Sabtu, 10 Oktober 2015

Pernikahan Binatang

Aku menghubungi Don. Dari seberang dia menjawab, usai menyunting tulisan untuk korannya yang akan terbit besok, dia ada rapat sebentar, lalu akan meluncur ke tempatku berada.

Jumat, 09 Oktober 2015

Free Wife

Subhanallah, senangnya bisa ketemu rumah makan ini. Menunya enak-enak. Pelayannya ramah-ramah. Musholanya juga bersih. Dan anu, itu lho, ada 'free wife' segala. Password-nya juga gampang diingat: "menunyaenak". Kurang apa lagi coba?

HAM dan Liberalisme

Nggak betul kalau hak asasi manusia seperti yang sudah dikodifikasi dalam hukum internasional HaM hingga saat inii lahir dari rahim liberalisme. Kayaknya Kang Amin Mudzakkir musti buka-buka lagi berbagai acuan tentang sejarah pembentukan standar normatif HaM.

Ekspedisi

Membaca “Pulau Run” karya Giles Milton, teranglah kini bahwa ekspedisi mestinya adalah jalan pedang. Sebuah ikhtiar untuk menemukan sesuatu yang berharga, yang dicari dan diharapkan berguna bagi manusia; di mana pun tempatnya. Jalan yang hanya bisa ditempuh oleh manusia-manusia yang memiliki ketabatan dan keberanian seribu pendekar. Mereka, manusia-manusia yang rela menembus bahaya dan kesepian tentu punya motif ekonomi [ekspedisinya diongkosi dan lain sebagainya], tapi tak semua orang akan memilih untuk menukarkan hidup mereka hanya demi mendapatkan rumah yang hangat, perempuan seksi, minuman yang paling durjana, dan hidup yang lebih baik, bila risikonya adalah kematian.

Koran Edisi Cetak

Kemarin, ketika halaman muka Republika tentang asap jadi viral dan bahasan di media sosial, ada email dari Koran Tempo yang mengabarkan bahwa mulai tanggal 11 Oktober besok, mereka tidak akan menerbitkan lagi koran edisi hari Minggu. Tidak diberi alasan kenapa edisi hari Minggu tidak terbit lagi. Saya menduga karena bisnis cetak tidak lagi menguntungkan, atau pembacanya menurun drastis seperti kecenderungan yang merata dan membesar di berbagai belahan dunia. Tapi bisa juga karena alasan yang lain, wallahu a'lam.

Koalisi Prabowo Tolak Pelemahan KPK

Headline Koran Tempo hari ini, Jumat, 9 Oktober 2015. Judulnya korek, tapi lead-nya tetap apologetik, karena masih saja coba mencuci tangan 'cover boy' pilihannya. Lead apologetik ini mengandaikan ada disharmoni antara kehendak istana dengan kehendak partai-partai pendukungnya (kali ini plus Golkar) di parlemen, dalam soal revisi UU KPK. Padahal, anak kecil saja tahu bedanya "DISHARMONI" dengan "SINKRONISASI". Mosok Tempo tidak?!

Kamis, 08 Oktober 2015

Jargon

Selalu kagum dg kecenderungan aparat pemerintah menjunjung tinggi jargon (istilah teknis/adminitratif/birokratis) bahkan ketika melihat jutaan orang tercekik asap berminggu-minggu. Sampai kemarin pemerintah pusat menolak menyebut bencana asap sebagai bencana nasional. (Cukup bencana lokal). Tapi, apa sih bedanya status lokal atau nasional, jika intinya banyak orang sedang menderita dan harus segera ditolong? Jika mengikuti logika yg sama, pemerintah kini harus menaikkan status bencana asap jadi bencana internasional, krn keterlibatan beberapa negara. (Farid Gaban)

Keranjingan Jargon

DALAM film National Treasure, Benjamin Gates yang diperankan Nicholas Cage mendatangi Gedung Arsip Nasional untuk meminta izin melihat Naskah Proklamasi Amerika. Kepada Abigail Chase, kepala perpustakaan, Gates tak mau berterus terang mengapa dia membutuhkan naskah legendaris itu, yang disimpan dengan pengamanan sangat ketat.

Pucat

Aku merasakan sedikit demam ketika benar-benar bangun dari tidur pukul 7 malam. Usai mandi, aku melihat sepotong kota Surabaya melalui jendela kamar hotel.

Menguruk Teluk Palu

Jembatan Empat (foto 1) di muara Sungai Palu yang disebut-sebut sebagai sumber sedimentasi Teluk Palu rata-rata 1,8 juta ton setiap tahun. Dengan dalih sedimentasi inilah, Pemerintah Kota Palu justru akan menguruk (mereklamasi) kawasan Teluk Palu di pantai Lere.