Isu '65 yang gagal diusung menjadi bagian dari Ubud Writers & Readers Festival menyisakan pertanyaan kritis: Pihak panitia terlihat cengeng dan menjual 'eksotika' pelarangan tanpa perlawanan dan usaha yang jelas. Sebelum mendudah pelarangan itu sendiri, mestinya dibedah pola pikir pihak penyelenggara.
'Berdagang' tanpa berani mengambil risiko, hanya bisa ditemui pada para pedagang kebudayaan.
(Puthut E.A.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar