Sabtu, 31 Oktober 2015

Band of Brothers

Warga Dayak Jalai dan Sekayuq di pedalaman Ketapang, Kalimantan Barat, menanam padi ladang secara bergotong-royong atau dikenal dengan tradisi "menugal". Barisan pertama melubangi tanah dengan tongkat, barisan kedua mengisinya dengan benih padi atau beras ketan.

Developmentalisme

Apa itu pembangunan? Apa itu kemajuan dan kemodernan? Apa itu bedanya kepedulian substantif dan superfisial? (Farid Gaban)

Ekonomi Barter

Ada suku Anak Dalam di Jambi yang hidup nomaden. Ada suku Malind di Papua yang peradabannya meramu (menetap, tapi hidup dari apa yang ada di hutan dan tidak --bukan belum-- mengenal konsep budidaya).

Film dan Kehidupan Nyata

DI FILM "Avatar", kita pasti berpihak pada orang-orang Na'vi yang jangkung dan berkulit biru.

Pertama

Kalau yang pertama berdialog dengan mereka emang kenapa? Masalah buat loe?!.. So what gitu lho?... Mau dicatat di MURI? Soal pencitraan gitu aja dimasalahin. Biasa aja kaleee!? (Harry Wibowo)

Hanif Dhakiri

Foto: Azhar Irfansyah

Memprihatinkan

Mestinya syarat jadi Presiden adalah khatam "Pengantar Antropologi" Profesor Koentjaraningrat. (Dandhy Dwi Laksono)

Gulai Babi

Masyarakat adat Dayak Jalai dan Sekayuq di pedalaman Ketapang, Kalimantan Barat, melakukan syukuran usai acara "menugal" atau menanam padi ladang secara gotong-royong dan bergiliran antar-kampung, menandai datangnya musim hujan.

Tuak Dayak

Berakhir pekan bersama masyarakat adat Dayak Jalai dan Sekayuq di pedalaman Ketapang, Kalimantan Barat.

Pak Wir

Dalam debat capres tahun 2004, yang diikuti oleh lima kandidat, menjawab pertanyaan tentang apa yang akan dilakukan oleh pemerintah terhadap sektor informal di Indonesia, seorang capres mengemukakan jawaban meyakinkan yang selalu saya kenangkan hingga kini.

Dayak

Usat terus meraung dan memegangi hidungnya. Darah segar yang bergumpal-gumpal, deras mengucur seolah air yang dipompa dari puncaknya yang paling dalam. Di depannya berdiri Bantin dengan pongah. Dia anak kandung Usat.

Pak Raden

Waktu kecil, saudara-saudara sepupu dan teman-teman sepermainan memanggil saya Pak Raden. Saya tidak tahu alasannya. Mungkin karena badan saya gempal seperti figur Pak Raden dalam serial Si Unyil, mungkin juga karena alasan lain. Entahlah.

Meminta Orang Rimba Hidup Menetap = Kekerasan Kultural

Dalam kunjungannya menemui perwakilan Orang Rimba di Jambi, Jokowi menginginkan agar hidup mereka tak lagi nomaden. Buat saya, ini adalah bentuk kekerasan kultural. Ini adalah sebuah sikap paradigmatik yang dilatari oleh mentalitas superior terhadap bangsa atau kelompok lain. Akibatnya, pemahaman jenis ini percaya bahwa cara menempuh hidup cuma ada satu, yakni cara hidup "kami", dan itu lebih baik dari cara hidup "kalian", dan sudah seharusnya "kalian hidup seperti kami".

Isu '65

Isu '65 yang gagal diusung menjadi bagian dari Ubud Writers & Readers Festival menyisakan pertanyaan kritis: Pihak panitia terlihat cengeng dan menjual 'eksotika' pelarangan tanpa perlawanan dan usaha yang jelas. Sebelum mendudah pelarangan itu sendiri, mestinya dibedah pola pikir pihak penyelenggara.

Istriku

Setelah mengantar Om Tan di rumahnya, dan Izon di kantor, aku menuju ke rumah dalam keadaan tubuh menggigil. Suasana sore dengan cahaya perak, tak mengubah apa-apa. Aku hampir terjatuh ketika hendak membuka pintu rumahku. Dan sosok perempuan itu, lagi-lagi menyelamatkanku. Istriku.

Reaksioner

Itu aksi transportasi ranmor plat item yang setiap hari bikin macet dan tambah macet jalanan Jakarta; yang kerugian ekonominya (mengkorup jam kerja, pemborosqn BBM, nambah polusi) mencapai lebih 40 trilyun perak/tahun (2010); yang kebisingan suaranya di atas 60dB; yang emisi polutannya bikin sesak napas para pesepeda, dst itu koq nggak dilokalisir, Hok? Asli dah, ente emang cuma mampu bikin kebijakan reaksioner selevel FPI, sejenis antek Rizieq. (Harry Wibowo)

Memojokkan Buruh

Nih, lihat coba bagaimana berita foto tolol bin sontoloyo ini berupaya melegitimasi kekerasan polisi terhadap demonstran buruh. Fotonya jelas-jelas demostran tak bertindak provokatif, tapi polisi menembakkan gas air mata dan water canon. Eh, penekanan dalam keterangannya malah "Polisi terpaksa menembakkan gas air mata karena aksi sudah melewati batas waktu yang disepakati." Ada lagi yang lebih keterlaluan, foto brutalitas polisi yang merusak mobil komando buruh. Tapi keterangannya malah menyebutkan "Pembubaran tersebut merupakan prosedur tetap dari kepolisian yang telah diatur dalam undang-undang." Belum lagi judulnya yang seolah kegirangan dengan terpukul mundurnya demonstran dengan menggunakan kata "kocar-kacir".

Logika Bengkok Jokowi tentang Orang Rimba

Detik menurunkan berita yang berjudul "Jokowi Bangun Rumah untuk Suku Anak Dalam, Berharap Tak Hidup Nomaden" isinya presiden yang sedang menyambangi masyarakat Suku Anak Dalam di Jambi menawarkan rumah dan berharap masyarakat Suku Anak Dalam tidak lagi hidup nomaden atau berpindah-pindah.

Foto

FOTO bersama masyarakat adat emang keren untuk pencitraan, apalagi di zaman sosmed saat ini. Tapi Suku Anak Dalam berhak menentukan nasibnya sendiri, wajib dilindungi oleh negara (c.q. pemerintah) dari ekspansi industri sawit; berhak untuk hidup sebagaimana adat istiadat mereka, termasuk hidup nomaden.

Jumat, 30 Oktober 2015

Komisi Informasi Publik

SIAPA yang sudah mengajukan gugatan ke Komisi Informasi Publik?

Jokowi Taek!!!

Hanya tipe orang yang berpikir dengan dengkul yang punya keputusan macam ini. Ini pertama kali saya mau bilang: Jokowi Taek!!!

Celana Pendek

Penghinaan kpd bangsa Indonesia itu bukan ketika Sergey Brin, pendiri Google, memakai celana pendek di depan para CEO telekomunikasi Indonesia. Penghinaan itu ketika pemerintah memberi Google konsesi Project Loon, balon udara utk membawa akses internet ke daerah terpencil; sementara bertahun-tahun menolak mendukung inisiatif OpenBTS, cara murah memberikan akses internet, yg diajukan pegiat internet negeri sendiri. Jadi siapa sebenarnya yg menghina bangsa Indonesia? (Farid Gaban)

Perkebunan Sawit Tak Terlalu Terdampak Kabut Asap

Kawan-kawan Bank Indonesia memakai foto-foto Ekspedisi Indonesia Biru, dan kami diberi salinan hasil kajian "Dampak Kabut Asap Terhadap Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah".

Tak Mudah Untuk...

Tak mudah untuk bisa disebut expatriat. Anda harus berkulit putih. Kalau tidak, Anda cuma bisa disebut imigran.

Sentarum

Telanjang

Menurut ekonom Joseph Stiglitz, satu pasal dlm pakta kerjasama Trans-Pacific adalah memberi hak investor asing utk menggugat pemerintah negeri anggota jika berani membuat regulasi yg merugikan sang investor. Jadi, alih-alih menutup/melarang, pemerintah justru hrs membayar ganti rugi, sebesar "expexted profits" yg hilang, jika tak ingin sebuah perusahaan membunuh manusia dan merusak alam. Phillip Morris bisa menuntut. Monsanto juga bisa. Investor sawit pembakar hutan idem ditto. Jika ikut ini, Pemerintahan Jokowi sedang menelanjangi diri; makin jauh melucuti perannya yg paling esensial: melindungi keamanan dan kesehatan warga negara serta melindungi lingkungan alamnya. Hidup, Nawacita! ‪#‎eh‬ (Farid Gaban)

Rasionalitas Doa

Saya percaya doa adalah wujud paripurna berserah diri seorang hamba pada tuhan yang ia percaya. Doa bukanlah alat todong, kita tidak sedang memaksa tuhan untuk mengabulkan permintaan kita. Pada banyak hal saya percaya doa seperti proposal, ia banyak diajukan, namun hanya sedikit yang dikabulkan.

TEMPO

Sesungguhnya orang-orang beriman, dan orang-orang Yahudi, dan Nasrani dan Shabi'in, yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan beramal saleh, bagi mereka pahala mereka pada Tuhan, dan tidak ada kekuatiran atas mereka dan tidak pula mereka berduka. [Al Baqarah 62]

Melucuti Aturan

Di depan para pengusaha Amerika tempo hari, Presiden Jokowi menyatakan sudah melucuti "banyak aturan yg menghambat bisnis", yg menunjukkan kesiapan Indonesia bergabung dlm Trans-Pacific Partnership. Sejak September lalu, pemerintah telah mengeluarkan empat paket deregulasi ekonomi (baca: liberalisasi ekonomi). Dan itu, kata presiden, akan dilanjutkan dengan paket-paket lanjutan: "Paket lima, enam dan seterusnya, bahkan sampai paket yang ke-100." Artinya, pemerintah memang sudah melangkah jauh dr sekadar mempertimbangkan bergabung ke pakta perdagangan bebas itu. (Farid Gaban)

Kamis, 29 Oktober 2015

Lamaran

Terkadang, saya diminta oleh beberapa kawan untuk didapuk sebagai jubir lamaran. Ini mungkin sudah amal warisan. Bapak saya, sejak muda sampai sekarang sering diminta sebagai jubir lamaran. Setelah agak berumur, diminta pula jadi pemberi ular-ular, semacam nasihat pernikahan. Konon, Bapak bertemu Ibu saya juga ketika Bapak menjadi jubir lamaran salah satu sahabatnya.

Pendekar

Inilah enam perempuan yg saya kagumi berikut beberapa buku mereka yg tajam dan berani. Mereka pengecam keras turbo-capitalism, globalisasi korporat yg diusung oleh pakta-pakta perdagangan bebas (free-trade). Mengapa pengkritik terkuat free-trade justru kaum perempuan?

Menyatakan Pendapat

Sekadar menyatakan pendapat, pendirian bahkan keyakinan Anda soal suka atau tidak suka pada suatu keyakinan/agama lain sih oke-oke aja. Tapi Anda adalah seorang terpelajar yang mustinya mau dan mampu berargumen secara rasional, dan memperdebatkan argumen-argumen Anda dalam dialog yang adil dan bermartabat. Lebih penting lagi, sekarang Anda dalam posisi sebagai pejabat pemerintahan, berada dalam posisi kekuasaan dan memiliki sekian kewenangan tertentu di bawah Konstitusi dan Undang-undang. Ucapan dan pendirian Anda terkait erat dengan tindakan dan kebijakan pemerintahan yang Anda pimpin dan bakal berdampak pada masyarakat. Jika Anda tidak mau atau tidak mampu memilah serta memisahkan antara pendirian Anda pribadi dan kebijakan yang Anda ambil, maka Anda sama saja telah mengkorup dan menyelewengkan posisi dan jabatan untuk kepentingan pribadi Anda, Ridwan Kamil! (Harry Wibowo)

Free Trade

Pro-kontra niaga bebas antar-negara mengemuka bersama globalisasi, kesadaran bhw satu negara tak bisa berdiri sendiri; bhw perlu ada kerjasama mengatasi problem bersama: kemiskinan, ketimpangan, dan kerusakan planet bumi. Kerjasama global itu penting. Tapi, apakah free-trade mewakili kerjasama yg bermartabat, fair dan ramah alam? Free-trade yg getol dipromosikan badan dunia spt WTO, Bank Dunia, IMF dan WEF (World Economic Forum) mengunggulkan peran perusahaan swasta multinasional besar, dg motif profit jangka pendeknya. Tak heran jika free-trade itu justru memperparah kemiskinan dan ketimpangan; menindas hak asasi; melemahkan demokrasi; serta merusak lingkungan kian parah. Melawan free-trade yg eksploitatif dan destruktif spt itu adalah kepentingan seluruh umat manusia. (Farid Gaban)

Robot

Artikel tentang WhatsApp di InfoKomputer[dot]com April lalu, menarik. Disebutkan di tulisan itu, pengguna WhatsApp di seluruh dunia sudah menembus angka 800 juta setiap bulan. Dan merujuk kepada artikel di Intisari[dot]com setahun sebelumnya, yang menyebut pengguna WhatsApp mencapai 430 juta, maka artikel di InfoKomputer mengkonfirmasi peningkatan pengguna WhatsApp di seluruh dunia hingga hampir 50 persen.

Kebaikan

"Yah, supaya aku bisa memperbaiki jalan ke rumah Akek, aku harus jadi apa?"

Gerakan Global

Tiga pekan lalu, 250.000 warga Jerman turun ke jalan memprotes Trans-Atlantic Trade and Investment Partnership (TTIP). Ini pakta sejenis dg Trans-Pacific Trade Partnership (TTP) yg Presiden Jokowi ingin Indonesia bergabung. Argumen penolakan tak sekadar bahwa tiap negara punya kepentingan berbeda. Ini meneruskan protes gerakan global anti-WTO (World Trade Organization). Pakta-pakta dagang spt itu dinilai terlalu kapitalistik, anti-demokrasi, menindas hak asasi manusia dan merusak lingkungan. Juga hanya menguntungkan big corporations, sambil mereduksi seluruh warga dunia hanya sekadar jadi konsumen. (Farid Gaban)

Masa Lalu

Di ruangan ini, setidaknya ada tiga orang yang mendominasi percakapan. Seorang laki-laki mungil, rapi, kelimis, dengan nada bicara yang cepat, lalu seorang perempuan berambut panjang, dengan kalung manik-manik yang memikat, dan suara yang, menurutku cukup berwibawa, serta laki-laki gempal, berkumis lebat, dengan rambut berombak sebahu, bersuara bariton. Sementara beberapa orang lain hanya sekali dua menyela. Sesekali menimpali. Sesekali bertanya. Dan lebih sering tertawa.

Rabu, 28 Oktober 2015

Pertunangan yang Membangun

CONSTRUCTIVE ENGAGEMENT. Saya ndak tahu terjemahan pas-nya. Ini konsep atau jargon dunia LSM. "Pertunangan yang membangun"?

Manfaat TPP bagi Indonesia

Oalah, Mas Farid. Mbok Presiden Joko Widodo dibantu membuatkan yang seperti ini.

Sini saya bantu. Manfaat TPP bagi Indonesia adalah:

Inkonstitusional

Hikmahanto Juwana, gurubesar hukum internasional dan moderator debat Jokowi-Prabowo tempo hari, mengatakan: "keterlibatan dalam Trans-Pacific Partnership akan memaksa Indonesia merevisi banyak undang-undang dan konsep kedaulatan negara spt tertuang dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar." Presiden Jokowi tidak tahu atau cuma ngikut kata Menteri Perdagangan Thomas Lembong? (Farid Gaban)

Blog

Bertahun lalu, seorang wartawan mengusulkan ke sebuah organisasi yang menaungi para wartawan, agar mengakui penulis blog sebagai wartawan jika memenuhi prinsip dan kaidah jurnalistik. Usulan tersebut ditolak. Beberapa tahun kemudian, ketika beberapa blog di luar negeri mulai mencuat sebagai media alternatif, dan para bloger diakui sebagai wartawan, barulah organisasi wartawan tersebut mengakui blog sebagai media massa, dan bloger sebagai bagian dari wartawan.

Kampungan

Kali pertama tahu Kelompok Kampungan dari Yogyakarta, saya baru kelas 5 atau kelas 6 SD. Saya mendapati kasetnya di kamar pak lik, kaset dengan sampul bergambar sekelompok anak muda gondrong bersarung [sebagian berpeci] dengan latar belakang beberapa peralatan gamelan, dan alat musik lainnya. Itu sekitar tahun 1978 atau 1979, dan saya segera saya menyukai lagu-lagu Kelompok Kampungan seperti halnya saya menyukai lagu-lagu dari Pancaran Sinar Petromax, Lemon Trees [Gombloh], Ebit G. Ade dan Nur Afni Oktavia.

Kebun Sawit

Siapa bilang berbisnis dan berinvestasi di Indonesia sulit? Yang seperti di bawah ini hampir tak mungkin ditemukan di negeri lain: 25 perusahaan (dan 29 taipan) menguasai 5 juta ha kebun sawit, atau seluas separo Pulau Jawa!

Made In America

Secara gamblang Presiden Barack Obama menunjukkan tujuan terpenting pembentukan Kerjasama Trans-Pacific Partnership bagi negerinya. Itu salah satu bentuk tanggungjawab dia kepada rakyatnya. Tidakkah kita juga layak menuntut tanggungjawab serupa dari presiden kita? (Farid Gaban)

Teknologi sebagai Alat

"Masalah digitalisasi di Indonesia muncul dengan pola yang terus berulang: teknologi yang semestinya menjadi alat dalam menciptakan kemajuan, malah dilihat sebagai penanda utama kemajuan itu sendiri. Keunggulan teknologi baru dari teknologi lama dianggap tidak perlu dibuktikan lagi."

Listrik

Awal tahun depan secara sepihak PLN akan menaikan tarif dasar listrik bagi pelanggan rumah tangga golongan 450 VA dan 900 VA.

Warisan

Rapat kali ini mungkin rapat paling menyita emosiku dalam rentang satu tahun terakhir. Sudah tiga kali pertemuan, selain aku harus berpikir ekstrakeras, menggerus energi, juga mengaduk-aduk perasaanku.

Pameran Buku Internasional

dimuat di Sindo Jabar, 26 Oktober 2015
Oleh: Anindita S. Thayf

Apa yang ditemukan Zarathustra setelah berkata, "Tuhan telah mati"? Ada dua, yaitu pasar dan monyet. Sejak zaman dulu, pasar berfungsi sebagai tempat jual-beli. Zaman boleh berubah ke era Twitter dan WhatsApp, tetapi fungsi pasar tetap. Jikapun berubah, itu hanya wujud fisik pasar dan produknya. Setelah Tuhan mati, pasarlah yang menjadi berhala baru. Siapakah pemujanya? Tentu saja, para monyet. Zarathustra pun bersabda, "Dahulu kalian monyet dan sekarang pun manusia itu lebih monyet daripada monyet mana pun."

Kedaulatan

Menjadi anggota kerjasama perdagangan bebas spt Trans Pacific Partnership punya konsekuensi serius: kita pada dasarnya telah menyerahkan kedaulatan negeri. Banyak kebijakan publik dlm bidang ekonomi-sosial-lingkungan tidak bisa lagi dirumuskan sendiri. Peran negara (eksekutif maupun legislatif) hilang. Rakyat bukan lagi warga negara, tapi cuma "pasar"; sekumpulan konsumen produk/jasa korporasi internasional. Jika sudah begitu, di mana letak pentingnya bela negara? NKRI = Negara Konsumen Republik Indonesia. ‪#‎eh‬ (Farid Gaban)

Imajinasi

Saya sudah membayangkan tadi akan menjadi gol yang indah. Ketika kiper melempar bola jauh ke depan membelah lapangan secara diagonal, ada sepersekian detik saya merem dan siap-siap melempar dua kaki ke udara dalam posisi condong ke kiri. Bola akan saya terima dengan kaki kanan, dan menembus gawang. Tendangan voli yang indah. Salah satu gol terbaik saya berkarier di lapangan futsal.

Selasa, 27 Oktober 2015

Menjadi Beras

Bapak saya seorang guru. Ibu saya juga seorang guru. Sejak kecil, Bapak selalu menyampaikan filosofi pendidikannnya kepada saya, "Untuk menjadi beras, gabah yang ditumbuk di lumpang, tidak harus selalu kena alu. Tapi juga karena saling gesek antargabah."

Pembusukan Rezim

Pembusukan sebuah rezim juga bisa dilakukan dengan cara-cara yang seolah-olah ingin memperkuatnya.

Balairung Membaca Zaman

CATATAN 17 TAHUN BALAIRUNG (1985-2002)

:: Oleh Tarli Nugroho

BALAIRUNG adalah penerbitan mahasiswa generasi ketiga di Universitas Gadjah Mada. Lahir dari Seminar Pers Mahasiswa UGM pada 29 Oktober 1985, BALAIRUNG memposisikan diri sebagai tempat mahasiswa mengasah pena dan melatih diri untuk kehidupan pasca-universiter.

Bedah Buku "Ekonomi Politik Pembangunan" di UMY

Arsip rekaman bedah buku "Ekonomi Politik Pembangunan" karya M. Dawam Rahardjo di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu, 21 Februari 2015 silam. Saya dan Bung Fadli Zon waktu itu diminta jadi pembedahnya. (Tarli Nugroho)

Liberalisasi

Salah satu hasil kunjungan singkat Presiden Jokowi ke Washington: Indonesia bersedia bergabung dlm Trans-Pacific Partnership, kerjasama dagang 12 negara. Syarat eksplisit masuk ke situ: liberalisasi ekonomi makin jauh. Syarat tak eksplisit: mau disetir Amerika. Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan Indonesia hrs bergabung utk mengejar ketertinggalan dr Australia, Brunei, Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Tapi, sebenarnya, kemajuan spt apa yg mau dicapai Indonesia? (Farid Gaban)

Kurnia Sandy

Kemarin Okezone menulis berita berjudul "Mantan Kiper Sampdoria Terkapar Diduga Karena Ulah Menpora". Ini berita yang buruk sekali. Spekulatif dan mekso, menggunakan mantan pemain nasional yang sedang mengalami amnesia dan dirawat di rumah sakit untuk mengkritik (atau malah menyerang) Menpora yang membekukan PSSI sehingga kompetisi tidak berjalan. Tidak ada keterangan kenapa berita ini bisa sampai pada kesimpulan bahwa penyebab sakit Kurnia Sandy adalah Menpora, sementara dokter saja belum memberikan diagnosis.

CU Gerakan: Konsepsi Filosofi Petani

LIPAT tripod dan drone. Belajar Credit Union, langsung dari para suhu di "Pegunungan Wu Dang", Kalimantan Barat.

Selingkuh

Anggota DPR yang juga mantan peragawati Arzzeti Bilbina diilaporkan berselingkuh dengan seorang anggota TNI di sebuah kamar Hotel, di Malang Jawa Timur. Itulah kalimat pernyataan yang ditulis wartawan Sinar Harapan[dot]co, kemarin, 26 Oktober di bawah judul “Kadispenad TNI Benarkan Penggerebekan Arzzeti Bilbina di Hotel”.

Senin, 26 Oktober 2015

Spanduk

Di samping bela negara, gerakan nasional revolusi mental (GNRM) juga mulai digalakkan. Akhir pekan lalu, Menko Puan Maharani mencanangkan gerakan itu di lingkungan BPJS Kesehatan. Di Pekanbaru, di tengah bencana asap, peluncuran GNRM ditandai dg cara menarik: pemasangan 191.273 spanduk! #oh (Farid Gaban)

Dayak dan Sawit

Di Sintang, pedalaman Kalimantan Barat, saya pernah bermalam di rumah panjang Suku Dayak Desa. Saya menikmati nyanyian seorang nenek mengisahkan dongeng leluhur; mengagumi ketrampilan membuat kain tenun dan anyaman rotan; mengikuti upacara adat memasuki musim tanam. Juga mendengar keluhan mereka: betapa agresif perkebunan sawit merangsek desa dan hidup mereka. Itu lima tahun lalu. Apakah mereka masih bertahan? Bagaimana mereka, yg sering dipandang primitif, mengatasi bencana asap akibat kerakusan orang yg mengaku modern? (Farid Gaban)

Kliwon

Dan perkutut yang selalu menyapaku setiap pagi dan petang selama hampir dua tahun terakhir, hari ini aku relakan menemui keabadian. Pagi tadi ia mati. Tersungkur sendirian di sarangnya. Aku bersedih karena ia mati tanpa sempat aku, anak dan istriku melihatnya. Ia mati dalam kesepian. Seorang satpam di kompleks rumahku menguburkannya dengan terhormat di bawah pohon mangga di halaman samping rumah di sebelah samping kali kecil.

Azhari Aiyub

Tentang Azhari Aiyub, seorang pengarang muda dari Aceh, dengan karya-karyanya yang serupa ambang pada rongga mulut dan lidah, sesaat setelah usai menyantap asam pedas, dan ketika perlahan dibasahi kopi tiam. Kaya rasa. Transisi yang tetap pekat.

Rezim Percaya Diri

Rezim se-percaya diri ini biasanya merasa punya 3 modal:

Kriuk

Satu alasan kenapa pemerintah pusat enggan menetapkan status bencana nasional utk kebakaran hutan, katanya, adalah supaya pelakunya bisa diadili. Tapi, sudah status nasional gak diberlakukan, para pelaku pun (jika ada) cuma akan dibicarakan di bawah meja. Asyik! ‪#‎eh‬ (Farid Gaban)

Bela Negara?

Belajarlah dari Bima Satria Putra, Pemimpin Redaksi lembaga pers kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, LENTERA, juara I dalam ajang lomba menulis artikel Parade Cinta Tanah Air 2015 yang digelar Kementerian Pertahanan RI. (Ariel Heryanto)

Nalar Kita

A: Pembangunan perlu pengorbanan. Alam dan hutan itu untuk dimanfaatkan. Bukan cuma dipandangi.

Idrus

Nama sastrawan ini mungkin tak asing bagi Anda. Idrus. Ya, di mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di bangku SMP, dia dikenal sebagai salah satu pelopor angkatan 45. Tapi saya tidak yakin apakah banyak dari kita yang membaca karya-karyanya.

Cinta & Politik

Tak perlu pemimpin yang benar-benar kharismatik, berwibawa, atau memiliki konsep, semacam Tan Malaka atau Soekarno, misalnya, untuk membuat orang-orang jatuh cinta atau menciptakan pengikut-pengikut yang fanatik. Pada kenyataannya, semua model pemimpin, dari yang paling mustahil hingga mustahal, memiliki pencinta dan pengikutnya masing-masing, dengan fanatismenya masing-masing, dalam dosis yang kadang tak pernah terbayangkan.

Komparasi Asimetris

Komparasi yang asimetris, sebab TNI tak bisa diperiksa KPK, sementara politisi DPR, misalnya, adalah "soft target".

Renungan

Kebakaran hutan yg besar dan luas sudah berlangsung sejak Orde Baru. Bencana asap sampai ke negeri lain pada 1996-97 dinilai sbg manifestasi korup-nya pengelolaan hutan Indonesia, dan menjadi salah satu inspirasi gerakan reformasi menurunkan Soeharto. Reformasi ternyata tidak membawa perubahan mendasar dlm kebijakan publik. Apakah kini Jokowi juga harus turun? Menurutku tidak. Kesalahan akan berulang jika kita melihat politik sekadar gerakan pro atau anti seseorang. Kita memerlukan perubahan lebih radikal dalam sistem politik-ekonomi, siapapun presidennya. (Farid Gaban)

Tidak Mau

Menurut artikel di bawah ini: "Kebakaran hutan yg demikian luas dan besar bisa dicegah. Tapi, tidak ada kemauan politik utk melakukannya." Kita ikut bersalah secara kolektif bahwa pemerintah kita, baik eksekutif, parlemen maupun penegak hukum, di pusat maupun daerah, yg punya resource dan kuasa, tidak mau melakukannya. Powerless. (Farid Gaban)

Murtad

Om Tan sibuk memainkan telepon genggamnya. Dari tangan kanan dipindah ke tangan kiri. Telepon genggam lama. Nokia. Mungkin hanya dia satu-satunya orang yang kukenal, yang masih memakai telepon genggam seri itu.

Sebelum Oktober Berakhir

Seperti terjadi pada tahun-tahun belakangan ini, diskusi tentang PKI mengalami musim panen mulai awal September. September adalah bulannya peristiwa besar mengubah negeri. Namun karena peristiwa itu tepatnya terjadi pada malam 1 Oktober, isu ini pun biasanya akan bertahan hingga Oktober berakhir.

QOM

Menjadi Syiah itu bukan kejahatan dan bukan aib. Tapi, mengkategorikan saya sebagai Syiah, apalagi "Alumni Qom" (Iran), adalah jelas keliru, jika bukan ngawur sengawur-ngawurnya. Saya belum pernah ke Iran. (Farid Gaban)

Minggu, 25 Oktober 2015

Pers Mahasiswa Melawan Komersialisasi Pendidikan

Pemberedelan pers mahasiswa Lentera di Salatiga menyisakan banyak hal yang menarik untuk didiskusikan. Pertama tentang isu 1965 yang diangkat oleh Lentera. Kedua, tentang eksistensi pers mahasiswa itu sendiri. Ada banyak pemberedelan dan aksi kekerasan terhadap pers mahasiswa, terutama pasca 1998. Namun baru kali ini pemberedelan memicu respon yang demikian masif– setidaknya di media sosial.Terasa ironis memang jika melihat pers mahasiswa diperhatikan justru ketika ia diberedel. Sementara di hari-hari “normal”, kehadirannya hidup segan mati tak mau.

Subsidi

Semua biaya yang dikeluarkan negara dan masyarakat akibat kabut asap adalah SUBSIDI pada industri perkebunan monokultur di Sumatra dan Kalimantan. (Dandhy Dwi Laksono)

Investasi

Salah satu contoh bagaimana sebagian masyarakat Indonesia memandang peran Negara dan investasi yang kerap dianggap "dewa penolong" dan solusi.

Truk Sawit

"Besok pagi kita akan minum kopi di Meulaboh, atau aku akan gugur" (Teuku Umar, Februari 1899)

Tembus

Bagian Nusantara yang paling menggentarkan adalah jalur darat trans Kalimantan dari Samarinda-Pontianak sepanjang total 2.025 km (setara Jakarta-Surabaya, balik lagi Jakarta-Solo).

Urban Bias

Kehidupan masyarakat adat Tobelo Dalam (Halmahera Utara) yang memiliki padi yang tumbuh di aliran sungai, sebagai indikator kualitas panen.

Suara Pemilih

Saya selalu menyukai silogisme Amartya Sen ini: demokrasi memang tidak memproduksi makanan, tapi tak ada satupun rezim demokratis yang ingin kehilangan suaranya dalam pemilu hanya karena gagal menyediakan pangan untuk warganya. Itu sebabnya, demikian Sen, hanya ada sedikit sekali kasus kelaparan di negara-negara demokratis. Sen menuliskan itu dalam bukunya, "Poverty and Famines" (1981).

Sabtu, 24 Oktober 2015

Bencana Nasional

Tahukah kamu alasan kenapa pemerintah tetap ngotot enggan menjadikan kebakaran hutan sebagai bencana nasional? Karena pemerintah jelas tersinggung. Yang pantas disebut sebagai bencana nasional saat ini seharusnya adalah mereka, dan bukannya kebakaran hutan. (Tarli Nugroho)

Mimpi Lumbung Jadi Buntung

Tahun 1984, Indonesia mencapai swasembada beras pertama sejak 1960. Maka pada 22 Juli 1986, Presiden Soeharto menerima penghargaan "From Rice to Self Sufficiency" dari Badan Pangan PBB (FAO).

Spaghetti ala Jokowi

Selamat pagi. Semoga Anda sudah sarapan. Jika belum, tolong jangan pernah coba-coba bikin spaghetti ala Jokowi. Sebab, spaghetti yang dibuat dari bahan mie rebus pasti rasanya tidak enak, sehingga tak perlu lagi dicoba.

Kapasitas

Seminggu ini, aku kembali ke kehidupan sehari-hari. Mencari makan, menafkahi keluarga, menjaga agar perusahaan kecilku tetap hidup, bercengkerama dengan keluargaku. Tidak ada kejadian aneh. Sahabatku tidak pernah menghubungiku. Hanya kedutan di wajah yang masih sering terjadi. Juga, aku belum sempat ke rumah Om Tan.

Jumat, 23 Oktober 2015

Bagaimana Rasanya?

Pertama kali masuk daerah berkabut asap, reaksinya merasa sesak. Mungkin ini baru psikologis, karena secara visual, kita seperti berada di ruangan tertutup akibat jarak pandang terbatas.

Gereja

”Bila Israel membom masjid kalian, azanlah dari gereja kami.” Tawaran itu disampaikan Pastor Manuel Musallam dari Gereja Latin Palestina kepada kaum Muslim di Gaza Palestina, sehari setelah peluru kendali Israel menghantam Gaza dan membunuh ratusan orang Palestina termasuk warga Kristen. Rumah Jalila Ayyad adalah salah satu yang rusak parah. Dia tewas oleh serangan bom Israel, Sabtu 27 Juli tahun lalu.

Dana Sawit

Juli kemarin Pemerintahan Jokowi membentuk badan pengelola dana sawit (CPO Fund). Badan ini menarik dana US$ 50 dari setiap ton sawit yg diekspor; sekitar Rp10 triliun tiap tahun. Dg dana itu, pemerintah akan menggalakkan penanaman sawit utk menghasilkan 5,2 juta kiloliter biosolar per tahun bagi Pertamina. Kita bisa melihat apa kira2 dampak pemborosan energi dlm transportasi dan pembangkit listrik kepada rusaknya hutan Indonesia, termasuk bencana asapnya. (Farid Gaban)

Mengapa Saya Bukan Feminis

Saya selalu menolak disebut sebagai feminis, bagi saya sebutan itu terlalu berat dan terlalu baik untuk disematkan kepada saya. Bukan, bukan berarti saya menganggap bahwa feminis adalah kata dengan makna peyoratif. Lebih dari itu, feminis dan feminisme adalah sebuah kesadaran luhur yang kerap kali disalah pahami. Beberapa menganggap bahwa feminisme adalah paham yang membenci lelaki, berusaha untuk menjadikan perempuan di atas lelaki, atau paham yang ingin membuat perempuan mendominasi yang lain. Bagi saya ini pemahaman yang lain.

Menteri Populer

Menurut sebuah lembaga survei, awal pekan ini, hanya empat menteri yang kinerjanya bisa dianggap kinclong dalam setahun usia pemerintahan Jokowi, yaitu Khofifah Indar Parawansa, Lukman Hakim Saefuddin, Susi Pudjiastuti, dan Anies Baswedan.

Dosa Kolektif

Setuju pernyataan Presiden Jokowi di Pontianak Januari lalu. "Mencegah dan mengatasi kebakaran hutan itu gampang," katanya. "Tinggal ada kemauan atau tidak." Jika kini, di tahun yg sama, kebakaran hutan begitu besar di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, bahkan Papua, maka sangat jelas bahwa secara kolektif kita memang TIDAK MAU mengatasi masalah ini. Kita semua merasa inosense; tapi sebenarnya semua berdosa. Itu dosa kolektif kita, termasuk saya, sebagai bangsa Indonesia. (Farid Gaban)

Memperpanjang Kontrak Freeport

Seandainya tidak memperpanjang kontrak Freeport adalah pilihan mustahil, setidaknya tunjukanlah keberanian dengan menjadi negosiator kepentingan negara yang gigih, yang bisa menekan sekaligus meminta banyak dalam proses renegosiasi, dan bukannya malah mengintimidasi diri sendiri melalui umbar pernyataan semacam itu.

Bonek & Boneka

Mahkamah Agung sudah mengeluarkan putusan kasasi atas sengketa kepengurusan Golkar dan PPP. Entah dengan cara bagaimana lagi pemerintah c.q. Menkumham akan menutupi rasa malunya.

Orang Besar

Beberapa orang besar memang berada dalam tarik-menarik antara universalitas dan partikularitas. Mereka dijadikan milik bersama, sekaligua diklaim sebagai milik sekelompok orang saja.

Asap

Banyak orang yang telah bahu membahu untuk ikut menyelesaikan persoalan asap yang melanda hampir sebagian besar wilayah Indonesia. Mereka tidak menyalahkan siapa-siapa. Mungkin tidak punya waktu untuk berpikir menyalahkan apa atau siapa. Mungkin membahas siapa yang salah, bisa dilakukan nanti saja. Sebab situasi darurat.

Perda Pemicu Kebakaran Hutan dan Lahan

Perda-perda pemicu kebakaran hutan dan lahan, serta bencana kemanusiaan. Salah satunya dari Kalimantan Tengah. Gugatan warga diperlukan untuk menghapus pasal-pasal yang merusak ini.

Israel-Jerman-Indonesia

Tiga hari yang lalu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membelokkan sejarah. Ia mengalihkan kesalahan Hitler dan bangsa Jerman atas pembantaian bangsa Yahudi, dan memfitnah Mufti Agung Palestina Mohammad Amin al-Husseini sebagai dalang di balik pembantaian itu.

Serangan Seksual

"Semua orang tentu setuju pelaku serangan seksual harus dihukum berat. Namun, ketika hukuman kepada mereka juga merupakan kekerasan dan penyiksaan, hukuman itu harus dibaca tidak lebih baik dari perbuatan yang dilakukan para pelaku karena melanggar hak asasi manusia". ~ Rusdi Mathari

Video Bung Karno


Cuplikan wawancara Presiden Sukarno dengan wartawan belanda di Istana Bogor pertengahan oktober 1966. Presiden Sukarno dengan fasih menjawab pertanyaan wartawan belanda dengan bahasa belanda.
Posted by Rivaldo Ryan Paat on 22 Oktober 2015

Kamis, 22 Oktober 2015

Benci

Kau tahu, ekspresi cinta tertinggi itu adalah kebencian. Jadi, berhati-hatilah memilih orang yang kau benci. ‪#‎ngapoesi‬ (Tarli Nugroho)

Layak Diteliti

Mengapa terbitan majalah mahasiswa seperti Lentera (3/2015) bisa hadir dari sebuah universitas kecil yang tidak masuk peringkat atas di tingkat nasional apalagi antar-bangsa? Lokasinya jauh lagi dari ibukota yang menjadi pusat dan kebebasan lalu-lintas informasi.

Dilarang Bernapas

Di Indonesia:
* dilarang pakai kaos dengan gambar palu-arit
* dilarang jadi ateis
* kalau miskin dilarang sakit
* tahun 2015: dilarang bernapas

Hari Santri

Salah satu tujuan inti hari santri nasional adalah agar kontribusi kaum santri dalam perjuangan menjadi Indonesia lebih diakui.

Oleh-oleh dari Amsterdam, 1 Oktober 2015


Setiap ngajar human rights di kelas, dan tjoba membitjarakan topik ini, hampir seluruh mahasiswa akan terbelalak bingung....
Dikirim oleh Ariel Heryanto pada 22 Oktober 2015

Pengkritik

Kepada seorang alim, saya pernah bertanya, "Gus, bagaimana Anda menghadapi para pengritik?"

Haters

Semalam saya diajak makan malam oleh seorang sahabat saya. Sembari makan, dia tak habis pikir kenapa saya bisa begitu dingin menghadapi para haters Mojok.

Nawa Cita, Sampai di Mana?

Sembilan agenda prioritas pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, alias Nawa Cita, di atas kertas sejak awal sebenarnya sulit untuk bisa disebut sebagai agenda, karena tidak punya target dan indikator capaian yang jelas. Ia lebih merupakan daftar keinginan masa kampanye semata. Apalagi poin-poin yang tersusun di dalamnya juga tidak menggambarkan gagasan yang sistematis, yang jelas mana ujung dan mana pangkalnya.

Bundaran Besar

Bundaran Besar, pusat kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 21 Oktober 2015, 07.15 WIB.
(Dandhy  Dwi Laksono)

Sawit

Dulu ada kampanye besar-besaran yang menisbikan kopra sebagai bahan minyak kelapa. Minyak kelapa bukan hanya dianggap tidak sehat, tapi juga diiklankan sebagai minyak yang berbahaya. Kampanye itu efektif membuat ibu-ibu meninggalkan minyak kelapa, dan industri kopra yang diusahakan banyak petani di banyak pesisir, pada gilirannya hancur. Minyak kelapa tinggal kenangan, tapi belakangan banyak orang tahu, kampanye itu hanya bagian dari proyek Bank Dunia untuk mengubah berhektar-hektar hutan menjadi ladang tanaman perkebunan kelapa sawit menyusul program transmigrasi.

Pesing

Konon penyimpangan dan korupsi di kekuasaan itu sama seperti aroma pesing di WC Umum.

Pacar

"Mas, nanti kenalan sama pacarku ya..." pintanya.

POV

Sekadar memberi gambaran bagaimana kabut asap dilihat dari "point of view" kami sepanjang perjalanan melintasi trans Kalimantan.

Sembunyi

Aku masih keduman sore ketika sampai di Yogya. Setelah mengantar Rus ke sebuah ruas jalan yang dekat dengan rumah kontrakannya, aku meluncur. Bukan ke rumah.

Asap Sampit

Sepanjang 210 km sejak meninggalkan Palangkaraya (Kalimantan Tengah) hingga Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur, kami tak jeda mendapati kabut asap.

Ahok dan Jokowi

Melihat Ahok dan Jokowi dari berbagai perspektif. Ada yang memuji dan membela. Ada yang mengkritik. GeoTimes http://www.geotimes.co.id

Cantik

Kamu tidak harus cantik atau kurus atau seksi. Kamu hanya perlu tahu dan sadar bahwa tubuhmu adalah milikmu sendiri. Tak ada manusia yang berhak mengatur bagainana penampilanmu, seberapa kurus kamu atau bagaimana semestinya berpakaian.

Rabu, 21 Oktober 2015

Celsius

Kebakaran hutan tak cuma menghasilkan asap yg menyengsarakan. Tapi, juga menaikkan suhu bumi berganda-ganda: melepas gas karbon makin banyak sekaligus mengurangi pepohonan yg menyerap karbon. Kenaikan suhu 2 derajat Celsius (sampai akhir abad ini) akan melenyapkan banyak pulau kecil Indonesia dan membawa dampak besar pd kawasan pesisir akibat naiknya air laut sampai 5-6 meter. Indonesia memiliki pantai terpanjang di dunia dan 160 juta orang hidup di kawasan pesisir itu. (Farid Gaban)

Powerless

Sumber: Facebook Farid Gaban

Sampit

Kalimantan Tengah, 13.55 WIB. Terasa lebih pekat dan pedih dari Palangkaraya kemarin (20/10).

Orang-orang Komunis

Lima orang. Empat laki-laki, dan satu perempuan. Semuanya berjaket gelap. Wajah mereka tak terlalu jelas. Pucat. Dingin. Mereka melangkah ke arah mobilku.

Indeks Kualitas Siaran Televisi

Dalam beberapa bulan terakhir ini Komisi Penyiaran Indonesia Pusat dan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) mempublikasikan riset berseri tentang indeks kualitas siaran televisi. Di dalamnya memuat angka-angka yang dimaksudkan sebagai mutu suatu tayangan. Tentu, ketika pertama membacanya saya heran bagaimana cara memahami hasil riset ini--karena tak bisa dipahami!

Kebiri

Seperti halnya hukuman mati tidak terbukti efektif menimbulkan efek jera apalagi solusi mengatasi kejahatan, jalan pintas penghukuman ala hukum rimba ini melegalkan torture!

Selasa, 20 Oktober 2015

Polusi di Palangkaraya

KARENA Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah mengonfirmasi bahwa tingkat polusi di Palangkaraya (Kalimantan Tengah) mencapai 3.000 ugram/m3 (ambang normal hanya 150 ugram/m3), maka saya teruskan visual (foto 2) dari salah satu sumber di BMKG yang hari ini menghentikan publikasinya sejak jam 07.00 WIB pagi (tanpa penjelasan kepada publik).

Tantangan Petani

Poster ini adalah tantangan para petani di Rembang kepada para pakar dan geolog, pemegang saham, eksekutif PT Semen Indonesia, dan para pejabat dan politisi, juga hakim PTUN dan para bankir alias kreditur, untuk membuktikan apakah dokumen AMDAL itu benar-benar valid.

1.300 Persen

Foto ini kami ambil pukul 17.00 WIB di Bundaran Besar, Palangkaraya, ibukota Kalimantan Tengah.

Wayang Golek Jokowi dan Prabowo

Bersama wayang golek Jokowi dan Prabowo. Sayang, muka Jokowi tak begitu mirip.
(Tarli Nugroho)

Ekspedisi Sesak Nafas

Foto-foto ini dijepret sekitar pukul 15.00 WIB setelah perbatasan Kabupaten Pulang Pisau dan Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kilometer di sepeda motor sudah 13.200 sejak berjalan 1 Januari lalu.

Ongkos Lingkungan

Apakah pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari pembukaan lahan (terutama monokultur kelapa sawit) sepadan dengan semua ongkos yang dibayar masyarakat Kalimantan hari ini?

Lentera


UKSW dan Lentera makin top, berkat promosi dari pihak kepolisian setempat.
Dikirim oleh Ariel Heryanto pada 20 Oktober 2015

Daru Purnomo

Sebagai pejabat Dekan Fiskom UKSW, Daru Purnomo mengaku punya wewenang melarang peredaran LENTERA, dan menyalahkan redaksi LENTERA yang tidak terlebih dahulu berkonsultasi dengannya sebagai Dekan.

Yang Ketu7uh

Genap setahun pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, WatchdoC Documentary Maker mempersembahkan dokumenter YANG KETU7UH.

Asap Palangkaraya

Suparta Arz berkomentar: "Selain Kalimantan dan Sumatra, asap juga sudah merambah Sulawesi dan Papua, kita doakan saja semua daerah itu lekas merdeka."

Kliping

Lima belas surat kabar tiap hari. Puluhan majalah berita dan berkala tematik tiap pekan. Tapi tak satupun yang dikliping oleh orang-orang di sekretariat kecuali berita terkait atasan.

Santri

Bila istilah "Hari Santri" terdengar identitarian dan komunitarian, istilah "Hari Nyantri" mungkin lebih sugestif dan persuasif. Yang terakhir ini lebih mampu mengajak orang-orang untuk mengenal lebih akrab dunia pesantren beserta seluk-beluknya, juga pranata-pranata kulturalnya (kiai, kitab kuning, santri, madrasah, dll.) dan pertautan pesantren dengan sejarah negeri. Tanpa menggurui, tanpa digurui. Siapapun akan dapat "nyantri", tanpa harus menjadi "santri".

Kritik yang Membangun

Sejak Jokowi dilantik sebagai presiden, beberapa orang lantas kembali mengenalkan istilah “kritik yang membangun". Istilah yang dimaksudkan agar seseorang tidak hanya bisa mengkritik melainkan juga memberikan solusi atau jalan keluar. Mengkritik tapi tidak dengan sentimen apalagi kemudian merusak. Problemnya: adakah kritik yang membangun?

Izin Freeport

Nasib perpanjangan izin Freeport akan berpengaruh terhadap nasib rezim ini. Itulah kado pahit dari setahun pemerintahan Jokowi.
(Tarli Nugroho)

Senin, 19 Oktober 2015

Ahok Tegas Ngawur!

Jika anak-anak/remaja (<18th) bermasalah dengan hukum musti diperlakukan khusus sesuai dengan tindak kesalahannya. Kekhususan perlakuan terhadap tindak pidanan/kejahatan yg dilakukan oleh anak-anak sudah diatur oleh UU (mis. UU Peradilan Anak). Sanksi atau hukuman terhadap mereka harus melalui pengadilan dan vonis hakim. Pemerintah (eksekutif) tidak berwenang mencabut hak mereka (mis. hak untuk memperoleh beasiswa (KJP) tanpa melalui putusan hakim. (Harry Wibowo)

Hantu

Sewaktu menjabat jaksa agung, Hendarman Supandji pernah menyebut penanganan kasus BLBI mirip dengan orang yang masuk hutan yang dipenuhi hantu. Hendarman mengatakan hal itu hanya beberapa jam setelah orang-orang KPK menangkap Urip Tri Gunawan karena menerima uang suap US$ 660 ribu Minggu sore, 2 Maret 2008. Airmata Hendraman menitik saat menjelaskan semua itu.

Gara-gara Dilarang-larang

Selamat untuk polisi Salatiga. Majalah kampus yang kalau dibiarkan saja paling oplahnya hanya 500 eksemplar, tapi gara-gara dilarang-larang, kini malah dicari orang dan disebar secara online.

Salatiga Kota Merah

"Kami bukan generasi mbah. Itu yang harus dipahami. Kami hidup pada zaman di mana tirani telah tumbang, dan ketika kami menulis, tentara (mungkin) tidak menculik kami. Kami hidup digerogoti hedonisme dan perilaku konsumtif. Kami hidup dalam buta sejarah."

Privatisasi Kerakyatan

Sesudah "Kapitalisme Pancasila" dan "Neoliberalisme Kerakyatan", hari ini ketemu istilah baru lagi, "Privatisasi Berkerakyatan" dan "Privatisasi BUMN secara Konstitusional". Oalah...

Nasib Warga Papua

Yang tampak seakan-akan cuma Indonesia vs USA. Jangan lupa yang tak tampak: nasib warga Papua.

Gendjer-Gendjer

Selama di perjalanan, membaca berbagai berita yang membuat miris nalar.

Salat

Aku baru saja setengah menggelandang Rus yang tertidur pulas, membawanya keluar dari rumah makan itu, dan kudapati Om Tan sedang berbincang dengan laki-laki berpeci.

Minggu, 18 Oktober 2015

Nasihat

Petang tadi akhirnya bisa ketemu dengan dan ditraktir oleh Bang Inung, alumni B21 yang kini jadi stafnya Menteri Saleh Husin. Orangnya masih saleh seperti dulu, sholatnya juga masih tepat waktu, tapi nasihatnya selalu mengejutkan saya: "Ingat, lipstik campur nikotin itu tidak enak," katanya. "Jadi, sebaiknya jangan dicampur."

Resep Jamu

Keluarga istri saya adalah peminum jamu. Kebiasaan itu diwariskan. Kali, mulai belajar minum jamu, terutama ketika cuaca sedang ekstrem seperti hari-hari belakangan ini.

Kebakaran Hutan & Paket Kebijakan Presiden

Asap tebal yang kini meracuni saudara-saudara kita di Kalimantan dan sebagian Sumatera tentu tak bisa diputus begitu saja dari rantai korupsi yang terjadi di sektor kehutanan. Itu sebabnya, sejak awal 2015, KPK telah mulai menginvestigasi kasus korupsi di sektor kehutanan ini.

Lok Baintan

Salah satu pasar terapung yang masih tersisa di Nusantara, dan bukan semata pajangan untuk turis. Terletak di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Sekira 45 menit perjalanan sungai dari kota Banjarmasin.

Tuna-Kuasa

Presiden menolak kereta cepat. Lalu diselamati sebagai presiden pemberani, yang tegas menolak lobi Cina dan Jepang. Hebat sekali kesannya.

Kerontjong Lentera

Mereka bukan pengamen. Saat pasar terapung Lok Baintan (Kalimantan Selatan) sedang sibuk pagi itu, dari balik kabut, terdengar keroncong "Bengawan Solo".

Uya Kuya KW 13

Pukul dua dini hari, pintu kamar saya diketuk. Ini mengherankan sekali. Kalau ada teman saya yang mau berkomunikasi, tentu menelepon atau mengabari dulu. Kalau petugas hotel jelas tidak mungkin.

Kepekaan

Tadi siang saya ngisi diskusi tentang analisis sosial dan beberapa problem media penyiaran di depan mahasiswa baru fakultas hukum UI. Salah seorang mahasiswa bertanya, "kak, gimana cara menumbuhkan kepekaan sosial?". Saya jawab, "ya banyak cara. Salah satu cara yang paling sederhana, baca artikel-artikel di Mojok Dot Co, ikuti status-status fesbuk beberapa penulisnya seperti Iqbal Aji Daryono, Eddward S Kennedy, dan Rusdi Mathari, Insya Allah anda akan "peka". Tapi hati-hati...

Sabtu, 17 Oktober 2015

Satu Tahun Nawacita

Farid Gaban

Tom Iljas

Alih-alih memulihkan hak-hak asasi Tom Iljas, dia malah ditangkap, dipersekusi, dan diusir keluar Indonesia. Lagi-lagi kasus ini menunjukkan dengan terang pada kita: tak ada niat sedikit pun dari aparat pemerintah untuk menghormati apalagi memulihkan hak-hak korban/penyintas Holocaust 1965-66.

Di Puncak Tiga Gelombang

Bersamaan dengan hari ulang tahun Prabowo Subianto, saya ketemu dengan dua buku ini, yang menulis riwayat dan pemikiran Ketua Umum Gerindra tersebut. Cukup menarik, buku "Di Puncak Tiga Gelombang" (2013), diberi kata pengantar yang manis sekali oleh Buya Syafii Maarif.

Menetes ke Bawah

Tentang ilusi ekonomi "menetes ke bawah". Kisah Kuda dan Burung Gereja. (Farid Gaban)

Integrated Rural Development Indonesia

Saya bahagia sekali ketemu dengan buku ini tadi di TIM. Buku ini, "Integrated Rural Development Indonesia" (New Delhi: Sterling Publishers Private Limited, 1989), ditulis bersama oleh Pak Muby dan Loekman Soetrisno.

Buruh

Pemerintah berencana menetapkan kebijakan pengupahan yang baru agar iklim investasi dalam negeri stabil. Referensinya, angka-angka pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Ekonomi tumbuh, gaji naik. Ekonomi turun, gaji turun. Asumsinya, pertumbuhan ekonomi tidak didongkrak semata-mata oleh keringat buruh tapi oleh wiraswasta (termasuk di dalam definisinya adalah penguasaha). Kelihatannya tampak adil walaupun sama sekali tidak, kalau kita mengkajinya dari kritik ekonomi-politik. Keringat buruh tidak dihitung sebagai sumber mutlak dari pertumbuhan ekonomi, tapi dianggap salah satu faktor; muslihat pertama rezim kapitalis. Padahal sektor wiraswasta juga bergerak dengan keringat buruh, yaitu para pekerja informal yang sama sekali tidak tersentuh kebijakan pengupahan. Buruh yang dihitung adalah buruh industri; muslihat kedua rezim kapitalis.

Drone Bela Negara

Di samping rudal jarak jauh, perang masa depan akan lebih mengandalkan drone (pesawat tanpa awak). Pelatihan bela negara perlu disertai ketrampilan mengemudikan drone. Ya, nggak, Dandhy Dwi Laksono dan Suparta Arz? (Farid Gaban)

Pistol

Di panggung pertunjukan, jika ada sebuah pistol sudah terletak di atas meja lalu pistol itu tidak meledak, maka ganti saja pistol itu dengan rempeyek. Setidaknya aktor-aktor di atas panggung bisa memakannya.

PRAMUKA

Saya datang dr generasi yg suka piknik. Salah satu medium piknik adalah menjadi anggota pramuka (kepanduan/boy scout), satu jenis pendidikan luar-kelas/outdoor yg saya syukuri manfaatnya sampai kini. Di situ tak hanya diajarkan kedisiplinan, termasuk baris-berbaris, tapi juga pengenalan pada alam dan lingkungan sosial. Pada gunung, hutan dan sungai. Diajarkan ttg survival/bertahan hidup dlm kondisi alam yg sulit dan sumber daya seadanya. Itulah yg mengilhami perjalanan saya keliling Indonesia bersama Ahmad Yunus; menyelam di laut, mengunjungi pulau-pulau terpencil. Itulah pula yg makin membuat saya cinta Indonesia, kekayaan alam, keragaman manusia dan budayanya; dg segala kekurangannya. Nasionalisme? Bukan. Itu cuma kesenangan utk mengenal, mengeksplorasi dan memahami. Fun and adventurous. (Farid Gaban)

Konsumen Energi

Cina merupakan konsumen energi terbesar kedua sesudah Amerika. Jika Amerika mengkonsumsi sekitar 22,8 persen dari total konsumsi energi dunia, maka angka konsumsi Cina adalah sekitar 13,6 persen.

Miskin

Mereka mempunyai lebih banyak uang. Kata-kata dari Ernest Hemingway, sastrawan Amerika Serikat itulah yang kelihatannya mengilhami Jeffrey Sachs untuk mengimbau negara-negara kaya segera memenuhi janji mereka untuk membantu negara-negara miskin. Lima belas tahun yang lalu, melalui PBB, ekonom lulusan Universitas Harvard itu mengeluarkan “rencana praktis” untuk mewujudkan program PBB yang diberi nama “Tujuan Pembangunan Milenium” atau MDG’s.

Idaman, Dambaan, Rinduan(?)

Berada di sini, saya jadi tahu persis apa yang selama ini saya idamkan, yang sama sekali tak pernah saya jumpai atau dapatkan selama hidup di Yogya. Bukan dia yang tampilannya Eurosentris, dandanannya menor, atau bergaya aristokrat, yang saya cari.

Melanesia

Oktober ini, Kota Kupang (Nusa Tenggara Timur) menggelar Festival Budaya Melanesia. Hampir bersamaan, 5 provinsi di Papua, Maluku dan Nusa Tenggara juga mendeklarasikan Persaudaraan Melanesia Indonesia. Ada semacam pasang naik kesadaran identitas Melanesia. Perhimpunan Bangsa Melanesia mencakup 5 provinsi Indonesia tadi plus 20 negeri kecil di Pasifik. Perhimpunan itu juga resmi mengakui organisasi Gerakan Papua Merdeka meski cuma sbg "pengamat". Apakah itu tidak menumbuhkan semangat separatisme? Tergantung Jakarta menanggapinya. Tumbuhnya kesadaran Melanesia itu harus dihargai. Itu penegasan sahih bahwa Indonesia timur memang berbeda dari saudara mereka di barat. Bahwa pembangunan sosial-budaya-ekonominya juga perlu pendekatan berbeda. [Argumen lengkap saya dalam Indonesia Bukan Cuma Freeport]. (Farid Gaban)

Jumat, 16 Oktober 2015

Kebiasaan Buruk

Kebiasaan buruk. Yang dicari cuma satu, yang dibawa pulang banyak. (Tarli Nugroho)

Aleppo

Besok sore kita akan tiba di Aleppo dik. Menyeduh kopi dan meminumnya di teras hotel yang tembok lobinya bolong-bolong sebab ledakan mortir. Aleppo kini memang bukan kota yang pernah dimimpikan Macbeth saat memanggil tukang nujum agar menobatkannya sebagai raja mengenakan baju satin. Bukan kota tempat kita pernah berbulan madu di Carlton Citade, dan bersarapan Safiha, roti yang diolesi zaitun dan has kambing.

Soft Power

Majalah Monocle beberapa bulan lalu membuat survai peta negeri adi daya (super power) dunia. Bukan dari aspek militer, tapi "brand" nasional yg mendunia lewat diplomasi/propaganda ekonomi-bisnis-budaya. Amerika lewat Hollywood dan Lembah Silikon-nya; Brazil lewat sepakbola jogo bonito; Korea dg K-Pop; Inggris dg radio BBC-nya; Tiongkok dg kun gfu; Jepang dg Doraemon; atau Belgia lewat Komik Tintin. Ketika banyak negeri mulai beralih ke soft-power, mau ke mana konsep bela negara ala Indonesia? (Farid Gaban)

Gile

Wah, apa bener ini kutipan dr Pak Mendagri Tjahjo Kumolo? "Bela negara tidak hanya mengajarkan kedisiplinan, tapi juga bagaimana menggunakan senjata" dan "harus berani menentukan sikap, siapa kawan, siapa lawan." (Farid Gaban)

Panduan dan Prinsip-prinsip Etika Peliputan Anak-anak

Pewartaan terhadap anak dan remaja memiliki tantangan khusus. Dalam beberapa kasus, tindakan peliputan terhadap anak-anak menempatkan mereka atau anak-anak yang beresiko menerima ganjaran atau penstigmaan.

Peristiwa dan Media Kita

Setiap ada peristiwa tertentu yang sedang hangat di linimasa media sosial, rutinitas yang saya lakukan adalah mengetik kata kunci kejadian tersebut di google. Saya penasaran seperti apa media-media online memberitakan sebuah peristiwa dengan cepat. Biasanya, jika melihat karakter kecenderungan media online di Indonesia, berita-berita di menit-menit awal pasca kejadian tidak akan banyak menunjukkan kebijakan redaksi sebuah media.

Hutan dan Pulau

Kebakaran hutan tak hanya menyengsarakan jutaan warga sekitar. Dia melepaskan gas karbon, sekaligus mengurangi tutupan pohon penyerap karbon. Artinya, cukup besar menyumbang pemanasan global, cairnya es di kutub dan naiknya permukaan air laut. Ribuan pulau kecil Indonesia terancam keberadaannya. Warga Ternate di Maluku (gambar bawah), yg jauh dari Sumatra, juga akan merasakan dampaknya. Betapa serius konsekuensi dari kebijakan publik yg gelap mata pada pertumbuhan ekonomi serya mengabaikan kelestarian alam.

Pertanyaan untuk Nun

Kemarin siang, pertanyaan pertama yang diajukan Maulida Sri Handayani ketika ketemu saya adalah, "Kang, 'Nun' teh beneran ada?"

Trans Kalimantan

Kami memulai perjalanan dari Kalimantan Timur menuju Kalimantan Selatan. Odometer di sepeda motor menunjuk 12.400 km.

Sam Pa

Masa depan jaringan bisnis Cina di Afrika tampaknya akan sedikit terganggu setelah seorang taipan yang memiliki tujuh nama dan memiliki hubungan dengan badan intelijen Cina, dilaporkan ditangkap Penyelidik Partai Komunis Cina. “Financial Times” edisi 14 Oktober silam menulis, Sam Pa, cukong ternama itu telah ditahan di sebuah hotel sejak pekan lalu menyusul penyelidikan atas Su Shulin, Gubernur Fujian, yang dikenal sebagai petinggi di China Petroleum & Chemical Corp atau Sinopec. Keduanya ditahan untuk alasan “pelanggaran disiplin serius” oleh partai karena beberapa kasus penggelapan dan usaha penyogokan, dan telah menjadi korban baru kampanye anti-korupsi Presiden Xi Jinping.

Indonesia One

Sam Pa, taipan Tiongkok, ditahan pemerintahnya pekan ini. Bersama Surya Paloh, Sam Pa berkongsi menjual minyak ke Indonesia dan berkongsi dlm proyek real-estate membangun Indonesia One, gedung tertinggi di Indonesia, di kawasan Thamrin, Jakarta. Pada upacara peletakan batu pertama gedung itu Mei lalu, Presiden Jokowi memujinya sebagai simbol tonggak investasi besar-besaran Tiongkok di Indonesia. Kini, penahanan Sam Pa bisa menjadi pengingat bagi Pak Jokowi untuk lebih berhati-hati. Silau pada penampilan fisik (gedung tertinggi, kereta tercepat) bisa menghalangi kita melihat dampak buruk serbuan modal asing di Indonesia. (Farid Gaban)

Disambut Asap

Memasuki Tanjung (Tabalong), Kalimantan Selatan, malam ini.

Kamis, 15 Oktober 2015

Pulau Kecil

Indonesia punya 6.000-an pulau yg berpenghuni. Sebagian besar adalah pulau kecil seperti ini, yang paling rentan terhadap naiknya muka air laut dan anomali iklim akibat pemanasan global. Adakah yg tahu, mengapa Indonesia tidak menjadi anggota forum kerjasama internasional spt Small Islands Developing States (SIDS) atau Aliansi Negara Berpulau Kecil (AOSIS)? (Farid Gaban)

Pertemuan

Siang tadi, kembali Facebook telah mempertemukan saya dengan teman-teman baru yang unik dan luar biasa. Kali ini adalah dengan tiga orang ini. Pertama, paling kiri, adalah seorang insinyur elektro yang kemudian murtad belajar ekonomi di TU Delft dan lalu menjadi dosen ekonomi di Universitas Telkom, Bandung. Fotonya pernah saya unggah beberapa waktu lalu. Ia adalah Mas Rihan Handaulah.

Pecinta Buku

Di pucuk malam, sesudah urusan keduniaan usai dibicarakan, obrolan akan kembali pada cinta terdalam kami: buku. Dia menata dan mengatur sendiri buku-buku barunya, dan akan mengejar jika buku-buku itu tak ada di tempatnya.

Ruang Arsip Fadli Zon

Disaksikan oleh tatap lindap Tan Malaka, Raden Saleh dan Gandhi, novel "Kambing dan Hujan" karangan Mahfud Ikhwan akhirnya sampai juga ke ruangan ini, tempat arsip-arsip sejarah terpilih berjejalan di sejumlah lemari.

Tegang

Rasanya, aku baru saja menambal seperempat letih, hingga kemudian sebuah pesan dari sahabatku kembali mengganggu: "Kembali lagi kamu ke Timur..."

Bunuh Diri Kelas (2)

Setelah para bekas eksekutif yang mengembangkan benih jagung lokal di Gorontalo, kami menemukan lagi satu kasus "bunuh diri kelas" di Balikpapan.

Fatsoen

Kehormatanmu tak dibangun oleh orang-orang yang menyanjungmu. Dan kehinaanmu tak pernah berasal dari orang-orang yang melecehkanmu.

Kepada Kaum Jenderal

Sejak Desember 2006, melalui Keppres 28, Indonesia sudah punya Hari Bela Negara yang diperingati setiap 19 Desember.

Rabu, 14 Oktober 2015

Motinggo

Terakhir membaca Motinggo Busye adalah tujuh belas tahun lalu. Judul novelnya masih saya ingat persis, "Puteri Seorang Jenderal". Dua malam saya menyelesaikan novel itu yang kemudian diakhiri oleh sudut mata yang berkaca-kaca.

Anak Laut

Beginilah anak pulau-pulau kecil Indonesia bermain dan belajar dari lingkungannya. (Foto-foto oleh Farid Gaban)

Bibliofili

Saya tak bisa membayangkan bagaimana seandainya smartphone atau tablet sudah ditemukan lima puluh atau seratus tahun yang lalu. Tentu saya tak akan merasakan kegirangan sebagaimana yang dialami kemarin petang, ketika bertemu dengan tiga halaman kertas bertulisan tangan Mohammad Hatta ini.

Yerebatan Sarayi

Kisah tentang tempat ini saya baca pertama kali di novel Inferno (Dan Brown, 2013). Tempat ini adalah lokasi yang dipilih oleh Zobrist untuk menyebarkan virus kemandulan, demi mengendalikan populasi manusia di bumi.

Rezim Jokowi akan Bertahan hingga 2019

Dua pekan lalu, ketika nilai tukar rupiah sempat menyentuh angka Rp14.800, saya ditanya apa kira-kira yang membuat rezim ini tetap dan akan terus bertahan. Pertanyaan itu dilontarkan oleh seorang pengusaha sepuh dalam sebuah obrolan kecil sebelum sebuah diskusi terbatas mengenai soal politik dan tata negara di salah satu ruangan di gedung klasik itu.

Malam Satu Suro

Aku bangun pukul satu dini hari, di malam satu Suro. Sebagai orang Jawa, aku merasa getun.

Sindrom Pesohor

Ini sudah keterlaluan! Satu lembaga negara yang namanya KPAI (Erlinda) dan satunya ornop yang namanya Komnas Anak (Arist Merdeka Sirait). Kalian berdua memang dogol, menginjak-injak prinsip 'kepentingan terbaik bagi anak', jualan kasus demi sensasi murahan TVO'on! (Harry Wibowo)

Selasa, 13 Oktober 2015

Maklumat

Bersama ini saya permaklumkan bahwa:
Saya tak tahu-menahu tentang program bela negara.
Mobilisasi militeristik itu bukan urusan saya.
Karenanya saya cuci tangan dari persoalan ini.

Kereta Cepat

Enam menteri, satu menteri koordinator, panglima TNI, dua gubernur dan satu walikota dilibatkan dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Dan itu dibilang B to B (business to business). Pintar! (Farid Gaban)

Mimin

Saya sudah sebisa mungkin berusaha untuk menghindar membawa buku ke Batavia, meski barang satu atau dua eksemplar. Untungnya, sejauh ini kebutuhan pustaka untuk menyelesaikan semua pekerjaan seluruhnya bisa disubstitusi oleh perpustakaan.

Muharam

Aku merindukan anak-anak itu menyalakan obor dik. Berarak menerangi jalan-jalan yang penuh batu. Membaca Alif Lam dan Mim. Memanggil-manggil Mustafa yang agung pembawa berkat. Membuat kita tahu, awal dan akhir bukanlah milik siapa-siapa. Tidak pula aku dan kamu yang tertidur di bawah bulan sabit. (Rusdi Mathari)

Celoteh Bela Negara

Dandhy Dwi Laksono: "Sejak kapan militer sama dengan disiplin?"

Pembangunan Tempat Ibadah

Selama pembangunan tempat ibadah ditakar dari legal dan illegal --bukan berdasarkan kebutuhan umat dan cukup dengan dukungan (izin) lingkungan sekitar-- selama itu pula umat lain yang intoleran akan memakai alasan "tertib aturan".

Bela Negara dan Tembak-tembakan

Dandhy Dwi Laksono juga pernah "terjerumus main bela negara-bela negara-an" #eh

Puisi Buku

Meskipun kau tak lagi baru, aku tak pernah berhenti menyukaimu. Meskipun kau berdebu, aku terus saja memburumu. Aku benar-benar mencintaimu, beserta seluruh isi dompetku. (Tarli Nugroho)

Transmigran, Timun, dan Batubara

Nyoman Derman (60) bekas tahanan. Tahun 1980, pemerintah memindahkan Nyoman dari kampung halamannya di Negara (Bali) ke Kalimantan Timur untuk mengikuti program transmigrasi.

Mendukung "Bela Negara"

Berbeda dengan kebanyakan sahabat saya, justru saya setuju dengan program bela negara. Negara harus dibela. Masak dikhianati... AS Roma saja saya bela kok, apalagi tumpah darah saya. Negeri yang udara segarnya saya hirup, airnya saya minum, hasil buminya saya makan, memberi tempat untuk bekerja dan berkarya.

(Lagi-lagi) Bela Negara

Mendukung ide bela negara! Biar kita bisa bantu Pak Menteri untuk libas itu orang-orang Papua! ‪#‎HidupBelaSaphira‬ (Roy Thaniago)

"Bela Negara" itu HAK atau KEWAJIBAN Warga Negara?

Pasal 30 UUD '45. "Bela negara" itu HAK atau KEWAJIBAN warga negara?

Kisah "Bela" dan "Beli"

Sejak Kepolisian dipisahkan dari ABRI dan langsung berada di bawah presiden, korps baju coklat ini terus melesat jadi anak emas, terutama untuk soal anggaran. Sebaliknya, zaman keemasan militer seperti mengalami senjakala.

Kepercayaan dan Ketidakpercayaan

Pagi tadi saya mencoba mengaduk-aduk seluruh isi lemari di kantor, siapa tahu menemukan 'barang-barang' berharga. Maksudnya apa lagi kalau bukan koleksi pustaka yang menarik untuk dibaca. Ternyata di sana ada banyak sekali buku yang tak pernah beredar di toko. Dan itu menjadi semacam surga kecil untuk saya.

(Masih) Bela Negara

Dalam konsep bela negara, lebih penting dan mendesak mendidik/menuntut kaum elit (pejabat, politisi, jenderal, profesor/doktor) utk menjaga kedaulatan negara ketimbang melatih 100 juta rakyat. Banyak ancaman kedaulatan negara muncul bukan dari serangan militer asing, tapi dari kebijakan publik dlm bidang ekonomi maupun sosial. (Farid Gaban)

Boikot

Memboikot produk perusahaan yg merusak lingkungan (termasuk pembakar hutan) itu penting dilakukan. Tapi, ada kelemahannya: yakni sangat tergantung pd kesadaran dan kemampuan individu sbg konsumen. Menurutku, yg lebih penting adalah menuntut negara/pemerintah utk membuat regulasi dan penegakan hukum ketat. Tuntutan ini mencerminkan bahwa kita bukan sekadar konsumen; tapi WARGA NEGARA. Boikot tanpa peduli kebijakan publik tidak akan efektif. Dlm konteks itu kita layak memprotes deregulasi (ekonomi), yg hampir secara otomatis membuka kelonggaran bagi perusahaan utk merusak alam dan membahayakan manusia. (Farid Gaban)

Bela Negara (Lagi)

Akhir Januari 2017. Dalam suatu pelatihan bela negara angkatan pertama di sebuah fasilitas Rindam, satu pleton warga sipil yang potongan badannya compang-camping dan wajahnya tak simetris, berdiri kaku dalam posisi tegak. Satu-satunya yang terlihat rapi adalah seragam dan potongan rambutnya yang cepak.

Chinook

Seperti sudah saya duga, Singapura mengerahkan helikopter Chinook utk membantu pemadaman kebakaran hutan Sumatra. Hanya itu yg efektif. Heli jenis itu pula yg pernah dipakai ketika tsunami Aceh, 2004. Jika tak mau menelan harga diri, sbg negeri maritim dan kepulauan, Indonesia layak punya helikopter jenis ini utk menghadapi bencana baik di darat maupun laut. Mahal? Tak perlu beli baru. Harga bekasnya Rp 50-an miliar. Itu cuma 1% dari APBD Kabupaten Bengkalis, Riau. [Disclosure: saya bukan broker pesawat bekas]. (Farid Gaban)

Lautku Sekolahku

Lautku, sekolahku. Anak-anak Natuna, Kepulauan Riau. (Foto-foto oleh Farid Gaban)

Nonton

Aku pulang tak lama setelah jam di dapur kawanku menunjuk pukul 7 malam. Setidaknya aku pulang dengan membawa satu janji dan kartu undangan.

Madrid

Aku menari malam ini di Plaza Corral de la Morería diiringi suara akordion yang dimainkan seorang lelaki tua. Arak-arakan di jalanan Alcalá telah usai. Orang-orang sudah mabuk di bar.

Senin, 12 Oktober 2015

Venesia Kecil

Desa Pulau Tiga, Natuna, Kepulauan Riau. Rumah kayu di atas air. Foto-Foto oleh Farid Gaban

Wajib Militer

Wajib militer hanya masuk akal ketika negara tidak menggaji sekumpulan orang berseragam dan mempersenjatai mereka dengan uang pajak rakyat. Kalau sudah dipajaki yang sebagiannya dipakai menggaji militer, terus harus ikut wajib militer juga, itu namanya TERLALU, Cyuk. (Maulida Sri Handayani)

Bela Negara

Kalian orang-orang sipil pemalas, harus ikut para patriot bangsa ini dalam membela negara. Sebagaimana sudah mereka tunjukkan saat membela tambang, pabrik, properti, atau perkebunan.

Tujuh Hama Masyarakat

Selama berjalan hampir 10 bulan dan singgah di daerah-daerah yang masyarakatnya mengalami konflik ekonomi dan sumber daya alam, izinkan saya menarik kesimpulan sementara bahwa ada 7 kalangan yang punya andil atau bahkan menjadi sumber masalah.

Kuliah Mahuzes

Nonton bareng "The Mahuzes" di kelas Hukum Agraria, Fakultas Hukum, Universitas Mulawarman, Samarinda (Kaltim).

Pajak

Pajak sebenarnya bukanlah instrumen pendapatan pemerintah, melainkan instrumen untuk memberikan insentif dan disinsentif, sehingga lebih banyak lagi angsa yang bertelur. Intensifikasi pajak, apalagi di saat krisis, itu tak bedanya dengan memotong angsa. Kita kehilangan mesin petelur, dan di saat yang bersamaan daging yang diperoleh juga tak seberapa jumlahnya. *kuliah siang* (Tarli Nugroho)

Istana Topkapi

Kawasan pribadi sultan di Istana Topkapi ini hanya sebagian saja dari keseluruhan istana seluas 60an hektar. Istana Topkapi adalah kediaman resmi para sultan di dinasti Utsmani, hingga pertengahan abad ke-19.

Kontrak Freeport

Anomali itu terjadi di lantai bursa New York, Kamis lalu. Beberapa saat setelah Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. mengumumkan telah mendapat kepastian jaminan dari pemerintah Indonesia yang akan memperpanjang kontrak pertambangan Grasberg setelah berakhir pada 2021; saham perusahaan itu justru turun setengah persen menjadi US$ 12,94. “The Street” salah satu media keuangan terkemuka di New York, pada hari itu bahkan merekomendasikan kepada para investor untuk melepas saham Freeport karena beberapa alasan. Antara lain karena laba bersih perusahaan yang dinilai memburuk, risiko utang, rasio laba bersih dan aset [ROE] yang mengecewakan, dan arus kas perusahaan yang lemah. Pada hari yang sama muncul keadaan yang lebih menggembirakan di pasar keuangan Jakarta: rupiah mulai menguat terhadap dolar, yang menyebabkan kelas menengah pendukung Presiden Jokowi bersorak ditambah bumbu-bumbu omong kosong.

Surat Tjinta

Seputjuk surat tjinta berkop Fraksi Masjumi. Ja, tjinta jang dalam itu seperti dedaunan gugur. Ia tak membuat pohon tjinta djatuh meranggas, melainkan akan tumbuh semakin subur.

Menjadi Penulis

"Bagi yang ingin memilih menjadi penulis, seperti pesan Pamuk, keberanian tidak cukup, tetapi ia harus terlunta-lunta dalam kesunyian. Dan Pamuk menemukan kebagiaan saat-saat seperti itu, saat di mana ia menciptakan dunia lewat kata-kata yang ditulisnya. Karena baginya, menulis adalah balas dendam bagi kehidupan yang tidak pernah terjadi!"

Lubang-lubang Maut

Ini bukan Danau Kelimutu di Flores (NTT). Ini lubang bekas tambang batu bara di Samarinda, Kalimantan Timur. Pemerintah setempat mengklaim saat ini hanya tinggal 79 dari 150 lubang pada 2011.

Mati

Setidaknya aku harus menunggu sore hari untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan telepon itu. Selain badan terasa lungkrah, aku ingin mengistirahatkan penatnya pikiran.

Keracunan

Beberapa dari kami memanggilnya Nil-12. Julukan yang merujuk kepada kuda nil hewan favoritnya dan ukuran pelirnya yang [menurut pengakuannya] panjangnya 12 senti. Perawakannya pendek, cokelat tua kulitnya, dengan tangan, kaki dan pantat penuh otot. Rambutnya lurus tapi agak tipis dan nyaris botak di bagian depan. Usianya baru 30 tahun, dan baru beberapa bulan yang lewat, Nil-12 bercerai dengan istrinya.

Kekuatan Lain Orde Baru, Hingga Kini

Peringatan 50 tahun terorisme Negara Orde Baru belum lama ini telah disambut dengan berbagai ulasan, analisa dan kutukan, terutama atas pembantaian besar-besar dalam setengah tahun pertama sejak 1 Oktober 1965. Terorisme ini berlangsung terus selama tiga dekade kekuasaan Orde Baru, dan warisannya masih belum padam hingga hari ini.

Minggu, 11 Oktober 2015

Next Papua

Dua foto pertama adalah wujud hutan adat yang sedang dipertahankan marga Mahuze di Distrik (Kecamatan) Muting, 250 km dari Merauke.

Ikan Ini Perlu Behel

Ikan ini perlu behel sepertinya. Ikan jembung kata orang Natuna, Kepulauan Riau. Foto-foto oleh Farid Gaban.

Naik Kapal Amfibi

Naik kapal amfibi Angkatan Laut ke Pulau Tiga, Natuna, Kepulauan Riau. (Farid Gaban)

Sambal Bu Rudy

Sambal Bu Rudy adalah salah satu kuliner yang bagi saya masuk di dalam salah satu keajaiban dunia. Bu Rudy juga layak dinominasikan sebagai kandidat peraih nobel perdamaian. Entah berapa puluh ribu atau juta orang yang marah-marah, bersengketa, berpolemik, lalu menjadi cair kembali setelah mereka menyantap sambal Bu Rudy.

Hukum Rimba Pelabuhan Kita

Karena kapal Pelni, KM Doloronda baru singgah di pelabuhan Bitung (Sulawesi Utara) tanggal 13 Oktober 2015, kami terpaksa kembali 1.100 km ke Sulawesi Tengah untuk mencari kapal yang bisa membawa kami menyeberang ke Kalimantan lewat Selat Makassar.

Tambang dan Sawah

Dapatkah pertanian hidup berdampingan dengan tambang? Jawaban dari pertanyaan ini sedang dinanti Komari (70), warga kampung Kalan, Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Meski, sebagian sudah terjawab dalam tujuh tahun terakhir.

Ibu

Aku tiba di rumah ketika istriku baru bangun tidur. Dia sedang menunaikan ibadah salat Subuh. Anak laki-lakiku yang berumur 3,5 tahun masih lelap.

Barista dan Model Bisnis

Menghabiskan malam Minggu di "Checkpoint Cafe" Samarinda bersama barista Dwi Setyono. Ia bukan pemilik tempat ini, tapi juga bukan karyawan.

Sabtu, 10 Oktober 2015

9 Oktober 1967

9 Oktober 1967, seorang pemuda revolusioner bernama Ernesto Guevara dibunuh. Pembunuhan “Che” adalah salah satu rangkaian dari upaya penumpasan sistematis terhadap gerakan perlawanan rakyat di mana-mana yang dilancarkan sejak 1960-an oleh imperialisme global melalui kaki-tangan borjuasi nasionalnya. Kisah pak tani Salim Kancil di pelosok Jawa penanda bagi sejarah yang berulang dengan latar dan kalender waktu berbeda: perlawanan, bagi tuan-tuan modal besar, harus dipadamkan, meski dengan cara-cara brutal.

Inisiatif

Kalau publik cermat, infografis soal sikap fraksi-fraksi di DPR terkait revisi UU KPK yang dimuat Kompas hari ini sebenarnya cukup untuk memberi gambaran bagaimana proses di balik rencana revisi UU KPK. PKS, misalnya, menolak kalau revisi itu terjadi atas inisiatif DPR. Sedangkan PAN, tidak mempermasalahkan inisiatif itu berasal dari mana.

Papua

Hal paling penting yg membuat orang Jakarta peduli Papua adalah Freeport. Tambang emas. Bukan manusianya. ‪#‎egois‬ (Farid Gaban)

Pernikahan Binatang

Aku menghubungi Don. Dari seberang dia menjawab, usai menyunting tulisan untuk korannya yang akan terbit besok, dia ada rapat sebentar, lalu akan meluncur ke tempatku berada.

Jumat, 09 Oktober 2015

Free Wife

Subhanallah, senangnya bisa ketemu rumah makan ini. Menunya enak-enak. Pelayannya ramah-ramah. Musholanya juga bersih. Dan anu, itu lho, ada 'free wife' segala. Password-nya juga gampang diingat: "menunyaenak". Kurang apa lagi coba?

HAM dan Liberalisme

Nggak betul kalau hak asasi manusia seperti yang sudah dikodifikasi dalam hukum internasional HaM hingga saat inii lahir dari rahim liberalisme. Kayaknya Kang Amin Mudzakkir musti buka-buka lagi berbagai acuan tentang sejarah pembentukan standar normatif HaM.

Ekspedisi

Membaca “Pulau Run” karya Giles Milton, teranglah kini bahwa ekspedisi mestinya adalah jalan pedang. Sebuah ikhtiar untuk menemukan sesuatu yang berharga, yang dicari dan diharapkan berguna bagi manusia; di mana pun tempatnya. Jalan yang hanya bisa ditempuh oleh manusia-manusia yang memiliki ketabatan dan keberanian seribu pendekar. Mereka, manusia-manusia yang rela menembus bahaya dan kesepian tentu punya motif ekonomi [ekspedisinya diongkosi dan lain sebagainya], tapi tak semua orang akan memilih untuk menukarkan hidup mereka hanya demi mendapatkan rumah yang hangat, perempuan seksi, minuman yang paling durjana, dan hidup yang lebih baik, bila risikonya adalah kematian.

Koran Edisi Cetak

Kemarin, ketika halaman muka Republika tentang asap jadi viral dan bahasan di media sosial, ada email dari Koran Tempo yang mengabarkan bahwa mulai tanggal 11 Oktober besok, mereka tidak akan menerbitkan lagi koran edisi hari Minggu. Tidak diberi alasan kenapa edisi hari Minggu tidak terbit lagi. Saya menduga karena bisnis cetak tidak lagi menguntungkan, atau pembacanya menurun drastis seperti kecenderungan yang merata dan membesar di berbagai belahan dunia. Tapi bisa juga karena alasan yang lain, wallahu a'lam.

Koalisi Prabowo Tolak Pelemahan KPK

Headline Koran Tempo hari ini, Jumat, 9 Oktober 2015. Judulnya korek, tapi lead-nya tetap apologetik, karena masih saja coba mencuci tangan 'cover boy' pilihannya. Lead apologetik ini mengandaikan ada disharmoni antara kehendak istana dengan kehendak partai-partai pendukungnya (kali ini plus Golkar) di parlemen, dalam soal revisi UU KPK. Padahal, anak kecil saja tahu bedanya "DISHARMONI" dengan "SINKRONISASI". Mosok Tempo tidak?!

Kamis, 08 Oktober 2015

Jargon

Selalu kagum dg kecenderungan aparat pemerintah menjunjung tinggi jargon (istilah teknis/adminitratif/birokratis) bahkan ketika melihat jutaan orang tercekik asap berminggu-minggu. Sampai kemarin pemerintah pusat menolak menyebut bencana asap sebagai bencana nasional. (Cukup bencana lokal). Tapi, apa sih bedanya status lokal atau nasional, jika intinya banyak orang sedang menderita dan harus segera ditolong? Jika mengikuti logika yg sama, pemerintah kini harus menaikkan status bencana asap jadi bencana internasional, krn keterlibatan beberapa negara. (Farid Gaban)

Keranjingan Jargon

DALAM film National Treasure, Benjamin Gates yang diperankan Nicholas Cage mendatangi Gedung Arsip Nasional untuk meminta izin melihat Naskah Proklamasi Amerika. Kepada Abigail Chase, kepala perpustakaan, Gates tak mau berterus terang mengapa dia membutuhkan naskah legendaris itu, yang disimpan dengan pengamanan sangat ketat.

Pucat

Aku merasakan sedikit demam ketika benar-benar bangun dari tidur pukul 7 malam. Usai mandi, aku melihat sepotong kota Surabaya melalui jendela kamar hotel.

Menguruk Teluk Palu

Jembatan Empat (foto 1) di muara Sungai Palu yang disebut-sebut sebagai sumber sedimentasi Teluk Palu rata-rata 1,8 juta ton setiap tahun. Dengan dalih sedimentasi inilah, Pemerintah Kota Palu justru akan menguruk (mereklamasi) kawasan Teluk Palu di pantai Lere.

Halaman Depan Koran Republika

Menurut saya headline Republika hari ini keren, menutupi sehalaman depan dengan asap. Kabar (baik?) turunnya harga Solar jadi percuma kalau masalah asap tidak bisa diatasi. Piye Jokowi?

Buku

Dia adalah pembaca buku. Beberapa kali aku menemukannya sedang membaca buku justru ketika kami kawan-kawannya, asik bercengkrama ke barat dan timur. Kadang aku menjumpainya sedang membaca buku di lobi hotel, kadang di warung saat kami makan siang atau sekadar minum kopi. Dia akan tetapi mengaku lebih sering membaca buku di kamar mandi, di WC, saat sedang buang hajat beberapa waktu sebelum mandi pagi. Dia memang pembaca buku yang tabah dan setia di tengah zaman yang menuntut orang hanya sibuk dengan gawai, gadget itu.

Indonesia

Mudah-mudahan bukan ini peta Indonesia yang baru.
(Farid Gaban)

Ampun

Sedangkan maling ayam sedang bermetamorfosis dari manusia menjadi iblis, dan harus segera dibakar hidup-hidup.

Sentimen Pasar

Kubu pro-Jokowi bilang, penguatan rupiah dan indeks bursa saham adalah berkat paket deregulasi pemerintah. Kubu anti-Jokowi bilang itu tak ada kaitannya dg prestasi pemerintah, krn dipicu faktor eksternal (Amerika). Ada juga yg bilang, penguatan terjadi krn investor asing berebut membeli tawaran saham turunan (right issue) HM Sampoerna senilai Rp 20 triliun. Mana yg benar? Menurutku semuanya benar. Kurs rupiah dan bursa saham digerakkan oleh permainan psikologi, oleh sentimen pasar, oleh prospek dan harapan (yg kadang semu). Tapi, itu semua hampir tak ada kaitannya dg kondisi nyata ekonomi orang kebanyakan. Fondasi ekonomi bangsa dan negara tidak bisa disandarkan pd sentimen psikologi yg impulsif. (Farid Gaban)

Rabu, 07 Oktober 2015

Ainun

Habibie mungkin memiliki banyak hal yang bisa membuat orang lain iri. Karir profesional yang cemerlang. Karir intelektual yang monumental. Dan karir politik yang sundul langit.

Langgar

Rasanya aku baru tidur sebentar. Tidur di dalam sebuah langgar berwarna hijau, dengan karpet yang hangat dan bersih. Tubuhku mendekati tembok, tak menempel, dengan jendela besar di sisi kananku.

Cimol

Aku menjumpai laki-laki muda itu pada sebuah sore di seberang jalan Kantor Polresta Pasuruan. Rambutnya setengah gondrong. Kulitnya hitam. Perawakannya tidak tinggi dan tidak pendek. Dia duduk di sebelahku sembari mengepulkan asap kreteknya saat aku menikmati segelas es kelapa muda. Dari wajahnya aku tahu dia lelah, tapi dia tetap menyedekahkan senyum padaku. Giginya yang setengah kuning terlihat berbaris seperti sepasukan tentara yang mendengarkan komandannya berpidato.

Impresi

Sampai berapa lama Rupiah akan menguat? Yang jelas, sepanjang bulan ini pemerintah sedang membutuhkan banyak impresi bagus untuk menutupi kinerjanya selama setahun terakhir. Sesudah wacana penurunan harga BBM, mereka akan melakukan sejumlah hal untuk mengusahakan dua atau tiga lagi kabar baik lainnya. Sepanjang bulan ini. (Tarli Nugroho)

Bonsai

Di artikel Pindai terbaru, ka Dea Anugrah bilang bahwa blio baru saja "membaca Bonsai, novel tipis karya pengarang Chile kontemporer Alejandro Zambra. Dua tokoh utama dalam novel itu, Julio dan Emilia, adalah pasangan ganjil yang diikat (dan kemudian dipisahkan) oleh karya-karya sastra yang mereka baca. Pada satu titik, mereka bahkan menjadikan bacaan sebagai bahan untuk merangsang satu sama lain secara seksual, membaca keras-keras bagian tertentu dari sebuah buku dan memanfaatkan ketaksaan teks untuk menciptakan tafsir-tafsir yang bersifat erotis."

Pemerkosaan

: Pemerkosaan adalah sebuah kasus tindak kejahatan yang berkategori khusus, sangat berat dan serius. Mengapa khusus? Dalam kasus pemerkosaan, orang baru dapat dinyatakan sebagai tersangka setelah tindak kejahatannya dibuktikan melalui berbagai bukti hukum yang kuat. Begitu Anda dinyatakan sebagai tersangka pemerkosa, maka Anda berhadapan dengan kasus yang sangat berat dan serius. Mengapa kasus ini sangat berat dan serius? Karena korbannya tidak hanya mengalami kehancuran atau kerusakan secara fisik, tapi jiwanya terluka secara permanen dan tidak akan pernah sembuh sampai dia mati.

FUCK KGB

KGB (Komunis Gaya Baru) adalah sejenis komunis-komunisan di dunia maya, poster atau kaos baju. Kehadirannya dikangeni, dirancang, di-copy+paste oleh mereka yang menderita sejenis trauma berat, akibat pernah membunuh atau terlibat pembunuhan terhadap sesama warga bangsa sebelum dibantai setengah abad lampau.

Selasa, 06 Oktober 2015

Teater Reklamasi

Ratusan warga Palu, Sulawesi Tengah, menyaksikan pertunjukan teater mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, di pantai Talise, Palu (6/10).

Perempuan Perkasa

Petani bawang Brebes, Jawa Tengah, mengantar hasil panen mereka ke Purwokerto dan Cilacap (sekitar 100 km).

Bencana

Seorang pesohor telah menyerukan di media sosial agar orang-orang berhenti meminta pemerintah menetapkan status “bencana nasional” untuk asap yang terus mengepul selama sekian bulan akibat hutan-hutan di Sumatera dan Kalimantan yang dibakar. Alasan dia, bencana berasal dari alam atau Tuhan, sementara hutan-hutan yang dibakar adalah akibat ulah manusia. Dengan demikian apabila ditetapkan sebagai “bencana nasional” maka perusahaan [pembakar hutan] tidak wajib menyelesaikan atau membayar ganti rugi, dan sebagainya. Dia karena itu mengusulkan kepada orang-orang agar menggunakan istilah “darurat sipil” untuk menyebut asap yang diakibatkan oleh hutan-hutan di Sumatera dan Kalimantan yang dibakar.

Mahasiswa Indonesia dan Kelahiran Orde Baru

"Banyak kajian yang mengupas tentang bagaimana proses kelahiran rezim Orde Baru. Mulai dari sistem ekonomi politik yang dibangun sampai proses konsolidasi kekuasaan jenderal-jenderal militer penyokong Soeharto. Yang sedikit dibahas, adalah mengenai peran pers, termasuk pers mahasiswa, dalam menyokong konsolidasi rezim di saat-saat krusial dalam proses perumusan ideologi dan visi pembangunan Orde Baru. Padahal, sebagai rezim yang menggunakan bahasa sebagai alat melanggengkan kekuasaan, pers adalah medium yang cukup vital."

Mathari

Umur laki-laki itu 83 tahun. Postur tubuhnya kecil. Bicaranya masih lancar dan bersemangat. Cenderung meletup-letup.

Keselamatan Manusia

Sebenarnya kalau sudah mengangkut keselamatan manusia, dan banyak pula, aku gak peduli statusnya bencana nasional kek, apaan kek. Yang jelas itu asap harus dimatikan segera. Urusan menghukum korporat jelas penting, tapi ya matikan asap dulu. Kalau kamu ketemu orang hampir mati sekarat karena ditusuk orang, kamu mau laporin yang nusuk dulu? Aku sih pilih bawa korban ke rumah sakit dulu. (Maulida Sri Handayani)

Hu

Ini lautanku dik. Aku tak bisa memanggil namamu di sini karena angin timur akan menerbangkannya ke mana-mana. Aku hanya memanggilmu “Hu” dan berharap engkau juga memanggilku “Hu.” Suara kita lalu bersahutan. Menunggangi ombak. Berayun-ayun di sisi sampan yang aku dayung. (Rusdi Mathari)