Minggu, 01 November 2015

Taman

Aku baru benar-benar melihat taman belakang rumah Om Tan pagi ini. Malam ketika aku ke sini untuk kali pertama, ketika mendengarkan dia dan kawan-kawannya ngobrol, taman ini hanya pelengkap saja. Orang-orang dan perbincangan jauh lebih menarik. Tapi kali ini, taman di halaman belakang benar-benar memikatku.

Baik

Baik-baik ya dik. Aku selalu menitipkan pesan baik-baik itu padamu sebab aku ingin yang baik-baik saja yang terjadi padamu dan kamu akan baik-baik saja. Aku menitipkan pesan baik-baik itu karena aku bukanlah orang baik-baik dan tak pernah baik-baik saja. Dan karena aku bukan orang baik-baik dan tak pernah baik-baik saja, maka aku ingin yang baik-baik saja yang terjadi padamu dan kamu memang akan baik-baik saja. Andai pun yang terjadi padamu bukan yang baik-baik, aku berharap engkau tetap baik-baik saja dan mengingat baik-baik, aku yang menitipkan pesan baik-baik itu, bukanlah orang baik-baik tapi berharap engkau baik-baik saja. (Rusdi Mathari)

Taek!

Buku ini dibuat sebagai bagian dari hajatan Biennale Yogya XIII. Dicetak sangat terbatas, hanya 100 eksemplar.

Teknologi adalah Ideologi

[Tulisan lama: Juni, 2014]

Menjelang Ramadhan saya suka mengenang masa kecil di lereng Gunung Sindoro yang menyenangkan. Ramadhan adalah seperti festival bagi anak-anak desa. Mereka membuat berbagai mainan.

Sabtu, 31 Oktober 2015

Band of Brothers

Warga Dayak Jalai dan Sekayuq di pedalaman Ketapang, Kalimantan Barat, menanam padi ladang secara bergotong-royong atau dikenal dengan tradisi "menugal". Barisan pertama melubangi tanah dengan tongkat, barisan kedua mengisinya dengan benih padi atau beras ketan.

Developmentalisme

Apa itu pembangunan? Apa itu kemajuan dan kemodernan? Apa itu bedanya kepedulian substantif dan superfisial? (Farid Gaban)

Ekonomi Barter

Ada suku Anak Dalam di Jambi yang hidup nomaden. Ada suku Malind di Papua yang peradabannya meramu (menetap, tapi hidup dari apa yang ada di hutan dan tidak --bukan belum-- mengenal konsep budidaya).

Film dan Kehidupan Nyata

DI FILM "Avatar", kita pasti berpihak pada orang-orang Na'vi yang jangkung dan berkulit biru.

Pertama

Kalau yang pertama berdialog dengan mereka emang kenapa? Masalah buat loe?!.. So what gitu lho?... Mau dicatat di MURI? Soal pencitraan gitu aja dimasalahin. Biasa aja kaleee!? (Harry Wibowo)

Hanif Dhakiri

Foto: Azhar Irfansyah