Menurut sebuah lembaga survei, awal pekan ini, hanya empat menteri yang kinerjanya bisa dianggap kinclong dalam setahun usia pemerintahan Jokowi, yaitu Khofifah Indar Parawansa, Lukman Hakim Saefuddin, Susi Pudjiastuti, dan Anies Baswedan.
Kecuali soal popularitas, agak sulit sebenarnya menemukan hal substantif yang sudah dicapai oleh Menteri Anies. Ada yang tahu, apa gebrakan penting Menteri Anies setahun terakhir ini?!
Dan meskipun sangat populer, apa yang dilakukan oleh Menteri Susi sejauh ini sebenarnya tak beda dengan apa yang dilakukan oleh Menteri Nasir. Jika Menteri Nasir sibuk memburu dan menutup perguruan tinggi abal-abal, yang sebenarnya bisa diserahkan pada polisi, maka Menteri Susi juga asyik sibuk dengan pemberantasan ilegal fishing dan menenggelamkan kapal-kapal kecil, yang sebenarnya merupakan tugas Bakamla (Badan Keamanan Laut).
Melalui Permen No. 2/2015 tentang pengaturan alat tangkap, alih-alih mendorong sektor perikanan, banyak nelayan kecil yang akhirnya mati. Artinya, pukat hukumnya Bu Susi malah lebih banyak mematikan nelayan kecil dan menengah, dan bukannya para pemain besar. Itu sebabnya Pendapatan Negara Bukan Pajak dari sektor perikanan kini merosot tinggal Rp30 miliar, padahal sebelas tahun lalu nilainya mencapai Rp400 miliar.
Begitulah risiko hidup di era demokrasi survei. Popularitas menjadi kunci, sehingga banyak orang bekerja hanya untuk memburunya.
(Tarli Nugroho)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar