Masak sih ini pasti fitnah
Dikirim oleh Febriana Firdaus pada 15 Maret 2016
Apakah ruang sosial/publik berarti ruang yang digunakan untuk tujuan-tujuan sosial/publik, atau sekadar ruang yang diisi oleh anggota masyarakat yang disebut khalayak?
Selasa, 15 Maret 2016
Sabtu, 12 Maret 2016
Jumat, 11 Maret 2016
Kamis, 10 Maret 2016
Fitnah
Di samping isinya cumak Fitnah, status di bawah ini adalah contoh sebuah Kemunafikan dari segelintir Pseudo-Liberal di Jakarta yang bernaung di bawah bayang-bayang tua bangka Goenawan Mohamad.
Criminal Defamation
Delik pidana penghinaaan/pencemaran nama baik (criminal defamation) seperti yang ada dalam Bab XVI tentang Penghinaan (Pasal 310-321) KUHP atau Ps.27(3) UU ITE ini ajaib bin kocak. Ia mulur mungkret bisa digunakan siapa pun: penguasa, politisi, tokoh masyarakat, pesohor, LSM, ormas, komunitas warga, dsb. -- sering dengan tuduhan telah mencemarkan nama baik entitas apa pun, tidak terbatas pada subyek orang yang real. Ia juga digunakan oleh beberapa aktivis yang mendaku menentang delik-delik KUHP dan UU ITE tersebut. Rupanya politically correct cuma cocok untuk korek kuping.... (Harry Wibowo)
Selasa, 08 Maret 2016
Pencemaran Nama Baik
Apa pun juntrungan dan alasannya, yang mencengangkan, mengapa mempertahankan reputasi, menjaga kehormatan ataupun nama baik musti menggunakan delik pidana pencemaran nama baik?
Kamis, 03 Maret 2016
200 Milyar
Tapi yang dapat 200 Milyar Rupiah justru seorang pembalap mobil! #Jokowinomics #Indon #NegaraGagal
Dikirim oleh Saut Situmorang pada 3 Maret 2016
Rabu, 02 Maret 2016
Pleidoi
Pleidoi Seorang Goblok Yang Tersudut Lalu Berusaha Cuci Tangan #kaciandehlo
Dikirim oleh Saut Situmorang pada 1 Maret 2016
4 Oktober 1945
Jakarta, 4 Oktober 1945. Kabinet pertama RI berpose untuk pers asing di kediaman Presiden Soekarno di jalan Pegangsaan Timur No.56. Menteri Penerangan Amir Sjarifuddin yang baru dua hari keluar dari penjara Jepang mengenakan jas kedodoran, celana pendek, sambil merokok. Anjing kecil yang secara tak sengaja melintas menambah kesan pilu tentang Republik yang menentang Belanda dengan penuh semangat tapi bermodalkan dengkul (Foto: Alex/Frans Mendur untuk Merdeka), arsip Antara/koleksi YS
Langganan:
Postingan (Atom)