Meski terlalu cepat pergi, tapi dia telah menulis buku tentang propaganda kebudayaan Orde Baru, dukungan pemerintah Amerika Serikat dalam praktiknya dan siapa saja yang terlibat dalam kerja propaganda ini. Dampak propaganda itu berlangsung sampai sekarang. Buku Jay menarik untuk dibaca. Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) misalnya, lembaga yang saya menjadi salah satu anggota pengurusnya, berdiri pada tahun 1967 dan berdasarkan dokumen lembaga ini, tujuan berdirinya adalah untuk mendukung pemerintahan Jenderal Suharto membendung kebangkitan serta pengaruh seni serta seniman dari Lembaga Kebudayaan Rakyat dan gerakan progresif lainnya. DKJ berdiri atas dukungan Ali Sadikin, yang menjadi gubernur Jakarta. Para pendiri DKJ terdiri dari intelektual, seniman dan militer. Beberapa nama mereka kita kenal. Ada yang sudah meninggal dunia, ada yang masih hidup. Dalam memoar Hersri Setiawan, berdasarkan kesaksian seorang perwira angkatan laut yang ikut dibuang ke Pulau Buru selama setahun sebagai hukuman karena berkali-kali mencegah pembunuhannya, terungkap bahwa nama Hersri bersama nama-nama seniman dan intelektual lain yang dibuang ke pulau itu berdasarkan daftar yang dibuat para seniman dan intelektual di Jakarta, yang diajukan kepada pihak militer atas inisiatif sendiri atau suka rela. Tentunya, propaganda adalah kerja tersendiri (kalau di Aceh, pelakunya disebut “tukang olah”), tapi menyerahkan jiwa orang lain untuk dibinasakan adalah tindak kejahatan.
Apakah ruang sosial/publik berarti ruang yang digunakan untuk tujuan-tujuan sosial/publik, atau sekadar ruang yang diisi oleh anggota masyarakat yang disebut khalayak?
Minggu, 06 Desember 2015
Sabtu, 05 Desember 2015
Beasiswa
Nah, ide brilian dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi. Usulan luar biasa ini membuat otak saya langsung membeku dan ingin hijrah ke kutub selatan agar bisa mendapatkan hangat matahari. (Andre Barahamin)
Dari Transkrip Itu
Kalau kita telaah, pertemuan ketiga yang direkam MS itu terjadi bulan Juni 2015. Waktu itu LBP masih menjabat Kepala Staf Kepresidenan. Bayangkan, dalam posisi non-struktural tersebut, seturut transkrip yang beredar, ia menjadi salah satu blok kepentingan yang digambarkan sangat berpengaruh.
Ruhut Poltak Sitompul
Fakta terpenting dari MKD yang sekali lagi harus kalian awam camkan: Yang raja minyak itu MR, bukan Ruhut Poltak Sitompul. Jangan salah-salah lagi, susah kita. Kalau tidak salah ada feasibility study, coba ditinjau lagi. Kalau tidak salah Poltak itu pengacara, aktor, politisi. Karena Pak Ruhut gak terlalu gini juga. Kita happy-happy semua, Pak. Kalau Bapak happy, kita semua juga happy. Benar. (Arlian Buana)
Rokok
Kira-kira bulan ini, 12 tahun yang lalu saya memutuskan berhenti merokok. Simple saja alasannya. Begini:
Langganan:
Postingan (Atom)