Minggu, 27 September 2015

Tantangan Terbuka

Saya dititipi pesan oleh seorang petani Rembang, Joko Prianto alias Print Woeloeng untuk mengartikulasikan pesannya berikut ini. Joko adalah salah satu tokoh dalam dokumenter "Samin vs Semen" (Ekspedisi Indonesia Biru)

Obladi, Oblada, Olele

Hanya 50 meter dari kambing dan ayam yang sedang berebut makanan di pesisir kampung, ada pemandangan ribuan ikan hias dan hutan karang yang memesona.

Potong Rambut

Sabtu malam. Habis Magrib. Aku sedang di kamar. Menyelesaikan beberapa pekerjaan. Telepon berdering. Dari sahabatku.

Sabtu, 26 September 2015

Kamasutra Khusus Bikers

Hari ini menempuh jarak 455 km dari Gorontalo - Manado. Dari pagi hingga malam. Segala macam posisi duduk di motor sudah dicoba.

Pukul 10.25

Pagi ini bolehlah aku merasa lega. Tak ada apa-apa. Tak ada semacam mimpi atau diri yang terbelah. Aku bangun pada pukul 10.25.

Penulis

Beberapa orang berkata, penulis itu dilahirkan dan bukan melulu perkara bakat, dan saya kira yang dikatakan oleh beberapa orang itu benar. Tiga penulis yang saya kenal di bawah ini, saya kira adalah penulis-penulis yang dilahirkan itu. Mereka menulis di usia dini dan di awal-awal menulis, tulisan mereka saya kira sudah mendahului matahari terbit.

Religious Tourism

Sahabat semua, tahukah Anda bahwa turisme yang paling menyerap uang di seluruh dunia adalah religious tourism? Tahukah Anda bahwa jika kita bandingkan angka kematian dalam religious tourism dibandingkan angka kematian dalam ordinary tourism, Anda akan tercengang?

Pukul 03.35

Aku tiba di rumah pukul 03.35 pagi. Selama memimpin rapat, aku merasa ada sesuatu yang bolong di diriku. Sebetulnya, aku menunggu 3 telepon.

Jumat, 25 September 2015

Jangan Dilawan, Dialami Saja

Sebetulnya aku sedikit gamang, apakah persoalan seperti ini harus kupublikasikan? Apakah tidak cukup kutulis untuk diri sendiri?

Tsunami Haji

Ziauddin Sardar, intelektual muslim Inggris, sudah lama meramalkan "tsunami" haji. Ketika jumlah jemaah meningkat, dan ruang terbatas, manajemen haji sangat krusial utk mencegah bencana manusia dan lingkungan. Ketika saya mewawancara Sardar pada 1989, debat luas sedang berlangsung: agar Mekah-Madinah menjadi kota internasional yg dikelola komite muslim dunia. Bukan hanya Kerajaan Saudi dinilai tak mampu, tapi ambisinya menggusur situs2 sejarah Islam juga layak dikecam. Kini Mekah-Medinah sudah "seperti Las Vegas" yg hilang jiwa, tapi tetap dg manajemen amburadul. Ide kota internasional sudah terlambat? (Farid Gaban)