Kamis, 01 Oktober 2015

Liem Joey Thay

Satu dari lima dokter yang namanya tercantum dalam dokumen visum et repertum berisi hasil otopsi tujuh jenazah perwira Angkatan Darat yang dibunuh pada 1 Oktober 1965.

Foto: Teguh Santosa

Namun menurut kesaksian dokter Liaw Yan Siang, dari kelima nama itu, hanya dirinya dan dokter Liem yang benar-benar melakukan otopsi. Ketiga dokter lainnya tidak.

Foto ini diambil pada Juli 2008 di Rumah Sakit St Carolus, Jakarta, setelah saya mendapat kabar dari keluarganya bahwa beliau terjatuh karena stroke.

Saya mengenal keluarga dokter Liem sejak September 2007 saat mengerjakan sebuah liputan tentang "Dongeng Penyiksaan Jenderal". Rumahnya di sebuah jalan sempit di Percetakan Negara, Jakarta Pusat.

Saat itu, tinggal beliau lah dokter yang masih hidup. Dokter Yan Siang telah wafat pada 27 Januari 2001 di Ohio, Amerika.

22 November 2011 malam, saat berada di Bontang, Kalimantan Timur, saya mendapat telepon dari keluarga dokter Liem, bahwa beliau telah berpulang.

Dokter Liem Joey Thay alias Profesor Arif Budianto wafat di usia 85 tahun dan telah menceritakan semua yang ia ketahui di akhir hidupnya. Sebuah versi sejarah yang telah dipalsukan untuk membenarkan tragedi kemanusiaan.

Al Fatihah untukmu, Dok..

(Dandhy Dwi Laksono)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar