Awalnya Australia tak terlalu all out berbaris dalam "war against terrorism." Namun bom Bali 2002 yang membunuh 88 orang Australia telah membawa Australia pada upaya untuk berperan lebih aktif dalam perang yang dipandegani Amerika itu.
Tahun 2005, setelah bom Bali kedua, kulihat petinggi Australia berbicara di sebuah channel TV, mengatakan bahwa pemerintah Australia akan melakukan peran sangat aktif untuk mencegah aksi terorisme. Tapi pemerintah paham, kata dia, bahwa kita harus membedakan dengan tegas antara teroris dengan "ordinary Muslims." Dia berjanji tak akan ada gebyah-uyah.
Namun sejak saat itu, tiap kali akan boarding pesawat dari dan ke Perth, baik penerbangan domestik maupun internasional, aku selalu dicegat oleh petugas, untuk menjalani "random explosive check." Selalu. Random kok selalu.
Suatu ketika aku berkata pada petugas yang sedang memeriksaku: "it's not really random, is it?"
Dia menjawab diplomatis, "I'm just doing my job, Sir."
(Abdul Gaffar Karim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar