Jumat, 23 Oktober 2015

Bonek & Boneka

Mahkamah Agung sudah mengeluarkan putusan kasasi atas sengketa kepengurusan Golkar dan PPP. Entah dengan cara bagaimana lagi pemerintah c.q. Menkumham akan menutupi rasa malunya.

Orang Besar

Beberapa orang besar memang berada dalam tarik-menarik antara universalitas dan partikularitas. Mereka dijadikan milik bersama, sekaligua diklaim sebagai milik sekelompok orang saja.

Asap

Banyak orang yang telah bahu membahu untuk ikut menyelesaikan persoalan asap yang melanda hampir sebagian besar wilayah Indonesia. Mereka tidak menyalahkan siapa-siapa. Mungkin tidak punya waktu untuk berpikir menyalahkan apa atau siapa. Mungkin membahas siapa yang salah, bisa dilakukan nanti saja. Sebab situasi darurat.

Perda Pemicu Kebakaran Hutan dan Lahan

Perda-perda pemicu kebakaran hutan dan lahan, serta bencana kemanusiaan. Salah satunya dari Kalimantan Tengah. Gugatan warga diperlukan untuk menghapus pasal-pasal yang merusak ini.

Israel-Jerman-Indonesia

Tiga hari yang lalu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membelokkan sejarah. Ia mengalihkan kesalahan Hitler dan bangsa Jerman atas pembantaian bangsa Yahudi, dan memfitnah Mufti Agung Palestina Mohammad Amin al-Husseini sebagai dalang di balik pembantaian itu.

Serangan Seksual

"Semua orang tentu setuju pelaku serangan seksual harus dihukum berat. Namun, ketika hukuman kepada mereka juga merupakan kekerasan dan penyiksaan, hukuman itu harus dibaca tidak lebih baik dari perbuatan yang dilakukan para pelaku karena melanggar hak asasi manusia". ~ Rusdi Mathari

Video Bung Karno


Cuplikan wawancara Presiden Sukarno dengan wartawan belanda di Istana Bogor pertengahan oktober 1966. Presiden Sukarno dengan fasih menjawab pertanyaan wartawan belanda dengan bahasa belanda.
Posted by Rivaldo Ryan Paat on 22 Oktober 2015

Kamis, 22 Oktober 2015

Benci

Kau tahu, ekspresi cinta tertinggi itu adalah kebencian. Jadi, berhati-hatilah memilih orang yang kau benci. ‪#‎ngapoesi‬ (Tarli Nugroho)

Layak Diteliti

Mengapa terbitan majalah mahasiswa seperti Lentera (3/2015) bisa hadir dari sebuah universitas kecil yang tidak masuk peringkat atas di tingkat nasional apalagi antar-bangsa? Lokasinya jauh lagi dari ibukota yang menjadi pusat dan kebebasan lalu-lintas informasi.

Dilarang Bernapas

Di Indonesia:
* dilarang pakai kaos dengan gambar palu-arit
* dilarang jadi ateis
* kalau miskin dilarang sakit
* tahun 2015: dilarang bernapas