunia sedang ditimpa Depresi Besar. Membaca kembali kitab ini tiba-tiba saya jadi merasa malu. Dulu, setiap perubahan besar selalu melahirkan pemikiran-pemikiran segar. Dan krisis adalah ladang subur bagi hadirnya pemikiran-pemikiran tadi. Sekarang, kita menghadapi krisis bahkan hampir tanpa satupun pemikiran sistematis.
Oya, waktu menulis kitab ini, Hatta baru genap berusia 32 tahun, usia yang telah lama saya, dan mungkin Anda, telah lampaui.
(Tarli Nugroho)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar