Sahabat semua, tahukah Anda bahwa turisme yang paling menyerap uang di seluruh dunia adalah religious tourism? Tahukah Anda bahwa jika kita bandingkan angka kematian dalam religious tourism dibandingkan angka kematian dalam ordinary tourism, Anda akan tercengang?
Apakah ruang sosial/publik berarti ruang yang digunakan untuk tujuan-tujuan sosial/publik, atau sekadar ruang yang diisi oleh anggota masyarakat yang disebut khalayak?
Sabtu, 26 September 2015
Pukul 03.35
Aku tiba di rumah pukul 03.35 pagi. Selama memimpin rapat, aku merasa ada sesuatu yang bolong di diriku. Sebetulnya, aku menunggu 3 telepon.
Jumat, 25 September 2015
Jangan Dilawan, Dialami Saja
Sebetulnya aku sedikit gamang, apakah persoalan seperti ini harus kupublikasikan? Apakah tidak cukup kutulis untuk diri sendiri?
Tsunami Haji
Ziauddin Sardar, intelektual muslim Inggris, sudah lama meramalkan "tsunami" haji. Ketika jumlah jemaah meningkat, dan ruang terbatas, manajemen haji sangat krusial utk mencegah bencana manusia dan lingkungan. Ketika saya mewawancara Sardar pada 1989, debat luas sedang berlangsung: agar Mekah-Madinah menjadi kota internasional yg dikelola komite muslim dunia. Bukan hanya Kerajaan Saudi dinilai tak mampu, tapi ambisinya menggusur situs2 sejarah Islam juga layak dikecam. Kini Mekah-Medinah sudah "seperti Las Vegas" yg hilang jiwa, tapi tetap dg manajemen amburadul. Ide kota internasional sudah terlambat? (Farid Gaban)
Mekkah
Namanya Juhaiman. Nama itu diberikan oleh Muhammad bin Saif al Utaibi, sang ayah, lantaran ketika lahir Juhaiman kerap menyeringai. Saif lantas memberi nama untuk anak lelakinya yang lahir pada 1936 itu dengan nama “sang pemberenggut.” Dalam bahasa Arab pemberengut adalah Juhaiman.
Serigala
Kadang kita perlu umpan untuk menjebak serigala. Aku ingat perkataanmu itu ketika pada suatu malam kita mengasuh di bawah pohon poplar setelah tujuh malam kita berjalan di hutan, memburu serigala yang katamu adalah serigala jadi-jadian dan telah mengganggu tidurmu selama delapan purnama. Aku kelelahan. Kamu mengutuki diri sendiri.
Kritisisme
Fenomena relawan dalam pilpres 2014 memang mengesankan. Kegairahan kelompok2 civil society maupun individu terhadap pencapresan Jokowi atau Prabowo memang menarik. Namun kita mesti ingat pula, bahwa kegairahan civil society terhadap politik elektoral tak boleh berlebihan, dan tak boleh melampaui jadwal elektoral. Sebab, pasca elektoral, demokrasi memerlukan peran lain dari civil society, yakni kritisisme terhadap penguasa. Ini bukan karena penguasanya buruk, melainkan karena sebaik apapun penguasa, demokrasi akan remuk jika tak ada kritisisme dari civil society. (Abdul Gaffar Karim)
Apakah Kamu Pernah Mengalaminya?
Aku tidak tahu apakah kamu pernah mengalaminya. Tapi aku belum. Baru sekali ini saja. Malam tadi.
Kamis, 24 September 2015
Relawan Adalah Politisi Tanpa Partai Politik?
Dalam politik negara, problemnya bukan soal untung atau buntung, politisi atau bukan politisi, parpol atau bukan parpol; tapi apakah posisi dan jabatan yang diduduki itu legitimate sebagai bagaian dari kekuatan politik yang terorganisir. Premisnya: politik bukanlah perkara kepentingan orang per orang, tapi kepentingan massa yang mampu diorganisir. (Harry Wibowo)
Esensi Kurban
Ada yang terasa mengganjal, setiap kali aku berkurban seekor kambing, padahal aku bukan penyuka kambing. Jika esensi kurban adalah memberikan yang terbaik yang kita cintai, maka secara simbolik kurbanku seharusnya bukan kambing.
Langganan:
Postingan (Atom)