Di Banda Neira, dalam pembuangannya, lelaki ini sanggup menulis dua buah buku, "Alam Pikiran Junani", yang hingga kini masih dicetak ulang, dan buku ini, "Penoenjoek bagi Ra'jat dalam Hal Ekonomi: Teori dan Praktek" (Medan: Boekhandel Tjerdas, 1940).
Untung Hatta bukan seorang romantis. Dan untung pada masa itu belum ada smartphone. Jika tidak, mungkin kita akan diwarisi "Kumpulan Puisi dan Status Galau Mohammad Hatta dari Banda Neira".
(Tarli Nugroho)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar