Sabtu, 28 November 2015

Bunga

Foto dicuri dari Facebook Puthut E.A.

Fantasi Pra-Facebook

Ini masih bagian dari kisah dari bongkar-bersih arsip lama dari gudang sebelum dimasukkan tong sampah.

Kepala Daerah

Total, terdapat hampir 500 kepala daerah dan wakil kepala daerah di Indonesia. Berapa persen yang benar-benar punya bayangan tentang cara mensejahterakan rakyat? Tak banyak. Sebagian besar sibuk dengan hal-hal yang bersifat mercusuar, simbolik bahkan jargonis. Yang lain sibuk mengatur moralitas individual warga.

Belajar Tajwid dari Mukti Entut

1) Ini pertanyaan mendasar: Siapakah pembunuh 'nun mati'?

Penanjakan

Di bawa udara satu derajat Reamur dan angin subuh yang menyapa daun-daun pinus, aku menunggumu di jalan berundak di Penanjakan, Bromo ini, dik. Di bawahku di jalan sempit yang berkelok-kelok, 33 pasang lampu jip menembus kabut subuh dengan sombong, seolah sorot mata raksasa.

Jumat, 27 November 2015

Membenci Buruh

Kenapa kalian membenci buruh? Atau kalian sedang mengekspresikan kefrustrasian dalam menyusun cita-cita kalian sendiri? (Roy Thaniago)

Bahan Pangan

Mengangkut bahan pangan, sayur dan buah, dr pulau ke pulau di Talaud. (Farid Gaban)

Pertanda

Sore ini, tepat ketika saya tengah asyik membaca artikel "Cara Masuk Surga Tanpa Hisab", mendadak buku Arman Dhani yang berjudul "Dari Twitwar ke Twitwar", jatuh dari langit dengan posisi seperti di foto. Subhanallah, pertanda apa ini?

Imam Yudotomo

Innalillahi wainnailaihi rojiun. Telah berpulang kawan, kolega, guru, sekaligus senior kita, Bapak Imam Yudotomo (74) pada hari ini, Jumat, 27 November 2015, pukul 12.30 WIB di RS Panti Rapih, Yogyakarta. Semoga beliau husnul khotimah, diampuni segala kesalahannya, dan diterima seluruh amal baiknya. Saya bersaksi, hingga akhir hidupnya beliau adalah aktivis gerakan tani yang istiqamah.

Khidir

Nabi Musa as. memprotes Khidir ketika [calon] gurunya itu menghancurkan perahu yang mereka tumpangi bersama. Musa menuding Khidir tidak bijaksana tapi Khidir bergeming. Dia, sebaliknya, mengingatkan Musa pada janjinya untuk bersabar dan tidak banyak bertanya. Musa tak punya pilihan.Dia meminta maaf dan membenarkan Khidir.