Hal yang paling berbahaya dari seorang pejabat yang berpikir normatif dan teknokratis seperti Jokowi adalah selubung niatan baiknya yang menutupi perusakan-perusakan yang dilakukan. Mau membangunkan rumah untuk Suku Anak Dalam, tapi tidak mau melihat berapa banyak orang yang tergusur dari rumahnya oleh kebijakan-kebijakan pemerintah dan korporasi.
Memberi baju bagi ketelanjangan Suku Anak Dalam menggambarkan bagaimana Negara melanjutkan cara berpikir kolonial: suku pedalaman harus ditertibkan, didisiplinkan, diberadabkan. Menjadi nomaden (dan "primitif") adalah sebuah abnormalitas. Ketika Negara, pada saat yang sama, menciptakan para nomad baru, yang terusir dan tergusur dari kampung halamannya karena pemiskinan yang terus terjadi.
(Muhammad Al-Fayyadl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar