Rabu, 04 November 2015

Ujaran Kebencian

Banyak orang mengira bahwa aturan yang akan menindak kaum ujaran kebencian (hate speech), akan mengancam para 'haters' Pak Jokowi. Saya kira itu keliru. Saya yakin jika aturan tersebut dilaksanakan dengan adil, maka para pembenci Pak Fadli Zon dan Pak Fahri Hamzah yang akan kena godam duluan.

Bagaimanapun Pak Jokowi adalah Presiden terpilih. Presiden kita semua. Presiden untuk orang yang memilihnya maupun yang tidak memilihnya. Maka agak aneh kalau ada orang bilang, "Dulu gak ikut nyoblos Jokowi, kenapa sekarang sering minta pertanggungjawaban?"

Orang seperti itu pastilah tidak pernah belajar hal dasar tentang hukum tatanegara kita.

Hal yang sama juga berlaku kepada Pak Fadli dan Pak Fahri. Kita boleh tidak suka kepada mereka berdua. Tapi mereka berdua adalah anggota legislatif, para wakil rakyat, dan bukan hanya itu mereka berdua juga pimpinan DPR. Mereka adalah pejabat publik. Wakil kita. Suka atau tidak suka. Itu fakta politik.

Kalau kita membenarkan aturan soal anjuran kebencian, jangan hanya sangkakan kepada para 'haters' Pak Jokowi. Sebab 'haters' Pak Fadli dan Pak Fahri juga banyak. Banyak sekali. Bahkan tuduhan atau makian kepada mereka terkadang lebih kasar.

Adil itu memang sulit. Saya merasakannya bahkan ketika menulis status ini.

(Puthut E.A.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar