Asap tebal yang kini meracuni saudara-saudara kita di Kalimantan dan sebagian Sumatera tentu tak bisa diputus begitu saja dari rantai korupsi yang terjadi di sektor kehutanan. Itu sebabnya, sejak awal 2015, KPK telah mulai menginvestigasi kasus korupsi di sektor kehutanan ini.
Apakah ruang sosial/publik berarti ruang yang digunakan untuk tujuan-tujuan sosial/publik, atau sekadar ruang yang diisi oleh anggota masyarakat yang disebut khalayak?
Minggu, 18 Oktober 2015
Lok Baintan
Salah satu pasar terapung yang masih tersisa di Nusantara, dan bukan semata pajangan untuk turis. Terletak di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Sekira 45 menit perjalanan sungai dari kota Banjarmasin.
Tuna-Kuasa
Presiden menolak kereta cepat. Lalu diselamati sebagai presiden pemberani, yang tegas menolak lobi Cina dan Jepang. Hebat sekali kesannya.
Kerontjong Lentera
Mereka bukan pengamen. Saat pasar terapung Lok Baintan (Kalimantan Selatan) sedang sibuk pagi itu, dari balik kabut, terdengar keroncong "Bengawan Solo".
Uya Kuya KW 13
Pukul dua dini hari, pintu kamar saya diketuk. Ini mengherankan sekali. Kalau ada teman saya yang mau berkomunikasi, tentu menelepon atau mengabari dulu. Kalau petugas hotel jelas tidak mungkin.
Kepekaan
Tadi siang saya ngisi diskusi tentang analisis sosial dan beberapa problem media penyiaran di depan mahasiswa baru fakultas hukum UI. Salah seorang mahasiswa bertanya, "kak, gimana cara menumbuhkan kepekaan sosial?". Saya jawab, "ya banyak cara. Salah satu cara yang paling sederhana, baca artikel-artikel di Mojok Dot Co, ikuti status-status fesbuk beberapa penulisnya seperti Iqbal Aji Daryono, Eddward S Kennedy, dan Rusdi Mathari, Insya Allah anda akan "peka". Tapi hati-hati...
Sabtu, 17 Oktober 2015
Tom Iljas
Alih-alih memulihkan hak-hak asasi Tom Iljas, dia malah ditangkap, dipersekusi, dan diusir keluar Indonesia. Lagi-lagi kasus ini menunjukkan dengan terang pada kita: tak ada niat sedikit pun dari aparat pemerintah untuk menghormati apalagi memulihkan hak-hak korban/penyintas Holocaust 1965-66.
Di Puncak Tiga Gelombang
Bersamaan dengan hari ulang tahun Prabowo Subianto, saya ketemu dengan dua buku ini, yang menulis riwayat dan pemikiran Ketua Umum Gerindra tersebut. Cukup menarik, buku "Di Puncak Tiga Gelombang" (2013), diberi kata pengantar yang manis sekali oleh Buya Syafii Maarif.
Menetes ke Bawah
Tentang ilusi ekonomi "menetes ke bawah". Kisah Kuda dan Burung Gereja. (Farid Gaban)
Langganan:
Postingan (Atom)