Selasa, 10 Februari 2015

SINAR

Pada kuartal terakhir 1993 majalah ini hadir menyapa pembaca. Ini majalah berita yang berbeda dengan Tempo dan Editor, karena diterbitkan untuk segmen pembaca Tionghoa. Tak heran jika pilihan berita, ulasan profil, serta sebagian besar isinya disesuaikan dengan segmen pasar yang disasar. Jika tak salah mencatat, majalah ini merupakan produk debut Sudwikatmono dan Grup Subentra dalam bisnis media. Selain majalah ini, Sudwikatmono juga menjadi pemodal beberapa media lain pada masa itu, yang membuat paruh awal 1990-an menjadi tahun-tahun yang semarak oleh kelahiran media-media baru. Sayang, meski sempat terbit dengan kertas HVS dan halaman full colour, majalah ini hanya berumur pendek saja. Dalam ingatan saya, sejak krisis 1997, majalah ini tak lagi saya temui di kios koran langganan. Majalah Sinar pun berhenti bersinar. (Tarli Nugroho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar