Minggu, 08 November 2015

Presiden Jokowi

Kabinet Kerja berisi aneka ragam kepentingan. Ada menteri dari partai2 berbeda pendukung koalisi. Bahkan menteri "profesional non-partai" pun tidak bersih dari kepentingan. Personalisasi politik kepada figur Pak Jokowi pada akhirnya hanya akan menyulitkan Pak Jokowi sendiri. Beliau akan dilihat bertanggungjawab atas semua kegagalan/keburukan yg mungkin terjadi, bahkan jika itu merupakan agenda Golkar, misalnya, yg baru belakangan masuk koalisi. Partai dan orang dg beragam kepentingan politik maupun bisnis senang berlindung di balik figur Pak Jokowi. Beliau tokoh populer yg hampir semua kebijakannya didukung, termasuk kebijakan yg tidak populer spt pencabutan subsidi atau kebijakan lain yg berlawanan dg Nawacita. (Farid Gaban)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar