Minggu, 15 Mei 2016

Maaf

Marcus Christenson membuat permohonan maaf yang panjang berkait kesalahannya dulu menulis soal pilihan manajemen Leicester City terhadap Ranieri. Ia membedah tulisannya sendiri, mengomentarinya, menyesalinya, dan menunjukkan di bagian-bagian mana ia salah. Di bagian akhir tulisan, ia bahkan mendeklarasikan bahwa ia kini bukan lagi seorang pakar untuk soal Ranieri.

Entah kenapa, berkait dengan represi yang belakangan ini terjadi, saya kok pengen mendengar seseorang meminta maaf karena telah salah memprediksi bahwa calon presiden yang dipilihnya adalah sosok demokrat, harapan bagi kebebasan berekspresi, setitik cahaya bagi terciptanya masyarakat yang lebih toleran. Bukan, tentu bukan kepada saya, atau kepada pemilih calon presiden yang kalah, tapi terutama kepada calon yang dipilihnya, yang kepadanya dibebani hal-hal berat yang ternyata sulit atau sama sekali tak bisa dilaksanakannya.

‪#‎iki_ngopo_sih‬?

(Mahfud Ikhwan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar