Salah satu tayangan televisi yang sering saya tonton adalah Listening Post. Ini acara mingguan yang disiarkan Al Jazeera dan isinya tentang bagaimana media memberitakan isu-isu yang sedang hangat. Semacam media watch, yang dimiliki oleh media. Yang menarik, ia tidak hanya menghadirkan para peneliti/pengamat media, tetapi juga meminta pendapat dari banyak jurnalis di setiap episode atas isu tertentu. Dengan begitu ia membantu para penonton untuk memahami berita-berita yang ditampilkan media, bagaimana melihat biasnya, dengan cara apa mesti meresponnya, dan sebagainya. Sepertinya tayangan semacam ini belum ada di Indonesia.
Apakah ruang sosial/publik berarti ruang yang digunakan untuk tujuan-tujuan sosial/publik, atau sekadar ruang yang diisi oleh anggota masyarakat yang disebut khalayak?
Jumat, 06 November 2015
Enak
Untuk bisa menilai apakah semangkuk sop buntut itu enak atau tidak, bukankah Anda tak perlu harus menghabiskannya lebih dulu?!
Koran
Kata Kompas, "Perekonomian Mulai Membaik". Koran Jakarta bilang, "Pengangguran Naik Sinyal Ekonomi sedang Bermasalah". Koran SINDO menulis, "Ekonomi Lesu, Pengangguran Melonjak". Sementara Bisnis Indonesia memacak, "Perlambatan Belanja: Pertumbuhan Belum Optimal". Dari empat surat kabar itu, headline Kompas selalu paling optimis.
Allah
Di sebuah grup WhatsApp, seorang kawan telah menegur kawan lainnya karena menulis “4JJI” untuk menyebut “Allah.” Alasan yang menegur, “4JJI” berbeda artinya dengan “Allah.” Dia meminta yang bertanya perbedaannya, agar bertanya pada kawan yang lain lagi yang dianggapnya lebih mengerti dan berkompeten untuk urusan semacam itu. Diskusi agak memanas, dan saya lalu teringat pertanyaan istri saya untuk perkara yang sama.
Kritik
Periode lalu, di Yogya ramai bertebaran mural dan poster bergambar Boediono dengan tulisan "Antara Ada dan Tiada". Periode terakhir pemerintahan Yudhoyono juga ditandai oleh meluasnya istilah "Negeri Autopilot".
Wartawan
Dalam sebuah acara televisi, Raffi Ahmad mengatakan: "Kalau wartawan lagi ngeriung (kumpul), lagi ngejar berita, giniin saja duitnya, wartawan kan, setiap orang kan mata duitan, giniin aja (sambil memeragakan orang sedang bagi uang recehan)." Benarkah itu pelecehan? Atau Raffi cuma menceritakan pengalaman pribadinya yg menunjukkan itu memang realitas? #otokritik (Farid Gaban)
Pembelian Pertama dan Rumput
Kemarin siang, untuk kali pertama, Kali meminta uang kepada ibunya. Kami berdua tentu kaget.
Ekonomi dan Demokrasi
Orang mengira liberalisasi ekonomi/perdagangan identik dengan, atau otomatis membawa, demokratisasi. Trans Pacific Partnership menunjukkan pandangan itu keliru. Detil dokumen perjanjian ini dirahasiakan dr publik. Tapi, beberapa bocor lewat Wikileaks. Publik hanya penonton sekaligus konsumen, bukan warga negara yg diharapkan bisa berpartisipasi. Tidak heran, jika beberapa pakar politik-ekonomi, bahkan di Barat, menyebut ini sebagai bentuk oligarki: perselingkuhan perusahaan2 multinasional dg para politisi (presiden/perdana menteri).(Farid Gaban)
Memanggil Para Relawan
Pemerintah New Zealand tanggal 5 November 20015 telah mempublikasikan isi lengkap perjanjian perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP) yang selama ini disebut-sebut banyak dirahasiakan oleh pemerintah (eksekutif) negara-negara yang hendak terlibat, sebelum dibawa ke parlemen masing-masing (legislatif).
Langganan:
Postingan (Atom)