Dua pekan lalu, ketika nilai tukar rupiah sempat menyentuh angka Rp14.800, saya ditanya apa kira-kira yang membuat rezim ini tetap dan akan terus bertahan. Pertanyaan itu dilontarkan oleh seorang pengusaha sepuh dalam sebuah obrolan kecil sebelum sebuah diskusi terbatas mengenai soal politik dan tata negara di salah satu ruangan di gedung klasik itu.
Apakah ruang sosial/publik berarti ruang yang digunakan untuk tujuan-tujuan sosial/publik, atau sekadar ruang yang diisi oleh anggota masyarakat yang disebut khalayak?
Rabu, 14 Oktober 2015
Malam Satu Suro
Aku bangun pukul satu dini hari, di malam satu Suro. Sebagai orang Jawa, aku merasa getun.
Sindrom Pesohor
Ini sudah keterlaluan! Satu lembaga negara yang namanya KPAI (Erlinda) dan satunya ornop yang namanya Komnas Anak (Arist Merdeka Sirait). Kalian berdua memang dogol, menginjak-injak prinsip 'kepentingan terbaik bagi anak', jualan kasus demi sensasi murahan TVO'on! (Harry Wibowo)
Selasa, 13 Oktober 2015
Maklumat
Bersama ini saya permaklumkan bahwa:
Saya tak tahu-menahu tentang program bela negara.
Mobilisasi militeristik itu bukan urusan saya.
Karenanya saya cuci tangan dari persoalan ini.
Saya tak tahu-menahu tentang program bela negara.
Mobilisasi militeristik itu bukan urusan saya.
Karenanya saya cuci tangan dari persoalan ini.
Kereta Cepat
Enam menteri, satu menteri koordinator, panglima TNI, dua gubernur dan satu walikota dilibatkan dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Dan itu dibilang B to B (business to business). Pintar! (Farid Gaban)
Mimin
Saya sudah sebisa mungkin berusaha untuk menghindar membawa buku ke Batavia, meski barang satu atau dua eksemplar. Untungnya, sejauh ini kebutuhan pustaka untuk menyelesaikan semua pekerjaan seluruhnya bisa disubstitusi oleh perpustakaan.
Muharam
Aku merindukan anak-anak itu menyalakan obor dik. Berarak menerangi jalan-jalan yang penuh batu. Membaca Alif Lam dan Mim. Memanggil-manggil Mustafa yang agung pembawa berkat. Membuat kita tahu, awal dan akhir bukanlah milik siapa-siapa. Tidak pula aku dan kamu yang tertidur di bawah bulan sabit. (Rusdi Mathari)
Pembangunan Tempat Ibadah
Selama pembangunan tempat ibadah ditakar dari legal dan illegal --bukan berdasarkan kebutuhan umat dan cukup dengan dukungan (izin) lingkungan sekitar-- selama itu pula umat lain yang intoleran akan memakai alasan "tertib aturan".
Bela Negara dan Tembak-tembakan
Dandhy Dwi Laksono juga pernah "terjerumus main bela negara-bela negara-an" #eh |
Langganan:
Postingan (Atom)