Kepada seorang alim, saya pernah bertanya, "Gus, bagaimana Anda menghadapi para pengritik?"
"Lho pengritik itu penting, Dik. Mereka kan membuat kita mawas diri."
Saya benar-benar mengagumi mentalnya. Tapi sebelum berpisah, sambil bersalaman, dia berbisik, "Gimana saya mau galak kepada pengritik saya, lha kalau mereka ketemu saya tetap berebutan cium tangan."
(Puthut E.A.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar