Kamis, 31 Desember 2015

Monyet Ekor Panjang

Monyet ekor panjang (macaca fascicularis). Natuna. Kepulauan Riau. ‪#‎faunaindonesia‬

Selasa, 29 Desember 2015

Kapal Oleng

Macam kapal oleng di tengah laut, diterpa badai pula. Itulah Sastra Indonesia kini. Hanya sebagian orang yang mempedulikan nasibnya. Kebanyakan sibuk berkarya, berkarya, berkarya, berkarya, dan berkarya tanpa sedikitpun membincangkan nasib Sastra Indonesia. Kalaupun ada, itu hanya membicarakan tentang karya-karya SAMPAH. Nasib memang absurd, tapi, itu bukanlah alasan kuat! Karena absurd itulah, ya, harus diperjelas!!!

Sabtu, 19 Desember 2015

Wideng

Wideng adalah sejenis kepiting kecil yang biasanya jadi makanan untuk kepiting besar. Tukang pancing kepiting biasanya menggunakannya sebagai umpan.

Cekakakan

Merindukan Butet melontarkan banyolan ini dalam "Sentilan-Sentilun".

Jumat, 18 Desember 2015

Gojek

Efek keseringan ngumpul sama pelawak, 'gojek'-pun diperalat untuk mendongkrak rating politik. Ck ck ck. (Tarli Nugroho)

Seribu Hektare

Kemarin kawan-kawan jurnalis di Padang bercerita tentang proyek sawah seribu hektare di Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Mengulang kisah Proyek Lahan Gambut sejuta hektare di Kalimantan Tengah tahun 1996.

Kamis, 17 Desember 2015

Terpelajar

Golongan terpelajar yang telah kehilangan seni dalam mengungkapkan sarkasme, patut diduga mereka telah kehilangan keterpelajarannya. (Tarli Nugroho)

Freeport dan Papua

Dana otonomi khusus untuk Papua, yang besarnya 2 persen dari DAU nasional, hanya diberikan selama dua puluh tahun, dan akan berakhir pada 2021. Dalam dua puluh tahun itu pembangunan berbagai infrastruktur penting di Papua sebenarnya diharapkan sudah selesai.

Rabu, 16 Desember 2015

Kasihan

Kasihan Noorsy harus dipanel dengan para pengamat yang pandangannya sekadar mengulang berita-berita di koran. Ck ck ck. (Tarli Nugroho)

Kisah Motinggo

Ruang baca itu kini gelap.

Private Jet yang Representatif

Percayalah, bila badan sudah lelah, manusia tidak butuh "private jet yang representatif".

Gayo

Dataran tinggi Gayo di Aceh Tengah. Melalui jalur tengah Sumatra (Karo, Tapanuli, Mandailing), saat ini kami telah tiba di Sumatra Barat (18.172 km).

Selasa, 15 Desember 2015

Lelaki

Lelaki legendaris di samping kiri saya agak sulit untuk difoto. Apalagi akhir-akhir ini dia memang sengaja menghindari publisitas. "Takut diminta jadi komisaris," katanya. Untunglah Bung Rudi dan Mas Sulis bisa membujuknya. Lalu jadilah foto bersama alakadarnya ini.

Ketambe

Posting ini sejatinya tidak bercerita soal jembatan "Indiana Jones".

Siborongborong

Kemarin lewat kampungnya James Putra di Siborongborong. Salah satu tempat di mana kita masih bisa melihat kabut di hamparan sawah.

Kalah Sakti

Ia memperkenalkan diri sebagai Andifa Marley, 28 tahun. Pemuda asal Kuala Simpang, Aceh Tamiang ini juga sedang dalam perjalanan keliling Indonesia.

Berbincang

Di Batavia, tak ada yang lebih mahal selain teman berbincang. Sebab, meminjam Ustad Teddy, siapa teman berbincangmu, sangat menentukan bagaimana masa depanmu.

Bacaan

Bacaan delapan belas tahun lalu. Kliping tulisan Amien Rais, "Inkonstitusional", yang dimuat di Republika, Januari 1997; dan buku Bondan Winarno, "Bre-X: Sebongkah Emas di Kaki Pelangi" (1997). Tulisan Amien adalah gong pembuka yang menyoroti keganjilan Kontrak Karya PT Freeport Indonesia, sementara buku Bondan, meski fokusnya membahas skandal Busang, banyak bagian dari buku itu menulis tentang sejumlah tricky dan skandal terkait PT Freeport.

Beng Mawah

Di tempat ini, Nurdin Juned (41) berusaha memutus ketergantungan para peternak dengan pakan buatan pabrik. Berbekal informasi dari berbagai sumber, termasuk internet, ia meracik pakan sapi dari 8-9 bahan yang selama ini dibuang atau kurang dimanfaatkan.

Perasaan

Perasaan seringkali melaju lebih cepat daripada pikiran. Jika keduanya berpisah, siapa harus mencari, siapa harus menunggu?! (Tarli Nugroho)

Senin, 14 Desember 2015

Mimpi

Sesudah membaca "Love in the Time of Cholera", seorang lelaki menulis surat cinta untuk perempuan yang ditaksirnya. Isinya pendek, dan sangat Márquez. "Satu-satunya penyesalanku saat sekarat nanti adalah ketika aku tak pernah mencintaimu. Sungguh, aku ingin menua bersamamu."

Harga Premium

Terus terang saya tidak terkejut membaca berita di Koran Tempo hari ini dan sejumlah situs berita sejak kemarin, yang menyebutkan Kementerian ESDM sedang merencanakan kenaikan harga Premium. Itu sebabnya, menyimak latar belakangnya, pada tahun lalu saya tidak antusias menghadapi pembentukan Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Anda kini bisa menilai sendiri.

Sidang MKD

Menonton sidang MKD yang tengah memeriksa LBP. Untuk keluar dari 'zero sum game' skandal Freeport yang telah bergulir, DPR memang harus membentuk Pansus Freeport. Tanpa Pansus, baik eksekutif maupun legislatif akan terjebak pada pertarungan dua blok mayor sebagaimana yang telah kita bahas, yang mudah berakhir pada kompromi di kalangan elite. Pansus adalah kesempatan untuk melepaskan diri dari 'zero sum game' elitis tersebut, sekaligus untuk memperjelas isu dan batas-batas revisi UU No. 4/2009 tentang Minerba yang akan running tahun depan. (Tarli Nugroho)

Sabtu, 12 Desember 2015

Profesional

Posting setahun silam. Sekadar mengingatkan bahwa mereka yang sering disebut kalangan "profesional" juga tak kalah berbahaya dari para politisi. Apalagi, selama ini mereka selalu dianggap lebih innocent, yang membuat radar pengawasan publik lebih lemah terhadap mereka.

Jumat, 11 Desember 2015

Iklan Revolusi Mental

Kampanye revolusi mental (dengan pesan-pesan abstrak) tahun ini dianggarkan 149 miliar rupiah di mana 130 miliar di antaranya untuk placement iklan di media, terutama TV.

Keramat

Meski baru sebatas tulisan di papan reklame, tapi cukup senang mendapati ini di tepi danau Laut Tawar, Aceh Tengah. Nilai agama terkait dengan kehidupan manusia sehari-hari, dan tak hanya ihwal simbol-simbol identitas atau ritual ibadah.

Beng Bukan Bank

Kalau di pedalaman Kalimantan kemarin kami mendokumentasikan sebuah "bank" yang bekerja dengan prinsip "negative spread" (bunga tabungan lebih tinggi dari bunga pinjaman), kini di pedalaman Aceh kami temukan lembaga yang sama radikalnya: orang mau menabung tanpa bunga.

Subsidi

Lempar batu sembunyi tangan semakin jadi modus dalam tata pemerintahan kita. RUU Tax Amnesty yang sedang dibahas DPR, misalnya, sebenarnya merupakan inisiatif Dirjen Pajak, dan revisi UU KPK, yang bisa dianggap sebagai komplemen untuk memuluskan RUU Tax Amnesty, merupakan inisiatif Kementerian Hukum dan HAM. Tapi dengan lobi dan sokongan partai pendukung pemerintah, kedua RUU itu kemudian dilempar seolah merupakan hak inisiatif DPR, agar kredibilitas lembaga pengawas itu terus merosot di mata rakyat.

Adab Selfie

Beginilah adab selfie dengan bunga. Jangan terlalu dekat, karena bisa merusak bunganya, dan akan membuat Anda di-bully para netizens, he he he.

Kamis, 10 Desember 2015

Struktur dan Infrastruktur

Ketika terjadi booming harga komoditas pada awal 1970-an hingga awal 1980-an, rejeki nomplok (windfall profits) yang diperoleh pemerintah lebih banyak digunakan untuk membangun infrastruktur fisik daripada membangun struktur perekonomian. Ketika akhirnya periode durian runtuh itu berakhir, yang menyudahi berbagai pembangunan infrastruktur skala besar, serta memaksa pemerintah beralih dari model kebijakan etatistik ke deregulasi besar-besaran, soal struktur perekonomian itu lebih tidak diperhatikan lagi.

Puteri Senayan

Ini berita terakhir terkait posisi Puan Maharani di DPR. Hingga berita ini turun, akhir November kemarin, dan sampai hari ini, keanggotaannya belum juga ditarik oleh partainya. Jadi, kini Anda tahu kan kenapa sesudah lebih dari satu tahun nama Puan Maharani belum juga ditarik dari Senayan?!

Tidak Menetes

Motif pembangunan infrastruktur fisik besar adalah pertumbuhan ekonomi. Setelah tumbuh, ekonomi diharapkan menetes ke bawah. Katanya.... Tapi, studi mutakhir ekonom IMF sendiri menyebut "trickle down theory" cuma mitos. [Lihat Kisah Kuda dan Burung Gereja]. Studi World Bank juga menunjukkan trend ketimpangan yg kian parah. Itu semacam "cuci dosa". IMF + World Bank pula yg sebenarnya bertanggungjawab mendiktekan kebijakan ekonomi pro-pertumbuhan selama ini. Pemerintahan Jokowi menerima getah ketimpangan zaman SBY, tapi sayang tak membuat koreksi penting, justru meneruskannya, dg potensi makin parah. (Farid Gaban)

Merah-Putih

Merah-Putih di puncak Gunung Prau, Dataran Tinggi Dieng bagian Wonosobo. Setelah pilkada, dan terpilih bupati baru, apakah Wonosobo bisa lebih baik?

Aceh

Saatnya memutar balik roda dari ujung barat laut Sumatra, ke arah tenggara, menyusuri dataran tinggi Gayo, Tapanuli, hingga pemberhentian selanjutnya di tanah Minang.

Reklamasi

Pulau terpadat di dunia. Tapi orang-orang Bajo melakukan reklamasi dengan bijak: 9 hektare saja dalam 200 tahun.

Rabu, 09 Desember 2015

Sahabat

Salah satu sahabat kami. Di kebun samping rumah.

Peta

Andi Mattalatta, tokoh asal Bone, Sulawesi Selatan, yang juga mantan Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR (2004-2006), serta bekas Menteri Hukum & HAM (2006-2009) pada Kabinet SBY-JK, sejak Juni 2010, menjadi Komisaris PT Freeport Indonesia. Waktu itu pengangkatan komisaris PT Freeport Indonesia sempat menjadi isu hangat, karena dikabarkan ada dua tokoh nasional yang jadi komisaris, dimana salah satu di antaranya adalah Amien Rais. Tapi isu itu ternyata tidak benar, karena selain Andi, yang ditunjuk menjadi komisaris Freeport adalah Marzuki Darusman, bekas Ketua Fraksi Golkar di MPR (1998-1999) dan juga bekas Jaksa Agung (1999-2001).

Ketimpangan

Pembangunan infrastruktur besar yg didorong dan direstui Pemerintah Jokowi [jalan tol, kereta api cepat Jakarta-Bandung, waduk raksasa] sudah dan akan memperparah ketimpangan yg diciptakan Pemerintahan SBY. Waduk besar spt Jatigede (Jawa Barat), misalnya, menggusur puluhan ribu warga, tapi sebenarnya utk kepentingan siapa? Tanpa pemberdayaan ekonomi-sosial pinggiran, infrastruktur bagus justru jadi alat penghisap sumber ekonomi ke pusat; bukan pemerataan. (Farid Gaban)

Seterika

Menunggu mama menyeterika baju sekolah di Kawio, Sangihe. Warga membeli seterikaan berbahan bakar arang spt itu dr General Santos, kota terdekat di seberang pulau sekaligus seberang negeri, Filipina.

Selasa, 08 Desember 2015

Makan

Berat badan kami naik, meski melakukan aktivitas fisik. Makan di tempat-tempat dengan suasana tertentu memang bikin lebih lahap.

Jadul

Foto: Farid Gaban

Newmont

Di luar rame-rame soal kontrak dan divestasi saham Freeport, Newmont juga sedang berusaha untuk memperpanjang kontraknya dan terkena kewajiban divestasi saham sebesar 7 persen.

Kolonial

Kolonial 1 ingin perpanjang kontrak. Kolonial 2 menyiapkan aturan. Kolonial 3 menunggangi dengan rente. Kolonial 2 dan 3 ribut.

Matahari

Selamat pagi... matahari yg cerah bahkan jika mendung menggantung.

Standar

"STANDAR MORAL" politisi generasi lama seperti Setya Novanto dkk inilah yang membuat politisi angkatan baru seperti Jokowi, Ahok, Gandjar, atau Emil terlihat lebih berintegritas.

Senin, 07 Desember 2015

Dicatut

DICATUT itu prinsipnya "tidak" dibilang "iya". Kalau sama-sama "iya" dan hanya soal timing, namanya "didahului".

MoKonDo

Minta saham dibayar deviden.

Penjahat

Kalau hanya memaki-maki dan menunjuk-nunjuk hidung penjahat yang sudah tertangkap basah, anak saya juga bisa. Jadi, kalau saya tidak ikut memukuli penjahat itu secara ramai-ramai bersama Anda, tak berarti saya setuju dengan kejahatan orang yang sedang Anda keroyok itu.

Keseimbangan

Pose budayawan cum filosof, Irfan Afifi, di sela-sela ngangsu kawruh tentang keseimbangan kosmik yang diciptakan oleh buku, keris, akik, wayang, patung dan lukisan. "Hanya mencintai buku memang njomplang," simpulnya. Saya cuma manggut-manggut.

Puzzle

Kalau background saat Pilpres kita buka kembali, secara kuantitatif para mantan jenderal relatif terdistribusi merata di kedua kubu capres. Hanya, secara kualitatif, anatominya berbeda jauh di kedua kubu. Para jenderal dengan latar belakang tempur dan lapangan, banyak berposisi di kubu PSD. Sementara, para jenderal dengan latar belakang teritorial dan intelijen hampir seluruhnya berada di kubu JKW. Anatomi ini menarik untuk ditelaah sebenarnya, tapi bukan itu yang mau saya bahas.

