Kamis, 10 September 2015

Ke'te Kesu

KE'TE KESU, Toraja Utara. 3.500 tahun SM nenek moyang orang Toraja datang dari Indocina. Menurut sejarah lisan mereka, rombongan pendatang itu sebagian ke Sumatra dan Kalimantan, yang kini kita kenal sebagai Batak, Minang, Nias, dan Dayak.

Di latar belakang adalah deretan lumbung padi (Alang) yang diletakkan di depan rumah utama (Tongkonan).

Ketika datang ke Nusantara, leluhur orang Toraja dipastikan membawa serta budidaya padi, karena padi telah dikultivikasi di Cina pada 5.000 tahun SM atau 1.500 tahun sebelum kedatangan mereka.

Karena itu kerbau menjadi sahabat terbaik dan ikon kultural. Kematian "dirayakan" dengan menyembelih kerbau, minimal 24 ekor bagi kaum bangsawan.

Mengorbankan kerbau (pembajak sawah) berarti mengorbankan "alat produksi". Sebuah peradaban yang berani mengorbankan alat produksi, pastilah lebih percaya diri pada kualitas ekosistem dan lingkungan yang menjamin para kerbau beregenerasi.

(Dandhy Dwi Laksono)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar