Amien Rais memang sering kontroversial. Namun apakah kontroversi bisa mendevaluasi peran seseorang?!
Apakah ruang sosial/publik berarti ruang yang digunakan untuk tujuan-tujuan sosial/publik, atau sekadar ruang yang diisi oleh anggota masyarakat yang disebut khalayak?
Kamis, 06 November 2014
Rabu, 05 November 2014
Blusukan? Persetan Amat!
Beberapa menteri kabinet saat ini tampaknya mulai rajin 'blusukan'. Ya, macam sidak (inspeksi mendadak) gitulah. Caranya, mereka tiba di suatu lokasi, diserbu warga setempat, minta foto bersama, trus ngobrol ala kadarnya. Tak perlu ngobrol yang 'berat-berat', itu kata mereka yang 'blusukan'. Cukup ngobrol yang 'ringan'ringan' saja, sekadar 'say hello', 'apa kabar', lalu 'goodbye'. Jangan harap bisa ngobrol apalagi titip aspirasi ke sang menteri di lokasi 'blusukan', soalnya pak menteri sudah terjadwal musti 'blusukan' ke lokasi berbeda. Walhasil, semua keluh-kesah plus aspirasi cuma ditampung saja.
Salah Ukuran
Lama-lama kita ini semakin aneh. Kita mengukur kinerja seorang pejabat eksekutif dari pernyataan-pernyataannya. Semakin garang pernyataannya, semakin ia dianggap hebat. Meski tak jelas benar apa hal-hal mendasar yang sudah dieksekusi di belakang pernyataan-pernyataan garangnya. Sebaliknya, kita semakin apriori kepada anggota-anggota legislatif, yang dianggap sekadar pintar omong, dan tidak bekerja konkret. Padahal, mereka memang digaji untuk "ngoceh".
Minggu, 02 November 2014
Hujah dan Hujat
Hujah dan hujat berasal dari kata yang sama. Saya berpikir keras mengapa kamus kita menyempitkan makna ini menjadi caci-maki dan fitnah (KBBI, 2008: 510), meskipun di tempat lain hujah diartikan sebagai alasan, bukti dan dalil. [Ahmad Sahidah]
Jumat, 31 Oktober 2014
Hentikan Blusukan!
Hentikan blusukan! Penderitaan bangsa ini terlalu nyata! Kedekatan bukan dengan kedatangan, tetapi keberpihakan. [Ahmad Sahidah]
Senin, 27 Oktober 2014
Kamis, 23 Oktober 2014
Dari The Ohio Mafia Hingga Puisi Esai
"The Ohio Mafia". Frasa itu ditadaruskan oleh Rizal Mallarangeng dalam kata pengantar terjemahan disertasinya, "Mendobrak Sentralisme Ekonomi" (judul asli: "Liberalizing New Order Indonesia: Ideas, Epistemic Community, and Economic Policy Change, 1986-1992"), yang terbit pada 2002 silam. Istilah itu digunakan untuk menyebut dia dan kawan-kawannya yang pernah belajar di Ohio State University (OSU) dan menjadi murid William Liddle. Kalimat lengkap Rizal itu berbunyi: "Saya harap sahabat-sahabat kental ini menyadari bahwa dalam beberapa tahun mendatang akan ada satu atau dua orang di Indonesia yang menyebut mereka, termasuk juga saya, sebagai 'the Liddle Mafia', atau paling tidak 'the Ohio Mafia'."
KPK dan Kabinet
Jika begitu caranya, KPK akan potensial jadi alat politik. KPK (semestinya) terlalu mulia untuk sekadar jadi alat politisi, bahkan jika itu presiden. Prosedur hukum punya kaidah sendiri, yg berbeda dari politik. Jika KPK punya indikasi/bukti seseorang terlibat korupsi, lebih baik keep it secret dan ditindaklanjuti saja; tak peduli jalannya politik atau pemberitaan media. KPK yg bermartabat. (Farid Gaban)
Rabu, 22 Oktober 2014
Langganan:
Postingan (Atom)