Dokumenter

DOKUMENTER yang kuat tentang kondisi rawan pangan di pulau Sumba karya Ignas Inyas Kunda, Dion Umbu Ana Lodu, dkk.

tvOne

Seburuk-buruknya kualitas berita TVRI di masa Orde Baru, belum pernah dicibir dan dicemooh publik seperti tvOne.

Roti Kali

Seperti biasa, saya sampai di rumah pukul 1 dinihari lewat sedikit. Agenda malam ini tak banyak amat. Hanya ngobrol dengan seorang kawan lama, dan dua orang kawan baru.

Minggu, 06 Desember 2015

Penerima Beasiswa

Seminggu ini terjadi kegaduhan di kanal-kanal komunikasi penerima beasiswa. Kegaduhan ini berawal dari sebuah berita yang memuat kritik atas pengelolaan sebuah program beasiswa dan rencananya untuk mengalihkan pengelolaannya pada kementerian yang lain. Banyak orang ramai berkomentar. Tentu, karena kalau benar, dana beasiswa mereka mungkin akan terganggu (termasuk juga menganggu kekhusukan memamerkan foto jalan-jalan di luar negeri dan hasrat “berbagi insipirasi” kepada mereka yang sedang memendam hasrat yang serupa).

Ujung Aspal Indonesia

Minggu, 6 Desember 2015, sekitar pukul 15.30 WIB, kami tiba di Kilometer 0 Republik Indonesia.

Main Hujan

Di usia berapakah seorang anak boleh main hujan-hujanan? Rasanya itu salah satu pertanyaan penting saya menjelang tutup tahun 2015.

Kiri

Buku-buku Kiri diterbitkan untuk dibaca luas dan dipelajari, untuk memajukan peradaban manusia, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan untuk dilarang negara. (Arlian Buana)

Menonton

Terima kasih yang sudah menonton dan membantu menyebarluaskan atau mendiskusikannya.

Etik

Sidang terbuka etik anggota DPR perlu dipersering dan diperluas ke profesi-profesi lain yg bersentuhan dengan kepentingan publik. Termasuk sidang terbuka etik jurnalistik (wartawan), etik kedokteran (dokter), etik penegak hukum (polisi dan jaksa), etik akademis (doktor, profesor), etik advokat (pengacara). ‪#‎kriuk‬ (Farid Gaban)

Selamat Jalan untuk Jay

Meski terlalu cepat pergi, tapi dia telah menulis buku tentang propaganda kebudayaan Orde Baru, dukungan pemerintah Amerika Serikat dalam praktiknya dan siapa saja yang terlibat dalam kerja propaganda ini. Dampak propaganda itu berlangsung sampai sekarang. Buku Jay menarik untuk dibaca. Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) misalnya, lembaga yang saya menjadi salah satu anggota pengurusnya, berdiri pada tahun 1967 dan berdasarkan dokumen lembaga ini, tujuan berdirinya adalah untuk mendukung pemerintahan Jenderal Suharto membendung kebangkitan serta pengaruh seni serta seniman dari Lembaga Kebudayaan Rakyat dan gerakan progresif lainnya. DKJ berdiri atas dukungan Ali Sadikin, yang menjadi gubernur Jakarta. Para pendiri DKJ terdiri dari intelektual, seniman dan militer. Beberapa nama mereka kita kenal. Ada yang sudah meninggal dunia, ada yang masih hidup. Dalam memoar Hersri Setiawan, berdasarkan kesaksian seorang perwira angkatan laut yang ikut dibuang ke Pulau Buru selama setahun sebagai hukuman karena berkali-kali mencegah pembunuhannya, terungkap bahwa nama Hersri bersama nama-nama seniman dan intelektual lain yang dibuang ke pulau itu berdasarkan daftar yang dibuat para seniman dan intelektual di Jakarta, yang diajukan kepada pihak militer atas inisiatif sendiri atau suka rela. Tentunya, propaganda adalah kerja tersendiri (kalau di Aceh, pelakunya disebut “tukang olah”), tapi menyerahkan jiwa orang lain untuk dibinasakan adalah tindak kejahatan.

Takabonerate

Pagi di Pulau Rajuni, Takabonerate, Sulawesi Selatan. (Zamrud Khatulistiwa)

Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, hari ini dan dulu.

War


Wakatobi

Permukiman Suku Bajo, Kaledupa, Wakatobi. (Zamrud Khatulistiwa)

Sabtu, 05 Desember 2015

Beasiswa

Nah, ide brilian dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi. Usulan luar biasa ini membuat otak saya langsung membeku dan ingin hijrah ke kutub selatan agar bisa mendapatkan hangat matahari. (Andre Barahamin)

Natuna

Sebuah pojok Pulau Natuna suatu sore bulan kemarin. (Farid Gaban)

Dari Transkrip Itu

Kalau kita telaah, pertemuan ketiga yang direkam MS itu terjadi bulan Juni 2015. Waktu itu LBP masih menjabat Kepala Staf Kepresidenan. Bayangkan, dalam posisi non-struktural tersebut, seturut transkrip yang beredar, ia menjadi salah satu blok kepentingan yang digambarkan sangat berpengaruh.

Ruhut Poltak Sitompul

Fakta terpenting dari MKD yang sekali lagi harus kalian awam camkan: Yang raja minyak itu MR, bukan Ruhut Poltak Sitompul. Jangan salah-salah lagi, susah kita. Kalau tidak salah ada feasibility study, coba ditinjau lagi. Kalau tidak salah Poltak itu pengacara, aktor, politisi. Karena Pak Ruhut gak terlalu gini juga. Kita happy-happy semua, Pak. Kalau Bapak happy, kita semua juga happy. Benar. (Arlian Buana)

Rokok

Kira-kira bulan ini, 12 tahun yang lalu saya memutuskan berhenti merokok. Simple saja alasannya. Begini:

Wijaya Herlambang

Bangun siang dan mendapatkan kabar dari banyak teman soal kepergian mas Jay. Saya ingat waktu beberapa waktu lalu meminta tanda tangan beliau di buku yang ia tulis, terbitan Marjin Kiri.

Papa Dijual Obral oleh Mama di Pasar Loak


Ayo cepetan. Kapan Papa Dijual Obral Oleh Mama Di Pasar Loak?http://www.beritateratas.com/2015/12/gawat-setelah-papa-minta-saham-kini-ada.html?m=1
Posted by Ariel Heryanto on 4 Desember 2015

Makna

Karena makna adalah kenyataan yang terdistorsi kekerdilan otak kita, kemajuan terbesar pengetahuan datang bukan dari hal-hal yang sepenuhnya baru, melainkan dari penyingkiran distorsi-distorsi yang menghalangi pikiran kita melihat hal-hal lama dengan cara dan makna baru. Itulah sebab para bijak sejak zaman dahulu bersiteguh bahwa yang terpenting di dalam proses pemikiran dan pencarian ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan adalah pertanyaan yang tepat. (Eko Endarmoko)

Politisi Golkar

Para aktor utama dlm rekaman kasak-kusuk saham Freeport adalah politisi Golkar: Setyo Novanto, Luhut Panjaitan, Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie. Kasak-kusuk Golkar itu bisa dihentikan jika PDI Perjuangan (penguasa parlemen) dan Presiden Jokowi tegas menyatakan dari sekarang: kontrak Freeport tak diperpanjang dan tambang emas dikelola negara (BUMN). (Farid Gaban)

Free Ports

Tadi malam saya diajak kongkow oleh tiga orang papah muda yang sedang bikin permufakatan jahat di sebuah mall di pusat kota Batavia. Mereka sedang saling menjajaki bagaimana memainkan proyek #divestasicinta PT Free Ports.

Substansi

Dalam kasus Freeport, parlemen menjadi bahan tertawaan. Mereka memang layak diejek dan ditertawakan. Tapi, pertanyaan terpenting dalam kasus ini: apakah kontrak Freeport diperpanjang atau dihentikan? (Farid Gaban)

Selamat jalan, Wijaya Herlambang

Bung, kau orang baik. Mestinya kau berumur panjang. Agar kebaikan di negeri ini juga berumur panjang. Lawan politik dan pemikiranmu, Goenawan M, masih bugar. Juga Taufiq Is, dan lain-lain. Tapi kau keburu pergi. Selamat menjemput keabadian. Setidaknya kau telah meninggalkan suatu buku yang mengabadikan namamu dalam percakapan di negeri ini.

Jumat, 04 Desember 2015

#mamahmintatambah

Jangan lupa, selain isu #mamahmintapulsa dan #papahmintasaham, ini ada isu penting lain yang juga harus diperhatikan. Apalagi di akhir pekan. (Tarli Nugroho)

Tim

Teman-teman, dalam waktu singkat, saya akan menerbitkan buku. Kalau tidak ada aral, berkisar bulan Januari akhir atau Februari awal. Buku saya ini tipis belaka. Tapi dikerjakan oleh tim yang luarbiasa.

Publik vs Privat

Tekad bos Facebook menyumbangkan kekayaan utk amal-sosial (charity) memicu perdebatan ttg apakah negara sebaiknya membiarkan orang kaya menjadi Sinterklas (kesalehan privat) dan membebaskan pajaknya atau menarik pajak orang kaya itu utk memperbesar anggaran publik dalam bidang sosial (kesalehan publik). "Welfare-state" model Eropa yg bersandar pada kebijakan publik atau "kapitalisme yg welas asih" spt Amerika yg mendorong kebajikan individu? (Farid Gaban)

Sastra

"Kita memerlukan ketahanan sastra," kata saya. Kami, saya dan beberapa teman--Windi, Megi, Idaman, Hendi, Eva-- sedang ngopi di Pancong, berbicara banyak hal, dari big data dan Hadoop, sampai politik sastra. "Apa itu?" tanya Megi. "Kemampuan mengonsumsi/memproduksi sastra (puisi, fiksi, drama, esai), misalnya di tingkat konsumsi saja, mampu mengenali atau menilai suatu produk sastra bermutu atau tidak, layak dibaca atau tidak, mampu mengenali dan menunjukkan kelemahan dan kelebihannya secara tepat, berbukti, dan berargumentasi solid," jawab saya. "Kita mengakses dunia pakai apa? Bahasa. Bahasa adalah satu2nya alat memaknai dan menyampaikan makna. Karena inilah maka sastra disebut McLuhan batas peradaban. Jika kemampuan berbahasa, yang sastra merupakan representasi terbaiknya, lemah, maka peradaban kita lemah. Lihat misalnya, ketika sastrawan kita menerima berita seorang penulis A dari negeri X memenangkan nobel tahun ini, mereka langsung takjub, kagum, mereka tak sedikitpun mengerenyitkan dahi, mengangkat alis, dan memeriksa apakah semua klaim dan argumen yang diberikan bagi kemenangan itu tepat atau tidak. Mengapa? Karena mereka tak tahu bagaimana mengetahui kualitas suatu produk sastra, mengetahui kualitas argumen, mengetahui kualitas makna. Apa artinya? KERBAU DICOCOK HIDUNG BELAKA. Jika kita memiliki KETAHANAN SASTRA, berbagai KLAIM, berbagai POLITIK PENGANGKATAN yang tak tepat, siapapun yang melakukannya, TAK AKAN BERPENGARUH, TAK MUNGKIN BERPENGARUH." (Nuruddin Asyhadie)

Intimidasi

Saya tidak percaya hal seperti ini bisa dikatakan orang Indonesia, apalagi purnawirawan mantan pejabat intelijen, meski dia kini Presiden Direktur Freeport Indonesia. Dia kedengaran mengancam jika kontrak Freeport tak diperpanjang: nasib karyawan otomatis terabaikan; kerusakan lingkungan Papua; keresahan sosial dan konflik antar suku; hubungan buruk diplomasi Indonesia-Amerika. ‪#‎duh‬ (Farid Gaban)

Helmi Azhari

ZIARAH ke makam almarhum Helmi Azhari di Lhokseumawe. Ia salah satu dari 40 kontributor acehkita.com di masa Darurat Militer (2003-2005).

Jebakan Freeport

Sidang majelis etik parlemen (MKD) membuka kedok ketamakan dan inkompetensi para elit pejabat Indonesia. Sidang spt ini harus sering dilakukan; dan semestinya dilakukan sejak dulu. Sidang spt ini membuat kita mual dan muak semuak-muaknya. Dan itu bagus.... asal solusinya bukan ini: "karena pejabat kita korup dan inkompeten maka sumber daya alam kita sebaiknya tetap dikelola orang asing dan swasta kapitalis-kroni". ‪#‎eh‬ (Farid Gaban)

Tragedi-Komedi Freeport

Tak mau menelan kabut asap kontroversi Sudirman Said, Setyo Novanto dan Luhut Panjaitan dalam kasus Freeport, saya hanya akan menunggu akhir (ending) drama ini. Apakah kontrak Freeport akhirnya diperpanjang? Semoga tidak. Apakah ada mekanisme rakyat Papua bisa lebih berdaulat memanfaatkan kekayaan alam mereka secara berkelanjutan? Semoga ada.

Kampus Tanpa Seni: Kebun Binatang?


Kayaknya, ini publikasiku yang pertama kali di sebuah media massa komersial. Sewaktu jadi mahasiswa S1 tingkat 2.
Posted by Ariel Heryanto on 3 Desember 2015

Nur Sutan Iskandar

Kita ingat, Nur Sutan Iskandar dari zaman Balai Pustaka menulis banyak sekali novel. Satu di antaranya punya judul sangat profetis, sebab kini menjadi kenyataan: "Salah Pilih". (Eko Endarmoko)

Fasik

Wahai orang-orang beriman, apabila datang kepada kamu seorang fasik dengan berita besar, lakukanlan penyelidikan, kalau-kalau kamu menimpai suatu kaum akibat kebodohan, lalu menyesal oleh apa yang kamu lakukan.” [Al Hujurat 6].

Kamis, 03 Desember 2015

Posting Terakhir Wijaya Herlambang


Dikirim oleh Wijaya Herlambang pada 3 Desember 2015

Sang Pengkhianat

Dikirim oleh Wijaya Herlambang pada 3 Desember 2015

Arief Budiman Muda

Karya tulis akademis Arief Budiman yang paling bagus adalah artikel-artikel di koran Indonesia yang ditulisnya ketika ia menjadi mahasiswa S3 di Amerika Serikat (AS). Juga pada tahun-tahun pertama setelah ia menyelesaikan studinya. Contohnya “Teori and Ahli-ahli Ilmu Sosial Kita” yang dimuat Kompas, 17 April 1976, halaman 4. Ini sebagian dari klipingan koran yang saya kerjakan ketika menjadi mahasiswa S1.

Jurnalisme Warga

Kemarin ada seorang mahasiswa S2 Unpad mewawancarai saya untuk kepentingan tesisnya. Ia sedang meneliti tayangan televisi yang menggunakan konsep jurnalisme warga berbasis video.

