Sutan Takdir Alisjahbana dan Tan Malaka sama-sama berbicara mengenai materialisme, namun keduanya berbeda dalam menguraikan apa itu "materialisme". Takdir menerjemahkan materialisme dalam kerangka-level pandangan hidup, dimana kita di Timur dianjurkan untuk lebih menghargai materi; sementara Tan Malaka menerjemahkannya sebagai "mode of production", yaitu bagaimana mengubah struktur dan relasi sosial ke arah kemajuan.
Apakah ruang sosial/publik berarti ruang yang digunakan untuk tujuan-tujuan sosial/publik, atau sekadar ruang yang diisi oleh anggota masyarakat yang disebut khalayak?
Rabu, 02 September 2015
Makan Siang (Lagi)
PAN, sesuai perkiraan kita tempo hari, siang ini resmi bergabung dengan koalisi pemerintah. Tentu saja, mengikuti prinsip "kabinet makan siang" yang pernah kita bahas di dinding ini, reshuffle jilid dua hanya tinggal menghitung hari.
Selasa, 01 September 2015
Uang
Mari menghibur diri di tengah ekonomi yg memburuk, ketika nilai rupiah rontok: bahwa uang tak bisa dimakan. #eh (Farid Gaban) |
Senin, 31 Agustus 2015
Gesit
Sepuluh tahun masa pemerintahan SBY, kita menyaksikan sebuah pemerintahan yang bekerja sangat lamban. Contohnya, orang harus jadi pimpinan KPK dulu, baru dijadikan tersangka. Di jaman Jokowi, semua hal dilakukan secara gesit. Contohnya, baru berstatus calon pimpinan KPK saja, orang sudah diancam bakal ditersangkakan. Bukan main gesitnya. Pantas saja pemerintahan ini ngotot dengan proyek kereta super gesit Jakarta-Bandung.
Papeda dan Politik Pangan
Bersama sebuah keluarga di kelurahan Loto, pulau Ternate yang baru kembali ke rumah, setelah dua pekan berada di lokasi pengungsian akibat letusan gunung Gamalama. Hanya dalam tempo sehari, mereka sudah bisa menghidangkan aneka masakan non-beras. Salah satunya adalah papeda berbahan kasbi (singkong).
Dilema?
Ketika SBY mengalokasikan dana APBN untuk penanggulangan dampak lumpur Lapindo, ia ramai dikecam. Padahal, sebelumnya Mahkamah Konstitusi telah memutuskan bahwa negara memang harus hadir dalam upaya pemberian ganti rugi.
Jatigede
Ada dua nalar paradoks yang membuat konsep pembangunan waduk atau bendungan besar sudah ditinggalkan di banyak negara (Amerika membongkar 850 waduk dalam 20 tahun terakhir).
Minggu, 30 Agustus 2015
Tarli
Seorang sopir truk di Ostrali yang saat itu sedang pulang kampung ke Indonesia untuk menyelesaikan bukunya, bertanya sekaligus memberi informasi kepada saya tentang Tarli Nugraha. Sopir truk itu bingung sekaligus kagum.
Sabtu, 29 Agustus 2015
Dana Haji
Pemerintahan Jokowi ingin dana haji, setoran awal berhaji orang Islam, diinvestasikan pada proyek infrastruktur. Di satu sisi, itu kebodohan umat Islam yg tidak bisa/mau mengelola dana besar (Rp 73 triliun pada 2014, dua kali lipat pada 2022); sementara MUI mengemis dana APBN. Di sisi lain, itu kepintaran pemerintahan sekuler yg memanfaatkan dana privat umat Islam tanpa harus menjadi khilafah. #eh (Farid Gaban)
Langganan:
Postingan (Atom)