Apakah ruang sosial/publik berarti ruang yang digunakan untuk tujuan-tujuan sosial/publik, atau sekadar ruang yang diisi oleh anggota masyarakat yang disebut khalayak?
Senin, 09 Maret 2015
Mediasi
Sudah lama media kita terlalu asyik dengan "mouth-cracking journalism" dan menjauhi fungsi "mediasi" semacam ini.
Minggu, 08 Maret 2015
Data
Data tentang jumlah korban meninggal per hari akibat kecanduan narkoba yang dikemukakan BNN perlu dipersoalkan relevansinya ketika digunakan sebagai dasar mengambil keputusan oleh Presiden Jokowi untuk menolak permohonan grasi dari para terpidana mati kejahatan narkoba....
Sabtu, 07 Maret 2015
Banyak Mulut
Gubernur Chelsea, bekas Bupati Porto. (Simak diskusinya di status Facebook Tarli Nugroho) |
Kredo Para Juru Selamat
#saveKPK yg pertama, lalu #savePolri, sempat muncul #saveIndonesia, menyusul #saveAhok, dan olok-olok #saveHajiLulung.... Warga dunia maya republik ini memang rajin menabung masalah, untuk menyelamatkan dunia nyata... (Harry Wibowo)
Kamis, 05 Maret 2015
Legasi Begawan Ekonomi Indonesia
Baru dua minggu yang lalu Pak Dawam bercerita mengenai makalah yang sedang ditulisnya. Dan kini tulisan itu sudah jadi sebuah buku kecil yang menarik. Di situ kadang saya merasa iri. (Tarli Nugroho)
Refleksi
Para sarjana pendahulu kita banyak melontarkan refleksi mendalam dan serius dalam tulisan-tulisan mereka. Sementara kita hari ini hanya bisa menulis status dangkal di media sosial. Di situ kadang saya merasa malu. #mentjaridjedjak
Rabu, 04 Maret 2015
Anggaran
Yang model kayak gini (mencek kembali mata anggaran yang disusun SKPD) mustinya masuk dalam salah satu tahapan akhir penyusunan RAPBD. Sudah saatnya pemerintah dan parlemen membuat undang-undang yang merinci setiap tahap dalam mata rantai penyusunan anggaran dan belanja daerah; termasuk membuka ruang transparansi seluas-luasnya bagi konsultasi warga/publik... Secara teknis, teknologi informasi dan perangkatnya saat ini memungkinkannya. Kini terpulang pada kehendak politik pemerintah dan parlemen serta warga untuk mengorganisir diri ikut serta dalam setiap tahap penganggaran mulai dari musrenbang hingga memantau pembahasan anggaran di DPRD... (Harry Wibowo)
Selasa, 03 Maret 2015
Pak Nas
Sekira sepuluh tahun lalu, di gedung University Club (UC) UGM, lelaki sepuh itu melontarkan lelucon. "Tadi Pak Mochtar Mas'oed mengatakan bahwa menulis itu tak semudah membalikan telapak tangan. Ia pasti tak tahu, bahwa bagi mereka yang kena stroke, membalikan telapak tangan juga tidaklah mudah." Gerrrrrrrr. Suasanapun berubah jadi cair. Waktu itu ia, lelaki sepuh itu, masih sehat. Omongannya selalu pelan, tak pernah meledak-ledak, dan pasti sangat tertata. Dan joke-jokenya selalu berkelas. Lelaki itu tak lain adalah Profesor J. Nasikun. Sugeng tindak, Pak Nas. (Tarli Nugroho)
Langganan:
Postingan (Atom)