Tampilkan postingan dengan label Ariel Heryanto. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ariel Heryanto. Tampilkan semua postingan

Minggu, 22 November 2015

Bunderan

Koleksi Ariel Heryanto

Hari Kebebasan Bersikap Kritis

"Hari Kebebasan Bersikap Kritis", Forum Komunikasi (Forkom) UGM, 25 Juni 1990 (sumber Yogya Post, 26/06/1990)
Koleksi Ariel Heryanto

Kamis, 19 November 2015

Identitas dan Kenikmatan


Kumpulan resensi buku IDENTITAS DAN KENIKMATAN hingga hari ini dan pasti masih berlanjut.
Posted by Ariel Heryanto on 19 November 2015

Rabu, 18 November 2015

Islam Seperti Komunisme

Di berbagai negara liberal sejak 11 Sep 2001, Islam ditakuti dan Muslim dicurigai tanpa dipahami secara memadai.

Sabtu, 14 November 2015

Mengapa Saya Tidak Memasang Bendera Perancis di Profil FB

Tidak ada alasan apa pun untuk membenarkan kebiadaban yang baru saja terjadi di Paris.

“Waspadalah, Kalian Diadu-Domba”

Hari ini saya jadi ingat sebuah peristiwa lama yang punya relevansi awet, berpuluh tahun kemudian. Ingatan ini dipicu oleh diskusi belakangan di seputar peringatan 50 tahun pembunuhan 1965, dan debat soal International People’s Tribunal di Den Haag.

Jumat, 13 November 2015

"Kita Juga Bisa Adili Belanda di Sini"

Saya suka Facebook karena banyak lelucon gratis bertebaran. Termasuk kutipan konyol pejabat tinggi RI ketika diwawancarai wartawan. Salah satunya ya ucapan seperti terkutip di atas, menanggapi sidang International People’s Tribunal 1965.

Kalau Tidak Bersalah, Mengapa Takut?

Kalimat itu kembali tampil dalam ingatan, gara-gara banyak pihak dan jurnalis televisi dan cetak di Indonesia melancarkan kecaman terhadap berlangsungnya sidang International People’s Tribunal 1965 di Den Haag.

Jumat, 06 November 2015

Bahasa

BAHASA adalah teknologi media sosial paling awal dan global. Inilah induk dari semua teknologi media sosial yang terlahir lebih belakangan.

Senin, 26 Oktober 2015

Bela Negara?

Belajarlah dari Bima Satria Putra, Pemimpin Redaksi lembaga pers kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, LENTERA, juara I dalam ajang lomba menulis artikel Parade Cinta Tanah Air 2015 yang digelar Kementerian Pertahanan RI. (Ariel Heryanto)

Jumat, 23 Oktober 2015

Israel-Jerman-Indonesia

Tiga hari yang lalu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membelokkan sejarah. Ia mengalihkan kesalahan Hitler dan bangsa Jerman atas pembantaian bangsa Yahudi, dan memfitnah Mufti Agung Palestina Mohammad Amin al-Husseini sebagai dalang di balik pembantaian itu.

Kamis, 22 Oktober 2015

Layak Diteliti

Mengapa terbitan majalah mahasiswa seperti Lentera (3/2015) bisa hadir dari sebuah universitas kecil yang tidak masuk peringkat atas di tingkat nasional apalagi antar-bangsa? Lokasinya jauh lagi dari ibukota yang menjadi pusat dan kebebasan lalu-lintas informasi.

Dilarang Bernapas

Di Indonesia:
* dilarang pakai kaos dengan gambar palu-arit
* dilarang jadi ateis
* kalau miskin dilarang sakit
* tahun 2015: dilarang bernapas

Oleh-oleh dari Amsterdam, 1 Oktober 2015


Setiap ngajar human rights di kelas, dan tjoba membitjarakan topik ini, hampir seluruh mahasiswa akan terbelalak bingung....
Dikirim oleh Ariel Heryanto pada 22 Oktober 2015

Selasa, 20 Oktober 2015

Lentera


UKSW dan Lentera makin top, berkat promosi dari pihak kepolisian setempat.
Dikirim oleh Ariel Heryanto pada 20 Oktober 2015

Daru Purnomo

Sebagai pejabat Dekan Fiskom UKSW, Daru Purnomo mengaku punya wewenang melarang peredaran LENTERA, dan menyalahkan redaksi LENTERA yang tidak terlebih dahulu berkonsultasi dengannya sebagai Dekan.

Senin, 19 Oktober 2015

Nasib Warga Papua

Yang tampak seakan-akan cuma Indonesia vs USA. Jangan lupa yang tak tampak: nasib warga Papua.

Senin, 12 Oktober 2015

Kekuatan Lain Orde Baru, Hingga Kini

Peringatan 50 tahun terorisme Negara Orde Baru belum lama ini telah disambut dengan berbagai ulasan, analisa dan kutukan, terutama atas pembantaian besar-besar dalam setengah tahun pertama sejak 1 Oktober 1965. Terorisme ini berlangsung terus selama tiga dekade kekuasaan Orde Baru, dan warisannya masih belum padam hingga hari ini.

Rabu, 07 Oktober 2015

FUCK KGB

KGB (Komunis Gaya Baru) adalah sejenis komunis-komunisan di dunia maya, poster atau kaos baju. Kehadirannya dikangeni, dirancang, di-copy+paste oleh mereka yang menderita sejenis trauma berat, akibat pernah membunuh atau terlibat pembunuhan terhadap sesama warga bangsa sebelum dibantai setengah abad lampau.