Rabu, 30 September 2015

Setengah Abad

Saya gagal memahami sikap yang mengecam aksi kekerasan, pembunuhan, bahkan diskriminasi dan pengucilan pada mereka yang dicap sebagai "teroris", simpatisan atau keluarganya, namun melakukan hal yang sama pada "komunis".

30 September

Diberi judul "Pemberontakan" sekadar menunggangi kelaziman dan standar doktrin sejarah yang selama ini dikunyah di bangku sekolah.

Salim Kancil

Tidak banyak hal yang kupersiapkan untuk melawat ke Timur. Tapi ada satu hal yang sangat mengganggu perasaanku: Salim Kancil.

Selasa, 29 September 2015

Zaman Krisis

"Kita hidoep dalam zaman krisis. Begitoe hebat doenia dan pergaoelan hidoep ditimpanja, sehingga hampir tiap-tiap orang memperkatakannja. Kata 'krisis' tidak lagi tinggal tertoetoep dalam kamoes ahli-ahli ekonomi, akan tetapi sampai kepada boeroeh ketjil dan tani boeta hoeroef tahoe menjeboetnja, sekalipoen mereka tidak mengerti seloek-beloeknja."

Republik Reklamasi

Luas daratan Indonesia 2.700 kali lipat luas Singapura, tapi konsep pembangunannya mengingkari lanskap negara kepulauan dan latah melakukan reklamasi untuk menggenjot kapitalisasi di sektor properti, seperti yang dilakukan negeri singa itu.

Senin, 28 September 2015

Sesungguhnya Semua Hal Adalah Informasi

"Sesungguhnya semua hal adalah informasi. Tapi sebagian dari kita tidak punya cara dan kesiapan untuk menerimanya."

JIL dan Syiah

Ada dua kelompok yang di Indonesia nampaknya berkembang sangat pesat, membesar dengan amat cepat, yakni JIL dan Syiah. Setiap ada sedikit kontroversi dalam wacana keagamaan di Indonesia, cepat sekali sebuah kelompok atau seseorang diidentifikasi entah sebagai JIL atau sebagai Syiah. Nampaknya kedua kelompok ini memiliki strategi rekrutmen yang sangat hebat, sehingga anggotanya bertambah terus setiap hari.

3B dan Reklamasi

Foto berikut adalah satu-satunya sisa pantai berpasir tempat para nelayan tradisional menambatkan perahu mereka, di Jalan Tendean (Boulevard), Kota Manado, Sulawesi Utara.

Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi yg mengabaikan alam bisa berbalik menghukum manusia lebih sadis. Ketidakadilan kian parah: orang yg kaya dari merusak alam bisa berkelit dari bencana; yg miskin merugi dua kali, dimiskinkan ketika alam rusak dan tak bisa berkelit dr bencana krn kemiskinannya. (Farid Gaban)

Ketika Kematian Hanya Data, Statistik, dan Komoditas

Dunia telah aus dan tak sanggup menanggung kesedihan-kesedihan para binatang melata yang berjalan di atasnya. Setetes darah yang tumpah tak lagi berarti di hadapan kerasnya hati, bedil, dan perut yang tak pernah merasa kenyang. Tubuh-tubuh yang meregang dan kehilangan nyawa tak mencekam lagi mata-mata yang tergiur oleh kilauan benda duniawi. Citra kematian tak jadi tempat untuk berpikir dan merasakan. Lewat sekejap sebagai data, statistik, atau komoditas media.