Minggu, 06 September 2015

Sungai dan Waduk

Rumah kami di lereng Gunung Sindoro/Dieng diapit tiga sungai. Dua sungai kecil di depan dan belakang rumah. Agak ke belakang lagi, di antara jurang terjal, ada sungai selebar 3-5 meter. Semua sungai itu mengalir sepanjang tahun, termasuk di musim kemarau, menyumbang air ke Sungai Serayu, sungai terbesar di Jawa Tengah. Kami lebih beruntung bahkan dr warga sekitar Kapuas (Kalimantan), sungai terpanjang dan terbesar di Indonesia, tapi kerontang ketika kemarau dan banjir ketika hujan, akibat kerusakan hutan. Ribuan waduk takkan menolong jika kelestarian lingkungan kawasan hulu spt daerah kami tak terjaga. [Foto: Kapuas di musim kemarau] (Farid Gaban)

Mudharat

Apakah bendungan/waduk raksasa ada manfaatnya? Tentu ada. Seperti nuklir juga ada manfaatnya. Tapi, lebih besar mudharat ketimbang manfaatnya. Makin besar bendungan makin besar mudharatnya. Dalam bidang pertanian, bendungan besar mendorong pertanian besar/monokultur yg tidak sustainable. Itu pelajaran penting dr kegagalan "revolusi hijau" ala Orde Baru. (Farid Gaban)