Senin, 02 November 2015

Golkar Bersatu

Golkar bersatu. Menjepit Jokowi dari dalam dan luar kabinet, dari eksekutif dan legislatif. #uhuk (Farid Gaban)

Gigolo

Arisan berhadiah brondong atau laki-laki muda ternyata bukan gosip. Seorang perempuan setengah baya yang mengaku aktif ikut arisan di kalangan ibu-ibu jetset, mengkonfirmasi kebenaran adanya arisan brondong itu di acara “Curahan Hati Perempuan” Trans TV pagi tadi. Mereka, para brondong itu diperebutkan oleh para istri yang kesepian, ibu-ibu yang butuh pengakuan sosial, para perempuan yang bingung membuang uang mereka. Teknisnya bermacam-macam.

Bola

Peluit panjang itu telah dibunyikan. Kalah, dan tak ada duel ulang.

Golkar

Kadar kegolkaran Pemerintahan Jokowi bakal meningkat. Dari awal, nuansa Golkar sebenarnya sudah ada meski tidak formal, yakni lewat kehadiran Jusuf Kalla (Wakil Presiden) dan Luhut Panjaitan (Kepala Staf Kepresidenan/Menko Polkam). Kini, aroma Golkar bakal makin kuat setelah secara formal bergabung. Kalla, Luhut, Aburizal Bakrie, dan Agung Laksono mengepung Jokowi. (Farid Gaban)

Kerusakan (Fasad) Menurut Al-Qur'an

Bersama kiai muda progresif dari ujung timur Madura (Sumenep), Gus Sholahuddin Pangapora, ketika mengurai makna kerusakan (الفساد) menurut Al-Qur'an, dalam seminar kedaulatan agraria & SDA.

Foto Settingan

Kritik di media sosial pada kebijakan Presiden Joko Widodo yang hendak merumahkan suku Anak Dalam atau Orang Rimba --agar meninggalkan hidup nomaden-- sampai beberapa hari masih enak diikuti.

Masyarakat Adat

PASÇA Putusan MK No.35/2013 menjadi tonggak bagi pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat. Namun begitu banyaknya peraturan di tingkat pemerintahan, baik pusat maupun daerah, tampaknya memerlukan pengujian terpadu terhadap seluruh skema dan penyusunan peraturan yang ada dan sedang disusun agar efektif sebagai sarana hukum untuk menghormati dan melindungi hak-hak masyarakat adat.

Minggu, 01 November 2015

Golput

Bergabungnya PAN dan Golkar ke kubu Koalisi Indonesia Hebat (Presiden Jokowi) tidak mengherankan buat saya. Status saya pada Juli 2014 lalu, ketika mengambil sikap golput (tak memilih): Pemilihan presiden ini bukan persaingan "baik melawan jahat" atau bukan pula "Orde Reformasi versus Orde Baru". Ini era politik yang pragmatis.... tanpa ideologi.... Kedua kubu pendukung yg terlanjur marah-marahan (bahkan sampai sekarang) sama-sama gigit jari jika menginginkan perubahan signifikan dlm politik. Hidup, Golput! ‪#‎eh‬ (Farid Gaban)

Video

Video adalah salah satu fitur masa depan dunia digital. Begitu setidaknya setiap kali saya bertemu dengan para pebisnis start up. Saya sepakat.

Khatulistiwa

Enam tahun lalu bulan ini, mejeng di Tugu Khatulistiwa, Pontianak, bersama Ahmad Yunus. Untuk memanas-manasi Dandhy Dwi Laksono dan Suparta Arz yg kini juga sampai Pontianak dalam perjalanan keliling Indonesia bersepeda-motor.