Senin, 30 November 2015

Pengalaman Pertama di Malam Pertama

Kisah lain dari masa Orde Baru

Pada sebuah posting sebelum ini, saya pernah berkisah pengalaman pertama kali bersengketa dengan aparat negara Orde Baru, gara-gara mengundang penyair dan dramawan Rendra (1976).

Investor

Sesudah kehujanan dan berbasah-basahan, akhirnya bisa menikmati kopi susu sembari membaca wawancara delapan halaman yang menarik di Majalah ME Asia terbaru ini.

Pilkada Langsung atau Demokrasi Langsung?

"Kita tidak berpartisipasi dalam politik elektoral, bukan karena memandang bahwa politik adalah dunia yang jahat, kotor, dan tidak bisa diubah. Bukan juga naïf bahwa semua orang yang berkeinginan untuk masuk gelanggang politik adalah jahat atau korup. Tidak juga karena memperlakukan anti-pemilu sebagai sikap dogmatis."

Berkeliaran

BERKELIARAN di sekitar Selat Malaka, mendengarkan siaran radio Singapura yang sesekali memutar lagu keroncong.

Rendra di Salatiga


Aku pernah posting ini hampir empat tahun yang lalu. Tentang sebuah peristiwa hampir 40 tahun yang lampau. Tetapi waktu...
Posted by Ariel Heryanto on 30 November 2015

Nongkrong

Orang paling baik sedunia itu bernama Sirajudin Hasbi. Bayangkan, hampir semua temannya protes karena pengajuan jadwal reguler main futsal yang awalnya dimulai pukul 19.00 menjadi pukul 18.00. Idealnya waktu futsal ya 19.00 sd 21.00. Kalau dimulai pukul 18.00, banyak yg belum pulang kerja atau masih menunggu ibadah Salat Magrib.

Yai Kemad

Kisah ini kalaupun belum ditulis, bukan berarti tidak beredar. Bagi Anda yang suka mengikuti forum-forum ringan keagamaan, berkumpul dengan para penghikmat kesunyian, bertabik-gurau dengan para pencari hidayah, besar kemungkinan Anda telah mendengarkan kisah ini.

Membangun dari Pinggiran

"Membangun Indonesia dari pinggir" itu bukan membawa investor masuk desa.

Sastra Indonesia Kontemporer: Membakar Tuhan dan Ibu yang Terjun ke Laut

(Esai Linda Christanty)

SEBUAH PENGANTAR

Meski tidak pernah ditulis dalam buku-buku sejarah resmi Indonesia, hampir setengah abad yang lalu Indonesia hari ini dibangun di atas sebuah kudeta militer.

Desa

DOKUMENTER ini berusaha menyorongkan referensi bagaimana mestinya sebuah desa dibangun.