Jumat, 23 Oktober 2015

Bagaimana Rasanya?

Pertama kali masuk daerah berkabut asap, reaksinya merasa sesak. Mungkin ini baru psikologis, karena secara visual, kita seperti berada di ruangan tertutup akibat jarak pandang terbatas.

Gereja

”Bila Israel membom masjid kalian, azanlah dari gereja kami.” Tawaran itu disampaikan Pastor Manuel Musallam dari Gereja Latin Palestina kepada kaum Muslim di Gaza Palestina, sehari setelah peluru kendali Israel menghantam Gaza dan membunuh ratusan orang Palestina termasuk warga Kristen. Rumah Jalila Ayyad adalah salah satu yang rusak parah. Dia tewas oleh serangan bom Israel, Sabtu 27 Juli tahun lalu.

Dana Sawit

Juli kemarin Pemerintahan Jokowi membentuk badan pengelola dana sawit (CPO Fund). Badan ini menarik dana US$ 50 dari setiap ton sawit yg diekspor; sekitar Rp10 triliun tiap tahun. Dg dana itu, pemerintah akan menggalakkan penanaman sawit utk menghasilkan 5,2 juta kiloliter biosolar per tahun bagi Pertamina. Kita bisa melihat apa kira2 dampak pemborosan energi dlm transportasi dan pembangkit listrik kepada rusaknya hutan Indonesia, termasuk bencana asapnya. (Farid Gaban)

Mengapa Saya Bukan Feminis

Saya selalu menolak disebut sebagai feminis, bagi saya sebutan itu terlalu berat dan terlalu baik untuk disematkan kepada saya. Bukan, bukan berarti saya menganggap bahwa feminis adalah kata dengan makna peyoratif. Lebih dari itu, feminis dan feminisme adalah sebuah kesadaran luhur yang kerap kali disalah pahami. Beberapa menganggap bahwa feminisme adalah paham yang membenci lelaki, berusaha untuk menjadikan perempuan di atas lelaki, atau paham yang ingin membuat perempuan mendominasi yang lain. Bagi saya ini pemahaman yang lain.

Menteri Populer

Menurut sebuah lembaga survei, awal pekan ini, hanya empat menteri yang kinerjanya bisa dianggap kinclong dalam setahun usia pemerintahan Jokowi, yaitu Khofifah Indar Parawansa, Lukman Hakim Saefuddin, Susi Pudjiastuti, dan Anies Baswedan.

Dosa Kolektif

Setuju pernyataan Presiden Jokowi di Pontianak Januari lalu. "Mencegah dan mengatasi kebakaran hutan itu gampang," katanya. "Tinggal ada kemauan atau tidak." Jika kini, di tahun yg sama, kebakaran hutan begitu besar di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, bahkan Papua, maka sangat jelas bahwa secara kolektif kita memang TIDAK MAU mengatasi masalah ini. Kita semua merasa inosense; tapi sebenarnya semua berdosa. Itu dosa kolektif kita, termasuk saya, sebagai bangsa Indonesia. (Farid Gaban)

Memperpanjang Kontrak Freeport

Seandainya tidak memperpanjang kontrak Freeport adalah pilihan mustahil, setidaknya tunjukanlah keberanian dengan menjadi negosiator kepentingan negara yang gigih, yang bisa menekan sekaligus meminta banyak dalam proses renegosiasi, dan bukannya malah mengintimidasi diri sendiri melalui umbar pernyataan semacam itu.

Bonek & Boneka

Mahkamah Agung sudah mengeluarkan putusan kasasi atas sengketa kepengurusan Golkar dan PPP. Entah dengan cara bagaimana lagi pemerintah c.q. Menkumham akan menutupi rasa malunya.

Orang Besar

Beberapa orang besar memang berada dalam tarik-menarik antara universalitas dan partikularitas. Mereka dijadikan milik bersama, sekaligua diklaim sebagai milik sekelompok orang saja.

Asap

Banyak orang yang telah bahu membahu untuk ikut menyelesaikan persoalan asap yang melanda hampir sebagian besar wilayah Indonesia. Mereka tidak menyalahkan siapa-siapa. Mungkin tidak punya waktu untuk berpikir menyalahkan apa atau siapa. Mungkin membahas siapa yang salah, bisa dilakukan nanti saja. Sebab situasi darurat.

Perda Pemicu Kebakaran Hutan dan Lahan

Perda-perda pemicu kebakaran hutan dan lahan, serta bencana kemanusiaan. Salah satunya dari Kalimantan Tengah. Gugatan warga diperlukan untuk menghapus pasal-pasal yang merusak ini.

Israel-Jerman-Indonesia

Tiga hari yang lalu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membelokkan sejarah. Ia mengalihkan kesalahan Hitler dan bangsa Jerman atas pembantaian bangsa Yahudi, dan memfitnah Mufti Agung Palestina Mohammad Amin al-Husseini sebagai dalang di balik pembantaian itu.

Serangan Seksual

"Semua orang tentu setuju pelaku serangan seksual harus dihukum berat. Namun, ketika hukuman kepada mereka juga merupakan kekerasan dan penyiksaan, hukuman itu harus dibaca tidak lebih baik dari perbuatan yang dilakukan para pelaku karena melanggar hak asasi manusia". ~ Rusdi Mathari

Video Bung Karno


Cuplikan wawancara Presiden Sukarno dengan wartawan belanda di Istana Bogor pertengahan oktober 1966. Presiden Sukarno dengan fasih menjawab pertanyaan wartawan belanda dengan bahasa belanda.
Posted by Rivaldo Ryan Paat on 22 Oktober 2015