Jumat, 04 Desember 2015

Intimidasi

Saya tidak percaya hal seperti ini bisa dikatakan orang Indonesia, apalagi purnawirawan mantan pejabat intelijen, meski dia kini Presiden Direktur Freeport Indonesia. Dia kedengaran mengancam jika kontrak Freeport tak diperpanjang: nasib karyawan otomatis terabaikan; kerusakan lingkungan Papua; keresahan sosial dan konflik antar suku; hubungan buruk diplomasi Indonesia-Amerika. ‪#‎duh‬ (Farid Gaban)

Helmi Azhari

ZIARAH ke makam almarhum Helmi Azhari di Lhokseumawe. Ia salah satu dari 40 kontributor acehkita.com di masa Darurat Militer (2003-2005).

Jebakan Freeport

Sidang majelis etik parlemen (MKD) membuka kedok ketamakan dan inkompetensi para elit pejabat Indonesia. Sidang spt ini harus sering dilakukan; dan semestinya dilakukan sejak dulu. Sidang spt ini membuat kita mual dan muak semuak-muaknya. Dan itu bagus.... asal solusinya bukan ini: "karena pejabat kita korup dan inkompeten maka sumber daya alam kita sebaiknya tetap dikelola orang asing dan swasta kapitalis-kroni". ‪#‎eh‬ (Farid Gaban)

Tragedi-Komedi Freeport

Tak mau menelan kabut asap kontroversi Sudirman Said, Setyo Novanto dan Luhut Panjaitan dalam kasus Freeport, saya hanya akan menunggu akhir (ending) drama ini. Apakah kontrak Freeport akhirnya diperpanjang? Semoga tidak. Apakah ada mekanisme rakyat Papua bisa lebih berdaulat memanfaatkan kekayaan alam mereka secara berkelanjutan? Semoga ada.

Kampus Tanpa Seni: Kebun Binatang?


Kayaknya, ini publikasiku yang pertama kali di sebuah media massa komersial. Sewaktu jadi mahasiswa S1 tingkat 2.
Posted by Ariel Heryanto on 3 Desember 2015

Nur Sutan Iskandar

Kita ingat, Nur Sutan Iskandar dari zaman Balai Pustaka menulis banyak sekali novel. Satu di antaranya punya judul sangat profetis, sebab kini menjadi kenyataan: "Salah Pilih". (Eko Endarmoko)

Fasik

Wahai orang-orang beriman, apabila datang kepada kamu seorang fasik dengan berita besar, lakukanlan penyelidikan, kalau-kalau kamu menimpai suatu kaum akibat kebodohan, lalu menyesal oleh apa yang kamu lakukan.” [Al Hujurat 6].

Kamis, 03 Desember 2015

Posting Terakhir Wijaya Herlambang


Dikirim oleh Wijaya Herlambang pada 3 Desember 2015

Sang Pengkhianat

Dikirim oleh Wijaya Herlambang pada 3 Desember 2015

Arief Budiman Muda

Karya tulis akademis Arief Budiman yang paling bagus adalah artikel-artikel di koran Indonesia yang ditulisnya ketika ia menjadi mahasiswa S3 di Amerika Serikat (AS). Juga pada tahun-tahun pertama setelah ia menyelesaikan studinya. Contohnya “Teori and Ahli-ahli Ilmu Sosial Kita” yang dimuat Kompas, 17 April 1976, halaman 4. Ini sebagian dari klipingan koran yang saya kerjakan ketika menjadi mahasiswa S1.