SUDAHI saja mengira bahwa pertemuan para Pemimpin Redaksi media dengan Setya Novanto atau dengan para elit lainnya itu demi "keberimbangan" dalam jurnalistik.
Sebab mereka tak pernah melakukannya pada narasumber seperti buruh atau pensiunan Freeport, korban gusuran waduk Jetigede, Kampung Pulo, atau ibu-ibu petani Rembang yang sudah 520 hari tidur di tenda tapak pabrik semen.
Para Pemred ini memang senang kongkow. Mencari penghiburan bergaul dengan para elit dan teman sejawatnya agar nilai dirinya lebih tinggi dibanding wartawan biasa.
Sebab, ketika berdiri sendiri di hadapan pemodal, sebagian mereka hanyalah pekerja yang kadung punya gaya hidup tinggi dan siap menukar prinsip "keberimbangan jurnalisme" dengan jabatan atau sumber nafkahnya.
(Dandhy Dwi Laksono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar