Rezim se-percaya diri ini biasanya merasa punya 3 modal:
Apakah ruang sosial/publik berarti ruang yang digunakan untuk tujuan-tujuan sosial/publik, atau sekadar ruang yang diisi oleh anggota masyarakat yang disebut khalayak?
Senin, 26 Oktober 2015
Kriuk
Satu alasan kenapa pemerintah pusat enggan menetapkan status bencana nasional utk kebakaran hutan, katanya, adalah supaya pelakunya bisa diadili. Tapi, sudah status nasional gak diberlakukan, para pelaku pun (jika ada) cuma akan dibicarakan di bawah meja. Asyik! #eh (Farid Gaban)
Bela Negara?
Belajarlah dari Bima Satria Putra, Pemimpin Redaksi lembaga pers kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, LENTERA, juara I dalam ajang lomba menulis artikel Parade Cinta Tanah Air 2015 yang digelar Kementerian Pertahanan RI. (Ariel Heryanto)
Nalar Kita
A: Pembangunan perlu pengorbanan. Alam dan hutan itu untuk dimanfaatkan. Bukan cuma dipandangi.
Idrus
Nama sastrawan ini mungkin tak asing bagi Anda. Idrus. Ya, di mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di bangku SMP, dia dikenal sebagai salah satu pelopor angkatan 45. Tapi saya tidak yakin apakah banyak dari kita yang membaca karya-karyanya.
Cinta & Politik
Tak perlu pemimpin yang benar-benar kharismatik, berwibawa, atau memiliki konsep, semacam Tan Malaka atau Soekarno, misalnya, untuk membuat orang-orang jatuh cinta atau menciptakan pengikut-pengikut yang fanatik. Pada kenyataannya, semua model pemimpin, dari yang paling mustahil hingga mustahal, memiliki pencinta dan pengikutnya masing-masing, dengan fanatismenya masing-masing, dalam dosis yang kadang tak pernah terbayangkan.
Komparasi Asimetris
Komparasi yang asimetris, sebab TNI tak bisa diperiksa KPK, sementara politisi DPR, misalnya, adalah "soft target".
Renungan
Kebakaran hutan yg besar dan luas sudah berlangsung sejak Orde Baru. Bencana asap sampai ke negeri lain pada 1996-97 dinilai sbg manifestasi korup-nya pengelolaan hutan Indonesia, dan menjadi salah satu inspirasi gerakan reformasi menurunkan Soeharto. Reformasi ternyata tidak membawa perubahan mendasar dlm kebijakan publik. Apakah kini Jokowi juga harus turun? Menurutku tidak. Kesalahan akan berulang jika kita melihat politik sekadar gerakan pro atau anti seseorang. Kita memerlukan perubahan lebih radikal dalam sistem politik-ekonomi, siapapun presidennya. (Farid Gaban)
Tidak Mau
Menurut artikel di bawah ini: "Kebakaran hutan yg demikian luas dan besar bisa dicegah. Tapi, tidak ada kemauan politik utk melakukannya." Kita ikut bersalah secara kolektif bahwa pemerintah kita, baik eksekutif, parlemen maupun penegak hukum, di pusat maupun daerah, yg punya resource dan kuasa, tidak mau melakukannya. Powerless. (Farid Gaban)
Murtad
Om Tan sibuk memainkan telepon genggamnya. Dari tangan kanan dipindah ke tangan kiri. Telepon genggam lama. Nokia. Mungkin hanya dia satu-satunya orang yang kukenal, yang masih memakai telepon genggam seri itu.
Langganan:
Postingan (Atom)