"Perbedaan Islam dengan kapitalisme djelas. Dengan memperhatikan keterangan2 jang berlalu didapatlah gambaran jang djelas tentang usaha jang didjalankan oleh Islam, dan tjara2 jang diandjurkannja untuk penentang kapitalisme jang ganas itu. Tindakan2 sebagai mengumpul harta kekajaan dan menahannja dari peredaran, menjuap, menimbun barang2 keperluan hidup, mengerdjakan riba, hidup rojal dan boros, egoisme, mempergunakan faktor kemiskinan atau kebodohan si miskin untuk kesenangan dan kebahagiaan si kaja, penindasan terhadap si miskin, sama sekali itu adalah anasir2 dan pokok2 kapitalisme jang paling njata, jang amat ditentang oleh Islam.
Kaum kapitalis sendiri telah menjadari kebentjian dan kedjengkelan manusia terhadap mereka, dan kemungkinan timbulnja revolusi menentang mereka, karena itu mereka berusaha menjiapkan segala sesuatu untuk menekan publik dan membanteras pemberontakannja.
Untuk maksud itu mereka merapatkan diri kepada pemerintah dalam sesuatu negara, adakalanja dengan djalan berusaha menduduki kedudukan2 jang penting dalam pemerintahan dinegara2 kapitalis, dan adakalanja dengan mempengaruhi pembesar2 pemerintahan dengan mempergunakan harta dan kekajaan mereka. Karena itu maka plan2 jang dirantjang oleh kaum kapitalis itu tidaklah lagi bersifat ekonomi semata-mata, tetapi telah mempengaruhi kehidupan politik dan kenegaraan. Dengan demikian kekuasaan kaum kapitalis dan kaum pengusaha terhadap kaum buruh dan segenap lapisan kaum pekerdja djadi bertambah besar, disamping itu persaingan dan pergolakan antara negara2 pun bertambah mendjadi-djadi pula..."
-- Prof. Dr. Ahmad Shalaby, "Masjarakat Islam", di-indonesiakan oleh Prof. Muchtar Jahja, CV Ahmad Nabhan, Surabaja, 1957, hlm. 95-96.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar