Selasa, 15 Desember 2015

Kalah Sakti

Ia memperkenalkan diri sebagai Andifa Marley, 28 tahun. Pemuda asal Kuala Simpang, Aceh Tamiang ini juga sedang dalam perjalanan keliling Indonesia.


Ia mulai sejak 16 Agustus 2015 lalu dari Sabang dengan sepeda onthel, seorang diri saja.


Di Duri, Riau, ia kecelakaan dan sepedanya patah tiga bagian. Kepalanya sobek. Kenalannya mengajak singgah di Padang, Sumatra Barat untuk reparasi.

"Sekarang sedang diperbaiki. Tapi saya harus kumpulkan uang dulu," terangnya.

Maka sudah dua pekan ini Andi menjadi tukang cuci motor bersama kelima kawan yang baru dikenalnya. Upahnya berdasarkan bagi hasil. Satu motor ditarik ongkos 16.000 rupiah. Pemilik tempat dan peralatan mendapat 10.000, kelompok pencuci mendapat enam ribu rupiah.

"Jadi, satu motor jatuhnya saya mendapat seribu rupiah," katanya sambil tertawa. "Yang penting halal. Iya gak, Bang?" tandasnya.


Banyak kisah orang keliling Indonesia dengan mendatangi kantor-kantor pemerintahan atau menggantungkan sepenuhnya pada sponsor.

Dengan pilihannya ini, Andifa Marley jelas seorang "anarkis". Ia tak genit dengan kaos "My Trip My Adventure" atau logo "jendela kuning".

Saya mengaku kalah sakti. Jauh.

Ekspedisi Indonesia Biru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar