Sesudah dua pekan, belum juga bisa menonton film "The Little Prince". Lima belas tahun lalu, ketika pertama kali membaca novelnya, saya bersaksi itu adalah novel yang mudah sekali menyihir pembacanya untuk segera jatuh hati, sekuat sihir yang juga saya temui ketika membaca "Totto-Chan" dan "The Alchemist". Novel itu, atau ketiganya, sanggup menghidupkan kembali imajinasi kanak-kanak pembacanya dengan cara yang mengesankan.
Mungkin benar, orang dewasa yang bahagia adalah mereka yang tak pernah kehilangan imajinasi masa kecilnya. Imajinasi, yang ketika mereka beranjak dewasa, sayangnya, kemudian dibuat tunduk sepenuhnya pada logika.
Padahal, meminjam Einstein, "Logic will get you from A to B. But imagination will take you everywhere."
(Tarli Nugroho)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar