Senin, 07 Desember 2015

Keseimbangan

Pose budayawan cum filosof, Irfan Afifi, di sela-sela ngangsu kawruh tentang keseimbangan kosmik yang diciptakan oleh buku, keris, akik, wayang, patung dan lukisan. "Hanya mencintai buku memang njomplang," simpulnya. Saya cuma manggut-manggut.

Puzzle

Kalau background saat Pilpres kita buka kembali, secara kuantitatif para mantan jenderal relatif terdistribusi merata di kedua kubu capres. Hanya, secara kualitatif, anatominya berbeda jauh di kedua kubu. Para jenderal dengan latar belakang tempur dan lapangan, banyak berposisi di kubu PSD. Sementara, para jenderal dengan latar belakang teritorial dan intelijen hampir seluruhnya berada di kubu JKW. Anatomi ini menarik untuk ditelaah sebenarnya, tapi bukan itu yang mau saya bahas.

Dokumenter

DOKUMENTER yang kuat tentang kondisi rawan pangan di pulau Sumba karya Ignas Inyas Kunda, Dion Umbu Ana Lodu, dkk.

tvOne

Seburuk-buruknya kualitas berita TVRI di masa Orde Baru, belum pernah dicibir dan dicemooh publik seperti tvOne.

Roti Kali

Seperti biasa, saya sampai di rumah pukul 1 dinihari lewat sedikit. Agenda malam ini tak banyak amat. Hanya ngobrol dengan seorang kawan lama, dan dua orang kawan baru.

Minggu, 06 Desember 2015

Penerima Beasiswa

Seminggu ini terjadi kegaduhan di kanal-kanal komunikasi penerima beasiswa. Kegaduhan ini berawal dari sebuah berita yang memuat kritik atas pengelolaan sebuah program beasiswa dan rencananya untuk mengalihkan pengelolaannya pada kementerian yang lain. Banyak orang ramai berkomentar. Tentu, karena kalau benar, dana beasiswa mereka mungkin akan terganggu (termasuk juga menganggu kekhusukan memamerkan foto jalan-jalan di luar negeri dan hasrat “berbagi insipirasi” kepada mereka yang sedang memendam hasrat yang serupa).

Ujung Aspal Indonesia

Minggu, 6 Desember 2015, sekitar pukul 15.30 WIB, kami tiba di Kilometer 0 Republik Indonesia.

Main Hujan

Di usia berapakah seorang anak boleh main hujan-hujanan? Rasanya itu salah satu pertanyaan penting saya menjelang tutup tahun 2015.

Kiri

Buku-buku Kiri diterbitkan untuk dibaca luas dan dipelajari, untuk memajukan peradaban manusia, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan untuk dilarang negara. (Arlian Buana)

Menonton

Terima kasih yang sudah menonton dan membantu menyebarluaskan atau mendiskusikannya.