Senin, 08 Februari 2016

Jurnalisme, Metafora

Ketika Cristiano Ronaldo disorot kehidupan pribadinya, kita tidak hanya disuguhi kehidupan pribadi seorang pesohor, tetapi juga bagaimana kehidupan pemain sepakbola telah berubah. Ketika kita melihat sorot mata kecewa Lionel Messi, kita memahami bahwa itu tidak sekadar sorot mata satu orang. Ia mewakili kekecewaan orang banyak di sebuah negara, yang merindukan hadirnya dewa baru dalam sosok yang dijuluki “Si Kutu” untuk memberi mereka piala dunia.