Senin, 16 November 2015

PT Freeport

Membaca transkrip rekaman pembicaraan petinggi PT Freeport Indonesia dan politisi yang diduga sedang menegosiasikan rente, saya teringat orang-orang yang mati bergelimpangan di sekitar tambang emas itu, saat membikin dokumenter ini, empat tahun lalu.



Juga para pekerja dan para pensiunan yang merasa dibohongi soal uang pesangon dan saham karyawan (employee stock option). Sementara transkrip itu membicarakan "golf dan private jet". Bikin pabrik setrum minta dibiayai, setelah pabriknya jadi, setrumnya harus dibeli.

Modal dan nalarnya sama: dengkul.

Itulah maksud "off taker" dan "purchasing guarantee". Sementara nyawa-nyawa manusia tak ada yang menggaransi.

(Dandhy Dwi Laksono)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar