Senin, 26 Oktober 2015

Spanduk

Di samping bela negara, gerakan nasional revolusi mental (GNRM) juga mulai digalakkan. Akhir pekan lalu, Menko Puan Maharani mencanangkan gerakan itu di lingkungan BPJS Kesehatan. Di Pekanbaru, di tengah bencana asap, peluncuran GNRM ditandai dg cara menarik: pemasangan 191.273 spanduk! #oh (Farid Gaban)

Dayak dan Sawit

Di Sintang, pedalaman Kalimantan Barat, saya pernah bermalam di rumah panjang Suku Dayak Desa. Saya menikmati nyanyian seorang nenek mengisahkan dongeng leluhur; mengagumi ketrampilan membuat kain tenun dan anyaman rotan; mengikuti upacara adat memasuki musim tanam. Juga mendengar keluhan mereka: betapa agresif perkebunan sawit merangsek desa dan hidup mereka. Itu lima tahun lalu. Apakah mereka masih bertahan? Bagaimana mereka, yg sering dipandang primitif, mengatasi bencana asap akibat kerakusan orang yg mengaku modern? (Farid Gaban)

Kliwon

Dan perkutut yang selalu menyapaku setiap pagi dan petang selama hampir dua tahun terakhir, hari ini aku relakan menemui keabadian. Pagi tadi ia mati. Tersungkur sendirian di sarangnya. Aku bersedih karena ia mati tanpa sempat aku, anak dan istriku melihatnya. Ia mati dalam kesepian. Seorang satpam di kompleks rumahku menguburkannya dengan terhormat di bawah pohon mangga di halaman samping rumah di sebelah samping kali kecil.

Azhari Aiyub

Tentang Azhari Aiyub, seorang pengarang muda dari Aceh, dengan karya-karyanya yang serupa ambang pada rongga mulut dan lidah, sesaat setelah usai menyantap asam pedas, dan ketika perlahan dibasahi kopi tiam. Kaya rasa. Transisi yang tetap pekat.

Rezim Percaya Diri

Rezim se-percaya diri ini biasanya merasa punya 3 modal:

Kriuk

Satu alasan kenapa pemerintah pusat enggan menetapkan status bencana nasional utk kebakaran hutan, katanya, adalah supaya pelakunya bisa diadili. Tapi, sudah status nasional gak diberlakukan, para pelaku pun (jika ada) cuma akan dibicarakan di bawah meja. Asyik! ‪#‎eh‬ (Farid Gaban)

Bela Negara?

Belajarlah dari Bima Satria Putra, Pemimpin Redaksi lembaga pers kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, LENTERA, juara I dalam ajang lomba menulis artikel Parade Cinta Tanah Air 2015 yang digelar Kementerian Pertahanan RI. (Ariel Heryanto)

Nalar Kita

A: Pembangunan perlu pengorbanan. Alam dan hutan itu untuk dimanfaatkan. Bukan cuma dipandangi.

Idrus

Nama sastrawan ini mungkin tak asing bagi Anda. Idrus. Ya, di mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di bangku SMP, dia dikenal sebagai salah satu pelopor angkatan 45. Tapi saya tidak yakin apakah banyak dari kita yang membaca karya-karyanya.

Cinta & Politik

Tak perlu pemimpin yang benar-benar kharismatik, berwibawa, atau memiliki konsep, semacam Tan Malaka atau Soekarno, misalnya, untuk membuat orang-orang jatuh cinta atau menciptakan pengikut-pengikut yang fanatik. Pada kenyataannya, semua model pemimpin, dari yang paling mustahil hingga mustahal, memiliki pencinta dan pengikutnya masing-masing, dengan fanatismenya masing-masing, dalam dosis yang kadang tak pernah terbayangkan.

Komparasi Asimetris

Komparasi yang asimetris, sebab TNI tak bisa diperiksa KPK, sementara politisi DPR, misalnya, adalah "soft target".

Renungan

Kebakaran hutan yg besar dan luas sudah berlangsung sejak Orde Baru. Bencana asap sampai ke negeri lain pada 1996-97 dinilai sbg manifestasi korup-nya pengelolaan hutan Indonesia, dan menjadi salah satu inspirasi gerakan reformasi menurunkan Soeharto. Reformasi ternyata tidak membawa perubahan mendasar dlm kebijakan publik. Apakah kini Jokowi juga harus turun? Menurutku tidak. Kesalahan akan berulang jika kita melihat politik sekadar gerakan pro atau anti seseorang. Kita memerlukan perubahan lebih radikal dalam sistem politik-ekonomi, siapapun presidennya. (Farid Gaban)

Tidak Mau

Menurut artikel di bawah ini: "Kebakaran hutan yg demikian luas dan besar bisa dicegah. Tapi, tidak ada kemauan politik utk melakukannya." Kita ikut bersalah secara kolektif bahwa pemerintah kita, baik eksekutif, parlemen maupun penegak hukum, di pusat maupun daerah, yg punya resource dan kuasa, tidak mau melakukannya. Powerless. (Farid Gaban)

Murtad

Om Tan sibuk memainkan telepon genggamnya. Dari tangan kanan dipindah ke tangan kiri. Telepon genggam lama. Nokia. Mungkin hanya dia satu-satunya orang yang kukenal, yang masih memakai telepon genggam seri itu.

Sebelum Oktober Berakhir

Seperti terjadi pada tahun-tahun belakangan ini, diskusi tentang PKI mengalami musim panen mulai awal September. September adalah bulannya peristiwa besar mengubah negeri. Namun karena peristiwa itu tepatnya terjadi pada malam 1 Oktober, isu ini pun biasanya akan bertahan hingga Oktober berakhir.

QOM

Menjadi Syiah itu bukan kejahatan dan bukan aib. Tapi, mengkategorikan saya sebagai Syiah, apalagi "Alumni Qom" (Iran), adalah jelas keliru, jika bukan ngawur sengawur-ngawurnya. Saya belum pernah ke Iran. (Farid Gaban)