Apakah ruang sosial/publik berarti ruang yang digunakan untuk tujuan-tujuan sosial/publik, atau sekadar ruang yang diisi oleh anggota masyarakat yang disebut khalayak?
Senin, 02 Mei 2016
Minggu, 01 Mei 2016
Hari Buruh
Arsip beberapa tulisan lama berkait dengan “buruh”, seandainya ada yang berminat, silahkan klik gambar di bawah. SELAMAT...
Dikirim oleh Ariel Heryanto pada 30 April 2016
Sabtu, 30 April 2016
Buku & Perempuan Italia
Saya pernah ketemu seorang perempuan, dia peneliti Italia yang sedang melakukan riset mengenai batik di Indonesia. Sebelum datang ke Indonesia, dia belajar banyak tentang tabiat orang Indonesia, misalnya dalam hal jual beli di pasar.
Rabu, 27 April 2016
Menghajar Goenawan Mohamad Inc.
Menghajar Goenawan Mohamad Inc. dengan membongkar semua kebusukan politik kebudayaan yang mereka lakukan adalah bagian dari iman dan wajib hukumnya! :)
#Aforisme
Dikirim oleh Saut Situmorang pada 27 April 2016
Figuran
Dari semula, "Rayuan Pulau Palsu" memang hanya menempatkan gubernur sebagai pemain "figuran" :) https://youtu.be/kCdk3n3NriE
Dikirim oleh Dandhy Dwi Laksono pada 27 April 2016
Musuh Saut Situmorang
Siapa saja yang jadi musuh Saut Situmorang pasti akan kalah dan musnah pada akhirnya :p #Aforisme
Cc: Goenawan...
Dikirim oleh Saut Situmorang pada 26 April 2016
Ralat "Maaf" Tanpa Syarat
Permintaan maaf tanpa syarat sudah diralat. Tapi tetap saja basis argumennya bermasalah.
Minggu, 17 April 2016
Rakyat Berkumpul
MEREKA yang tidak percaya rakyat bisa berkumpul dan balik melawan, punya masalah dengan ingatannya pada sejarah peradaban manusia.
Dikirim oleh Dandhy Dwi Laksono pada 16 April 2016
Selasa, 12 April 2016
Melek Politik
Jika anda mau melek politik dan memilih pemimpin tambatan hati, sebelumnya tentukan dulu standar anda. Agar anda punya prinsip, standar sebelum figur. Standar mengenai politik, proses keputusan, keberpihakan, arah/cara pembangunan, dll. Itu sebagian besar dimuat dalam ideologi, membentuk ideologi, meski tidak mesti anda harus setuju pada seluruh isi ideologi. Bagaimana anda bisa melek politik, jika anda tak mau menoleh ideologi? Baiklah politik terlalu najis. Kita ganti, bagaimana anda mengklaim bangga atas negeri, bagaimana mau menjadi warga negara yang baik, bagaimana mau memperbaiki nasib bangsa sendiri tanpa menoleh pada tema-tema ideologi? Tanpa itu, saya percaya anda cuma penganut oportunisme atau tertipu oleh populisme. Bahaya terbesar demokrasi adalah oportunisme segelintir dan populisme massa. (Priyo Djatmiko)
Minggu, 10 April 2016
Langganan:
Postingan (Atom)