Korban

Politisi seperti SN, dan semua (semua berarti SEMUA!) beneficiary-nya, memang harus disikat. Namun yang saya kuatirkan adalah kalau Freeport kini malah nampak seperti "korban", bahkan "pahlawan". (Abdul Gaffar Karim)

Organisasi

Saya tidak tahu persis kapan wacana kelembagaan mulai surut dalam percaturan politik kita. Mungkin bagi Anda yang pernah ikut kursus-kursus politik sebelum Soeharto jatuh, tidak akan lupa bahwa selalu ada materi tentang organisasi. Tajuknya bisa beragam, mulai dari 'Tentang Organisasi' sampai 'Mari mengorganisir'.

Amerika Serikat

Gak paham, kog banyak orang mau hidup di negeri seperti itu, dan masih banyak dari negara yang lain pengen berpindah kesana. (Ariel Heryanto)

Media Berganti, Diskriminasi Berlanjut

Film dan sastra hanyalah dua dari banyak media untuk menyalurkan gairah orang berkisah dan menikmati kisah. Keduanya tak bebas dari kepentingan, persaingan, dan diskriminasi.

Logika

Inilah logika yang dominan dalam banyak masyarakat, termasuk Indonesia: seorang bajingan tidak bisa disalahkan, bila ia termasuk kelompok yang berkuasa dalam masyarakat (dalam contoh ini pria heteroseksual dan menikah). Pihak korbannya selalu yang disalahkan dan dianggap harus bertanggung-jawab memperbaiki keadaan.

(S)uck-erberg

Kemarin banyak posting kalau pendiri Facebook akan memberikan 99% sahamnya untuk 'charity'. Pernyataan Mark Zuckerberg itu langsung disambut dengan haru biru. Banyak yang ternganga. Bayangkan $45 milyar akan diberikan ke lembaga sosial! Ini kurang sedikit dari setengah penerimaan pajak Indonesia! Bayangkan duit sebanyak itu.

Demokrasi

Penembakan massal terjadi lagi di Amerika Serikat kemarin. Kali ini di San Bernardino, California, menewaskan 14 orang. Menurut statistik di bawah ini: ada 355 penembakan massal dalam 336 hari terakhir 2015 ini.(Penembakan massal = menewaskan lebih dr 4 orang). Tahun lalu ada 336 peristiwa serupa; dan ada 365 penembakan massal pada 2013. Pertanyaan penting: jika Amerika benar2 demokratis dan rakyatnya benar2 berdaulat, kenapa pasal pengendalian senjata tak bisa didorong menjadi undang-undang? Atau apakah sama saja spt di sini, Amerika sebenarnya dikuasai kaum oligarki yg senang melihat rakyatnya dibantai? (Farid Gaban)

Jijik

Mendengar rekaman soal freeport dan melihat siaran ulang MKD, lalu pada saat yang sama membaca berita penembakan dan penangkapan terhadap orang Papua. Ini yang namanya jijik sepenuhnya terhadap penghinaan yang ditunjukkan Jakarta terhadap Papua. NKRI? Taik kucing! (Sri Lestari Wahyuningroem)

Berbagi

Nama buku digital ini ringkas saja: Berbagi. Tapi diimbuhi dengan titimangsa: 2015.

Senyum Ali Munir

Seharusnya sore itu ia bersantai setelah seharian lelah bekerja di kebun kelapa miliknya. Tapi tak berapa lama ia rehat, lantai yang dipijaknya bergoyang hebat. Atap runtuh menimpa seluruh anggota keluarga yang ada di rumahnya.

Rabu, 02 Desember 2015

Saham 10 Persen, Dibayar Pakai Deviden

Terjemahan: Beli mobil bekas taksi tak pakai uang. Perusahaan taksinya disuruh mengoperasikan. Hasilnya untuk nyicil pembelian. Tapi di rapat perusahaan, ia sudah duduk dan punya suara sebagai pemegang saham. Bahkan BPKB bisa dijaminkan untuk pinjam uang.

Orang Papua

Di telinga saya, rekaman kasus Freeport itu terdengar seperti ini:

Hatta

... yang namanya dipaksa untuk selalu menemani nama Bung Karno.

Rekaman Freeport

Pernah mendengar bagaimana Inggris menukar Pulau Run di kepulauan Maluku yang kaya rempah dengan Pulau Manhattan (New York) yang dikuasai Belanda lewat perjanjian Breda, 1667?

Perhatian

Kalau Anda punya sahabat baik, hati-hati dalam memberi perhatian. Kisah ini benar-benar terjadi. Dua karib saya, sebut saja namanya Don dan Al. Keduanya berkawan akrab sejak SMP. Mereka nonton film saru bareng, ke Doli bareng (hanya lewat saja), latihan merokok bareng.

Intelektual Islam Kiri

Jadul lagi. SOLUSI adalah majalah mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Terbit pertama kali tahun 1986, penuh dengan ulasan yang ke kiri-kirian. Tidak lama setelah nomor perdana beredar, redaksi majalah ini dipanggil Kepala Kejaksaan Negeri Yogya untuk “dimintai keterangan”. Mungkin para jaksa pengen ikutan belajar politik Islam yang kiri, atau Marxisme Islami dari mahasiswa, walau ngakunya tidak begitu.

Muhammad Suhud

Saya mengenal namanya ketika melakukan riset pembantaian oleh Kopassus terhadap empat tahanan di penjara Cebongan, Yogyakarta. Namanya Muhammad Suhud. Dia adalah ketua sebuah organisasi yang menamakan dirinya Paksi Katon (Paguyuban Seksi Keamanan Kraton).

Uang Ngopi

Kasus Gatot yang memberi uang ngopi untuk Rio menimbulkan banyak komentar: uang ngopi kok 200 juta, masuk akal kah?

Proyek Bank Visual

Salah satu kendala di dalam membuat proyek rintisan digital adalah soal ilustrasi, baik berupa foto maupun produk visual lain. Membuat konten saja persoalan, ilustrasi juga menambah persoalan.

Seandainya

Seandainya Tjokroaminoto, Sukarno, Hatta, Sjahrir, Tirto Adhie Surjo, Cut Nyak Dhien, Cipto Mangunkusumo, atau para pejuang nasionalis lainnya dilahirkan di Papua dalam satu atau dua generasi yang lampau, pasti kini mereka berjuang mati-matian demi kemerdekaan bangsanya.

Televisi

Kemarin, di kelas Media Penyiaran, ada mahasiswa yang bertanya tentang siapa yang patut disalahkan kalau ada tayangan televisi bermasalah. Bukankah tayangan yang bermasalah tersebut sering ditonton banyak orang dan bikin ratingnya tinggi jadi terus diputar stasiun televisi? Jadi masyarakat yang menonton ikut bersalah dong? Kalau diringkas inti pertanyaannya kira-kira tayangan televisi yang bermasalah terjadi karena selera masyarakat yang buruk.

Hantu?

Perempuan itu bernama Cass. Pada suatu waktu, dia terbangun di suatu tempat dan waktu yang dia tidak ketahui. Dia bahkan tidak tahu siapa dirinya, dari mana berasal, dan apa yang dilakukannya. Dia hanya mendapati dirinya sedang mencoba menolong seorang anak-anak laki-laki yang tersangkut di pohon dan berteriak-teriak “goat.” Anak itu jelas ketakutan dan sesudahnya, segera berlari ke arah orang tuanya tapi tak satu pun dari mereka yang melihat Cass.

Represi

Banyak orang menilai represi aparat terhadap pelajar Papua hari ini di Jakarta adalah sesuatu yang wajar. Iya, wajar. Karena penindasan Papua itu penting untuk menggeruk kekayaan alam mereka. Sebuah kutukan sumber daya. (Andre Barahamin)

Selasa, 01 Desember 2015

Komentar Terakhir Wijaya Herlambang

Laporan yang layak untuk dibaca dari kamerad Andre Barahamin. Saya jadi membayangken. Kelak intelektual kita di Indonesia tak hanya fasih dengan teori politik dan menjadi guru di sekolah tapi juga berani melibatkan diri dengan politik kelas pekerja dan menjadi garda depan perlawanan. Tapi sayang di Indonesia ini orang gemar bicara Sartre, Foucault, Zizek dll tapi tak ada yang menjadi bagian dari gerakan rakyat atau menjadi anggota partai kelas pekerja. Padahal Sarte, Foucault, Zizek atau lain-lainya orang-orang yang terlibat aktif dalam politik kelas pekerja.

Kutukan Papua

"Semuanya bertaut erat dengan kutukan sumber daya yang menimpa Papua. Sebagai tanah yang kaya dan subur, orang-orang asli Papua mesti menghadapi gempuran investasi yang dikawal kekuatan senjata dan regulasi hukum."

Unduh Gratis Dunia Kali & Kisah Sehari-hari

Teman-teman...

Perjalanan

Menutup hari terakhir November di Tanjung Balai Karimun, sebelum melanjutkan pelayaran terakhir dari pelabuhan Parit Rempak menuju pelabuhan Buton di pesisir timur Riau.

Diskriminasi

Pemerintah di sejumlah daerah melarang orang (miskin) membangun rumah di pantai. Alasannya: pantai bukan milik perorangan, tapi milik publik, milik semua orang. Alasan lain kedengaran mulia: melindungi warga dari ancaman badai dan gelombang laut. Namun, ada trend besar bahwa pemerintah2 kota pesisir tak hanya merestui, justru mendorong, real-estate mewah dan privat dibangun di pantai, kalau perlu lewat pengurugan (reklamasi). Tidakkah itu cuma dalih terselubung utk menggusur orang miskin? (Farid Gaban)

Tentang Maaf UKSW

Hari ini secara beruntun saya menerima tautan berita yang sama lewat tag di Dinding FB. Yakni berita tentang permintaan maaf dan penghargaan dari YPTKSW “kepada Arief Budiman dan seluruh pihak yang turut serta di peristiwa tersebut”. Tidak jelas apa dan siapa yang dimaksud dengan “seluruh pihak yang turut serta“. Juga tidak jelas diakui apa yang salah, sehingga permintaan maaf diajukan.